Hari ini bertepatan dengan hari dimana Vino akan pergi lagi untuk melanjutkan bisnis keluarganya, Dewa merasakan kesedihan lagi karena sahabatnya pergi entah kapan Vino akan kembali, Dewa, Jihan, dan juga Vania berencana mengantarkan Vino ke bandara, mereka sudah dekat dirumah Vino, Dewa segera membelokkan mobilnya menuju halaman rumah Vino, lalu memarkirkan mobilnya disana. Rumah itu terlihat sepi tak berpenghuni, mereka bertiga turun dari mobil lalu mencoba untuk memanggil Vino, setelah Vino membuka pintunya mereka pun masuk dan duduk di ruang tamu, raut wajah sedih terukir di wajah Dewa dan Vania, mereka berdua seperti tidak ingin Vino pergi keluar negeri bahkan sampai menetap sekalipun.
"Kamu bener-bener udah mutusin untuk kembali kesana Vin?" Tanya Dewa.
"Kamu gk mau coba ngomong sama Papa kamu Vin?" Timpal Vania.
Pertanyaan datang secara bergantian, membuat Vino sedikit tertawa kecil, Dewa, Jihan beserta Vania yang melihat itu jadi merasa bingung, mereka saling menatap bergantian.
"Aku pikir kalian datang kesini emang cuma mau main aja, ternyata kalian mau nyegah aku pergi ya?"
"Sebagai seorang sahabat yang gk pengen berpisah kita harus memperjuangkannya" balas Vino.
"Kamu pikir ini lelucon Vin? Kita ini gamau pisah lagi." Vania juga ikut berkomentar.
"Hei tenang dulu, biar aku jelasin."
"Kamu mau jelasin apa? Kita udah tahu kamu bakal pergi" Balas Dewa.
"Oke, aku belum cerita kalau Papa gk jadi nyuruh aku pindah kesana, aku bisa handle semuanya dari sini, disana udah ada orang lain kepercayaan Papa, dan Papa udah ngizinin aku pilih pekerjaan yang aku suka."
Mendengar penjelasan itu, Dewa dan Vania di bikin lega, memang itu yang ingin mereka dengar saat ini, akhirnya mereka bertiga tidak jadi berpisah.
"Berarti kamu kembali lagi jadi dosen?" Tanya Dewa.
"Iya Wa, aku udah resmi jadi dosen lagi di kampus lama."
Mendengar itu mereka semua menjadi sangat lega, akhirnya Vino tidak jadi pergi.
Setelah mengobrol dengan Vino, hari itu juga Vino pergi mengajar di kampus, Jihan juga ikut pergi ke kampus bersama Vino, mereka juga berada di kampus alhasil mereka pergi bersama. Sesampainya di parkiran kampus mereka melihat Dara dan Amel juga baru sampai, Jihan pun turun dari mobil Pak Vino dan di hujami beberapa pertanyaan oleh kedua sahabatnya.
"Itu siapa?" Kayaknya bukan mobil Pak Dewa ya" Tanya Dara.
"Apa itu mobil baru Pak Dewa Ji?" Tanya Amel juga.
Jihan tersenyum dan menghela nafas "Bukan, gue cuma nebeng."
Lalu Vino membuka pintu mobilnya dan keluar dari sana, sontak kedua sahabatnya terkejut melihat kehadiran Vino, mereka pikir Vino sudah pergi ke luar negeri, kenapa dia ada disini?
"Pak Vino?!" Ucap Dara dan Amel secara bersama.
Vino terkekeh "Iya ini saya."
"Bukannya Pak Vino udah pergi ya? Kenapa Pak Vino malah disini?" Tanya Dara.
"Saya gk jadi pergi"
"Kabar baik nya Pak Vino mulai hari ini jadi dosen lagi di kampus kita" Timpal Jihan.
Mendengar penjelasan dari Vino dan Jihan, mereka berdua terkejut bukan main, berarti nanti Pak Vino akan menjadi dosen killer nya lagi, sungguh mengejutkan.
"Selamat datang kembali Pak" Ucap Amel.
"Terimakasih" Jawabnya.
Lalu mereka pergi menuju kedalam kampus, seketika mereka mendengar banyak teriakan dari para siswi setelah mereka masuk kedalam, sudah tidak kaget lagi mereka, soalnya Pak Vino dosen killer sekaligus tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren Suami Idaman (Selesai)
RomanceDewanta Pancaloka adalah seorang Duda anak satu, yang memiliki putri bernama Nayanda Anastasia. Dewa memilih untuk menduda selama 5 tahun karena ia masih merasa kehilangan semenjak kepergian istrinya, saat melahirkan Naya, bahkan kedua orang tuanya...