Bab 46

16.2K 497 3
                                    

Hari sudah gelap, tetapi Jihan tak kunjung tertidur padahal suaminya sudah tidur terlelap, Jihan tidak bisa tertidur bukan tanpa alasan ia seperti menginginkan sesuatu dan sepertinya ia ngidam mie pangsit, ia juga heran mengapa ngidamnya baru berasa sekarang, awal hamil dulu Jihan pernah menginginkan sesuatu, tapi Jihan tidak pernah ngidam di malam hari, pasti pagi sampai sore, apalagi kehamilan Jihan sudah memasuki bulan ke 9, yang artinya Jihan akan segera melahirkan, kata dokter sendiri Jihan akan melahirkan dihari Sabtu, ini masih hari Kamis yang artinya masih jauh sehari saja, tak lama setelah itu Dewa terbangun dari tidurnya.

"Kamu kenapa belum tidur?" Tanya Dewa dengan wajah bantalnya.

"Aku pengen mie pangsit."

"Pasti ini kamu lagi ngidam ya."

"Iya nih, kasian kalau gk dituruti, nanti anak kita ileran" kata Jihan memelas.

"Yaudah aku coba bikin ya"

"Kamu bisa?"

"Bisa dong, aku pernah belajar bikin mie pangsit, gk mungkin jam segini bangunin Bibi."

Jihan mengangguk lalu Dewa pergi untuk membuat mie yang Jihan inginkan, ada enaknya juga jadi ibu hamil, karena setiap keinginan yang Jihan minta akan dikabulkan, tapi tidak enaknya punggungnya selalu merasa sakit apalagi kakinya sering pegal-pegal, hari senin kemarin Jihan sudah cek kehamilan nya, Jihan akan melahirkan bayi laki-laki nanti, kompak sudah nanti keluarga kecilnya, ia akan menerima semua jenis kelamin bayi nya nanti, yang terpenting bayinya sehat.

"Mas Dewa, udah belum!" Teriak Jihan, mungkin akan terdengar jelas karena mereka pindah sementara dikamar bawah.

"Iya sayang sebentar lagi."

Jihan menunggu dengan tidak sabar, ia juga ingin mencicipi masakan suaminya itu, tak lama setelah nya Dewa datang dengan membawa semangkuk Mie.

"Ini sayang, di coba" ucap Dewa menyuapi Jihan.

Jihan seperti puas mencium bau Mie yang baru saja Dewa bikin, lalu ia memakan Mie itu dengan di bantu Dewa.

"Gimana? Enak gk?"

"Not bad lah Mas."

"Bagus kalau gitu, ini habisin ya syang."

"Aku udah kenyang Mas" balas Jihan membuat Dewa melotot.

"Ini masih satu suapan loh"

Jihan menggelengkan kepalanya dan menutup mulutnya seolah tidak ingin makan Mie nya lagi "gamau Mas, aku jadi pengen buah naga Mas"

Dewa dengan sabar tersenyum "oke, aku ambilkan."

"Ada kan Mas?"

"Iya ada kok" ucapnya lalu Dewa pergi kedapur lagi.

Tak lama setelah itu, Dewa kembali lagi dengan membawa sepiring buah naga yang sudah di kupas kecil-kecil.

"Ini buah naga nya."

"Makasih Mas."

Dewa menyuapkan buah itu untuk Jihan, setelah 3 kali suapan Jihan berkata "udah kenyang Mas, buahnya simpen di kulkas aja siapa tahu besok aku pengen lagi" sambil tersenyum.

"Oke yaudah, kamu tidur sana"

Setelah keinginan Jihan terpenuhi, mereka pun kembali tidur, tapi Jihan merasa kakinya sakit sekali.

"Ayo tidur sayang" ucap Dewa.

Jihan tersenyum penuh arti "Kaki ku pegal Mas, tolong pijitin dong"

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang