Bab 2

49.2K 1.8K 28
                                    

Aku menerima saran dan kritikan, kalian bisa komentar apapun tentang cerita ini.

~ HAPPY READING ~

****

Saat ini Jihan sudah berada di Mall, tempat di mana Jihan dan Riki bertemu. Ya benar saja, Jihan menepati perkataan nya, ia ingin mengeluarkan unek-unek nya kepada Riki. Jihan sedang menunggu Riki di sebuah cafe, padahal Riki yang mengajaknya pergi, tapi mengapa dia tidak on time, dan mengapa dirinyalah yang menunggu. Jihan sudah menunggu lebih dari 20 menit, memangnya ia tidak punya kerjaan lain selain meladeni Riki, tentu saja ia masih punya banyak tugas yang harus diselesaikan.

Tak lama setelahnya, datanglah seorang cowok yang memakai kaos oblong warna hitam, dengan dipadukan celana putih beserta sepatu bewarna putih, terkesan tampan ditubuh cowok itu.

Tak lama setelahnya, datanglah seorang cowok yang memakai kaos oblong warna hitam, dengan dipadukan celana putih beserta sepatu bewarna putih, terkesan tampan ditubuh cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cowok itu menghampiri Jihan, sesekali tersenyum melihat pujaan hatinya sedang duduk menunggu seseorang.

"Maaf jihan, pasti lo udah lama nunggu ya." Cowok itu menarik kursi di depan Jihan yang kosong, lalu ia duduk disana.

Jihan menatap cowok yang berada di depannya itu, akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang juga, "lo lama, kan lo yang ngajak gue makan, tapi gue yang nunggu lo" ucapnya malas.

Riki terkekeh mendengar jawaban Jihan "gue tadi ada urusan mendadak Ji, maaf yaa"

Riki menatap sembari memilih buku menu yang sudah ada di mejanya, lali ia memilih untuk memesan makanan, seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Ia kira Jihan sudah memesan ternyata masih belum memesan.

"Lo mau pesan apa Ji?"

"Gue mau coklat panas aja deh"

Riki hanya mengangguk lalu ia memesan minuman, dan juga memesan makanan.

Seketika hening, tidak ada yang berniat untuk memulai percakapan, Jihan dengan ponselnya, dan Riki dengan pikirannya sendiri. . .

"Alasan lo ngejar gue itu apa?" Jihan membuka suara, ia ingin mengetahui apa motif Riki mengejarnya.

Riki menatap Jihan penuh arti, lalu ia membenarkan posisi duduk nya, ia tidak habis pikir, pertanyaan Jihan sangat aneh menurutnya.

"Karena gue suka sama lo" itu yang dilontarkan Riki, 5 kata yang berkali-kali cowok itu katakan.

Jihan mendengus kesal "gue udah bilang ke lo ribuan kali, kalau gue mau fokus kuliah, gue ngga mau pacaran. Lo kenapa ngga ngerti ngerti sih Rik, coba lo pikirin kalau lo ada di posisi gue, lo bakal ngelakuin apa? Teman lo sendiri suka sama lo, padahal lo cuma nganggep dia sebagai teman dan ngga lebih dari itu."

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang