Bab 35: Eclessie

104 13 4
                                    

"Kau yakin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin?"

"Tentu saja! Tidak ada cara lain. Oh... kau harus tahu bahwa kaum Werewolf mempunyai kemampuan melompat yang baik."

Sherianne meneguk ludahnya dengan susah payah usai mendengar penuturan Orianna barusan. Ada satu cara yang terlintas dalam pikiran gadis Werewolf itu agar dirinya dan Sherianne dapat melewati jurang tersebut.

Orianna akan berubah ke wujud wolf-nya dan melompat ke sebrang sana bersama Sherianne yang naik di atas tubuhnya.

"Bagaimana kalau kita gagal?" Sherianne memandang ngeri pemandangan di bawah sana.

Jurang tersebut terlihat sangat gelap. Entah makhluk apa yang bersarang di dasarnya. Meski seringkali bersikap impulsif, kali ini intuisinya menuntun Sherianne agar benar-benar mempertimbangkan ide Orianna barusan.

"Kita akan mengetahui jawabannya saat telah mencoba. Itu lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali, bukan begitu?" Orianna berujar mantap. Gadis Werewolf itu tampak sangat percaya diri.

Meski kelak yang akan menjadi Raja adalah Kakak laki-lakinya, bukan berarti Orianna tidak dibekali oleh tata krama, ilmu, dan pola pikir seperti layaknya seorang pemimpin. Biar bagaimanapun dia adalah seorang Putri di kerjaan Red Moon Pack. Itu sebabnya ia tumbuh menjadi pribadi yang tangguh seperti sekarang. Mengambil keputusan di saat genting seperti ini tentu bukan sesuatu yang pelik baginya.

Sherianne menoleh ke belakang sejenak. Lorong gelap itu kembali menyambut netranya. Sementara, disekeliling mereka saat ini sejauh mata memandang yang tampak hanyalah jurang tersebut. Gadis itu akhirnya mengangguk, pertanda ia menyetujui ide Orianna.

Dalam hati ia membenarkan ucapan gadis Werewolf itu. Setidaknya mereka harus mencoba. Lagipula, tidak ada cara lain yang terpikirkan oleh Sherianne.

Mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi adalah sesuatu yang sia-sia. Kemungkinan baik dan buruk pasti selalu ada di setiap keputusan yang diambil. Lebih baik menerima konsekuensi ketimbang meratapi penyesalan karena tidak berani mencoba.

"Baiklah! Ayok kita lakukan!" tukas Sherianne.

Dalam sekejap tubuh Orianna berubah menjadi makhluk berbulu, berkaki empat, dan mempunyai taring tajam. Ia menggeram pelan, pertanda agar Sherianne naik ke tubuhnya. Dengan segera Sherianne menaikinya dan mengeratkan pegangannya.

Semoga ini akan berhasil!

Setelah memastikan Sherianne telah duduk dengan nyaman, Orianna dalam wujud wolf-nya mundur beberapa langkah. Sesaat kemudian gadis dalam wujud wolf itu berlari sekencang mungkin lalu menghentakkan pijakannya dengan keras sebelum akhirnya tubuhnya melayang di udara dengan jurang yang menganga di bawah sana yang siap menantinya kapan saja.

Sementara, Sherianne tidak berani membuka mata. Terpaan angin yang menerjang tubuhnya sudah cukup menjadi pertanda bahwa saat ini Orianna tidak lagi menjejakkan kakinya di lantai tadi tempat mereka berpijak.

SherianneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang