Jihan sedang menyiapkan makanan bersama Vania dan kedua sahabatnya itu, mereka membagi tugas agar segalanya cepat selesai, Vania bertugas untuk menyiapkan peralatan makan, Dara dan Amel yang bertugas untuk memasak makanannya, sementara Jihan yang menyiapkan bahan makanan hari ini, Vino dan Naya sedang bermain diruang tamu, sungguh mereka sekarang sudah seperti keluarga besar yang bahagia, Jihan tersenyum mendengar suara Naya yang sedang asik bermain bersama Vino, Jihan sudah mendambakan memiliki keluarga yang bahagia, dan keinginannya terkabulkan dengan mempertemukan Dewa dan Naya di dalam hidupnya, Jihan berharap keluarga akan bahagia seperti ini.
"Wortelnya udah Ji?" Tanya Amel, membuatnya tersadar dari pikirannya.
Jihan memberikan wadah berisi wortel yang telah dibentuk seperti bunga "udah kok ini."
Amel membawa wadah itu untuk di masukkan kedalam panci, menu makanan hari ini adalah sup dan ada beberapa makanan lagi, sebenarnya villa ini memiliki pelayan yang siap melayani mereka, tetapi mereka memutuskan untuk tidak memakai pelayan, mungkin hanya untuk mencucikan baju atau membersihkan halaman villa.
Jihan melanjutkan memotong sayuran, tetapi aktivitas nya terganggu dengan tangan seseorang yang melingkar di pinggangnya, Jihan tidak kaget lagi karena ia sudah tahu jika yang memeluknya adalah Dewa, Jihan tersenyum, ia tidak memperdulikan orang-orang disekitarnya yang melihat kemesraan mereka.
"Masih lama ya?" Tanya Dewa sambil menduselkan kepalanya di pundak Jihan.
"Sebentar lagi selesai, kamu lapar banget ya." Balas Jihan tersenyum.
"Aku bisa kok makan kamu kalau perlu." Kekeh Dewa.
"Mas Dewa! Kamu mesum banget sih."
Vino menghampiri mereka yang sedang bermesraan "umbar kemesraan di depan kita, mentang-mentang kita jomblo aja."
Dewa menatap Vino sinis, ia malah sengaja mencium pipi Jihan, sangempunya melotot terkejut, ia pikir Dewa tidak akan sejauh ini, ternyata malah kejauhan..
"Mas Dewa!!" Jihan langsung menepis tangan Dewa yang melingkar di pinggangnya.
"Kenapa sayang? Udah halal ini." Ucap Dewa sengaja mengeraskan suaranya.
Disisi lain Vania yang melihat kejadian itu merasa sangat kesal, harusnya ia yang berada di posisi itu, Jihan benar-benar membawa masalah, cewek itu lalu berjalan mendekati Jihan dan Dewa.
"Udah selesai dipotong belum sayurnya." Tanya Vania.
"Belum Mbak, tinggal sedikit lagi" balas Jihan sambil tersenyum kikuk, ini semua gara-gara Dewa yang mengganggunya.
"Kalau mau mesra-mesraan, diselesaiin dulu pekerjaannya." Setelah mengatakan itu Vania pergi begitu saja.
Semua orang yang berada disana cukup terkejut mendengar ucapan Vania, tidak biasanya Vania bertingkah seperti itu.
"Vania kenapa?" Tanya Vino.
"Lagi pms kali" celutuk Amel.
Vino menatap Dewa tetapi Dewa langsung menggelengkan kepalanya seolah tidak tahu.
Setelah sarapan mereka berniat untuk berjalan-jalan untuk membeli sesuatu yang mungkin mereka inginkan, saat sudah bersiap-siap untuk pergi, tiba-tiba masalah terjadi lagi, tidak ada angin tidak ada hujan Wilona datang menyusul ke bandung, entah apa yang Wilona rencanakan kali ini, wanita itu berjalan memasuki villa itu, lalu bertemu dengan Dewa, Dewa yang melihat kehadiran Wilona merasa sangat marah, mengapa wanita ini bisa tahu dimana Dewa dan keluarganya sekarang.
"Mau ngapain kamu kesini?" Tanya Dewa yang menahan emosinya, Dewa sudah sering menolak Wilona, tetapi wanita itu seperti tidak mau pergi dari hidupnya.
"Aku kesini cuma mau ketemu Vino." Balas Wilona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Keren Suami Idaman (Selesai)
RomanceDewanta Pancaloka adalah seorang Duda anak satu, yang memiliki putri bernama Nayanda Anastasia. Dewa memilih untuk menduda selama 5 tahun karena ia masih merasa kehilangan semenjak kepergian istrinya, saat melahirkan Naya, bahkan kedua orang tuanya...