Bab 8

37.4K 1.2K 10
                                    

Aku menerima saran dan kritikan, kalian bisa komentar apapun tentang cerita ini.

~ HAPPY READING ~

****

"Ini siapa Wa? Baby sister Naya ya?" Ucap Hani setelah ia mendudukkan pantatnya di sofa.

Baby sister? Enak saja dikira baby sister, cewek cakep seperti Jihan dikira baby sister? Tidak mungkin, Wanita di depannya ini memang buta, tidak bisa membedakan.

"Saya buka--" belum sempat ia menyelesaikan perkataannya, Dewa sudah memotongnya.

"Dia bukan baby sister, tapi calon istri saya." Ucap Dewa seketika membuat tubuh Jihan lemas, calon istri? Apa maksud Dewa?

"Kamu jangan bercanda Wa, tante Risa nggak pernah ngasih tahu aku, kalau kamu udah ada calon istri." Ucap Hani tak percaya, bagaimana bisa Dewa tiba-tiba memberitahunya bahwa dia sudah memiliki pengganti mendiang Keisha.

Sungguh Jihan ingin mencakar wajah Dewa sekarang juga, Dewa dengan gamblang nya memberitahu wanita itu kalau Jihan adalah calon istri Dewa. Oh yatuhan mengapa Jihan bisa bertemu Dewa.

Tiba-tiba Dewa menghampiri Jihan dan duduk di sebelah, lalu Dewa merangkul bahunya, sontak Jihan menatap tak suka kepada pelaku. Naya yang duduk di pangkuan Jihan hanya tersenyum cekikikan. Naya terlihat senang mendengar kabar itu, setelah lebih dari 5 tahun, Naya akhirnya akan merasakan kasih sayang seorang ibu.

"Emang Mama saya wajib ngasih tahu semua tentang saya ke kamu? Emang kamu siapa?" Ucap Dewa mengintimidasinya, Pria itu terlihat tak suka kepada Hani.

Sakit dan menusuk itulah yang dirasakan Hani saat ini, Dewa memang sudah menolaknya berkali-kali, tapi Hani masih tetap mencintai Dewa.

"Aku udah ada di samping kamu ketika kamu sedih, saat Keisha meninggal setelah melahirkan Naya, aku selalu ada disam--"

"Jangan ungkit masa lalu Han, kamu nggak lihat ada anak saya disini? Saya nggak pernah anggap kamu lebih dari teman." Dewa dengan cepat memotong perkataan Hani.

Jihan masih menatap kedua orang itu dengan seksama, Jihan melihat mata Dewa yang memerah, menandakan Dewa memang sedang marah saat ini. Jihan memilih bungkam, membiarkan keduanya menyesuaikan pembicaraan, ia tidak ingin menjadikan suasana semakin runyam.

Hani berdiri dari duduknya, ia menatap Dewa dengan wajah sendu, air mata yang mengenang di pelupuk matanya "kamu sekarang berubah Wa, kamu nggak kayak Dewa yang aku kenal dulu." Hani menatap Dewa miris, Wanita itu melihat perbedaan dari Dewa.

Dewa ikut berdiri, ia menatap Hani tak suka "Kamu yang bikin saya berubah seperti ini, kamu sendiri yang merusak pertemanan kita, jadi kamu jangan heran kalau saya bersikap dingin."

Sejak kejadian masa lalu, Dewa sudah tidak menganggap Hani sebagai taman lagi, dahulu memang Hani sangat baik, dia menjadi pendengar yang baik. Saat ia sedang kesulitan mengurus Naya, Wanita itulah yang membantu Dewa, dahulu Dewa sangat menghormati Hani, tapi semuanya berubah ketika Hani dengan tidak tahu malunya menjebaknya di sebuah club malam, saat itu memang Dewa sudah terangsang karena pengaruh obat yang sengaja Hani masukkan kedalam cola, tapi untung saja ada Vino dan Vania yang datang tepat waktu, jika tidak ia akan menjadi pria bejat.

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang