Bab 23: Shocked

159 37 4
                                    

Sepanjang perjalanan Cleo memberikan ruang untuk Sherianne agar gadis itu menuntaskan kesedihannya dalam bentuk tangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalanan Cleo memberikan ruang untuk Sherianne agar gadis itu menuntaskan kesedihannya dalam bentuk tangis. Suara lainnya yang menemani mereka dalam perjalanan tersebut adalah lagu-lagu yang diputar melalui flashdisk. Terkadang seseorang yang sedang dalam keadaan bersedih tidak butuh diajak berbicara macam-macam. Ditemani dalam kesedihan, rasanya sudah cukup.

Sebuah mobil berwarna silver di pekarangan rumah Sherianne menyambutnya dan Cleo saat keduanya tiba. Seorang pria bertubuh tambun dengan kepala plontos tampak membelakangi mobil tersebut dengan telepon genggam yang ditempelkan di telinga. Sepertinya ia sedang menelepon seseorang.

Menyadari adanya mobil lain yang datang, pria dengan setelan jas hitam itu berbalik. Ia melambaikan tangannya saat mendapati Sherianne dan Cleo turun dari mobil.

"Tuan Smith?" Sherianne mengerutkan kening. Ini masih pertengahan bulan. Tidak biasanya pria itu mendatanginya pada saat seperti ini.

"Halo Sherianne!" Tuan Smith menyunggingkan senyum lebar, memamerkan deretan giginya yang kekuningan. "Kau pasti terkejut karena kedatanganku, bukan?" tebaknya.

"Aku baru saja ingin menanyakannya." Sherianne balas tersenyum. Sisa air mata di pipinya sudah ia hapus tadi. Di wajahnya tak lagi tampak tanda-tanda bahwa ia baru saja menangis. "Mari kita mengobrol di beranda rumahku, Tuan."

"Ah, tidak perlu." Tuan Smith menggeleng cepat sambil menggerakkan tangannya. Memberikan isyarat penolakan. "Aku hanya singgah sebentar untuk memberitahumu sesuatu."

"Sesuatu?"

"Kau tidak melupakan ulang tahunmu yang ke 20 minggu depan, bukan?" Suara serak dengan volume yang besar setiap kali Tuan Smith berbicara itu kemudian mengucapkan hal yang membalikkan perasaan Sherianne seketika. "Dia mengundangmu untuk makan malam di rumahnya." Senyum lebar pria itu kembali mengembang.

"Apa?" Otak Sherianne sedikit lambat memproses ucapan Tuan Smith. Tapi kemudian wajahnya berubah cerah. "Sungguh?!" pekiknya histeris.

"Tentu saja!" Tuan Smith mengangguk. "Sampai bertemu minggu depan Sherianne. Aku akan menjemputmu di hari itu."

Pria bertubuh tambun itu kemudian melirik arloji di pergelangan tangannya. "Sepertinya sekarang aku harus pergi. Semoga hari-harimu menyenangkan," ucapnya dengan wajah ramah seperti biasa.

Sebelum masuk ke mobilnya, Tuan Smith melirik Cleo sekilas. "Aku tahu selama ini kalian selalu bersama. Tapi kali ini, Sherianne harus pergi sendirian beautifull girl." Ia lalu berbisik. "Pertemuan rahasia."

Cleo lantas mengangguk paham. "Tentu saja aku mengerti, Tuan."

Sejurus kemudian Tuan Smith undur diri. Saat mobil silvernya memnghilang meninggalkan pelataran rumah Sherianne, sebuah mobil yang tadi pagi menghebohkan seantero jagat fakultas sejarah muncul.

SherianneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang