16. The Hidden

233 40 10
                                    

"Lili, bagaimana katanya?"

"Belum dibalas. Tapi, Oppa, aku takut Unnie marah."

Jaehyun mengibaskan tangan di udara, seolah dengan itu bisa menangkis dan menghilangkan kalimat yang baru keluar dari mulut Lili.

"Kita tau sebenarnya inilah yang diinginkan kakakmu. Nanti kita bantu jelaskan pada Han Jisoo, dan juga pada kakakmu. Kalau pun Han Jisoo tidak akan bergabung dengan kita, dia pasti akan memahami Lisa. Mereka hanya perlu pihak ketiga yang netral, dan itu adalah kita."

Lili mengangguk dengan antusias dan tanpa keraguan. "Aku juga yakin Jisoo unnie pasti akan datang."

"Ngomong-ngomong, ponselmu tidak diduplikat oleh Tuan Seung-hyun, kan? Punyaku rasanya sudah tidak seperti punyaku. Makanya aku menyuruhmu."

"Kurasa tidak, kuharap tidak. Berani sekali dia kalau sampai melakukan itu."

Jaehyun membuka ponselnya yang bergetar.

Kau yang menculik Kim Nam-gil?

Senyum Jaehyun memancing perkiraan Lili kalau Jaehyun diam-diam punya belahan hati.

Godaan Lili yang hampir terucap tertahan di tenggorokan ketika layar ponselnya menyala dan batang notifikasi pesan baru mengambang di layarnya.

"Apa ini?"

"Kenapa? Itu Jisoo? Apa katanya?"

Melihat ekspresi serius Lili dan mata anak itu yang masih menatap layar, Jaehyun mengambil dan membaca sendiri pesan itu.

Saat kita bertemu, beri aku kesempatan untuk menjelaskan. Setelah itu, kalau kau masih ingin, aku akan pergi denganmu.-Gadis Kimchi Manis unnie

"Gadis Kimchi Manis unnie?" Lili ingin sekali tertawa, tertawa bahagia karena itu menggemaskan. "Wahhh. Oppa, kita harus membiarkan Lisa unnie membaca ini."

"Lili-ya, ini yang harus kita sebut dengan simpan bagian terbaiknya di akhir. Jangan beritahu dia. Suruh saja dia datang ke tempat perjanjiannya, oke? Kau bisa menahan diri sedikit lebih lama untuk melihat wajah bahagia kakakmu?"

"Iya, tanpa keraguan!"

"Oke, pergilah. Jangan langsung mengatakan rencana kita saat kau bertemu Lisa. Bertemu Kim Nam-gil pasti membuat emosi Lisa terkuras."

"Kau baik sekali, Oppa."

"Hati-hati, jangan sampai kau jatuh cinta padaku."

Lili mengangkat bahunya tak acuh, lalu pergi. Dia berpapasan dengan Seung-hyun di pintu ruangan itu. Lili menampakkan senyum yang sering dia perlihatkan pada orang-orang di sekitarnya, senyum ceria. Setiap orang dengan hati yang bersih pasti bisa menangkap vibes positif dan optimis anak itu.

Sementara Lili keluar, Seung-hyun semakin masuk ke dalam. Bersanding dekat dan menepuk pundak Jaehyun.

"Apa pulang ke negaramu membuatmu kembali jadi sangat naif? Kau membuat janji dengannya? Kalau dia membawa pasukannya, kau akan apa? Kita ke sini bukan untuk memperbaiki tali. Jauhkan gadis tentara itu dari ini semua, dari Lisa. Lisa tidak membutuhkannya begitu juga Tuan Soohyuk atau kita semua. Kalau ini semua gagal, kau mau tanggung jawab?"

Jaehyun melihat ke arah jam tangannya. "Ah, sudah waktunya ke kantor polisi. Mungkin sekalian saya akan melaporkan pada Tuan Soohyuk tentang ini. Bukan Lisa yang akan meluncurkan rudalnya, tetapi Lili. Hanya Lili yang bisa melakukannya. Lili tidak ada ikatan dengan Han Jisoo, dan Lisa tidak akan melakukan apa pun yang akan menyakiti Lili atau perasaannya. Saya tidak melihat masalah. Ini hanya tentang gaya bermain antar anak muda yang didasari kepercayaan pada satu sama lain. Mungkin Anda tidak pernah punya itu." Jaehyun pergi setelahnya.

Incomplete: Part 3. J-key and LilacWhere stories live. Discover now