Bagi seorang gadis yang mempunyai sifat mudah penasaran dan rasa ingin tahu yang besar seperti Sherianne, ini bukan hal yang dapat diabaikan begitu saja. Lagipula dirinya dan Allan sama sekali tidak akrab. Bahkan mereka tidak bisa dikatakan berteman. Bukankah mencurigakan kalau tiba-tiba lelaki itu mendatangi rumahnya dan mengetahui alamatnya dengan tepat?
Seingat Sherianne, sebelumnya Allan tidak pernah bertanya mengenai alamat rumahnya. Gadis itu juga yakin bahwa yang menjadi sumber informasinya pasti bukan Cleo. Sahabatnya itu pasti akan langsung memberitahunya seandainya Allan pernah melakukan hal tersebut.
Sekarang pertanyaannya adalah dari mana Allan mengetahuinya? Dan yang terpenting, apa maksud dan tujuan lelaki itu? Sherianne bertekat, rasa penasaran yang saat ini sedang menggelayuti hatinya harus dituntaskan.
"Allan! Berhenti!"
Allan harus menjelaskan semuanya saat ini juga. Tapi lihatlah. Lelaki itu bahkan semakin mempercepat langkahnya seolah sengaja menghindari Sherianne yang sedari tadi terus berusaha menyusulnya. Bahkan ia tidak menggubris teriakan gadis itu yang berulang kali memintanya berhenti.
"Tidak ada barang berharga di rumahku yang bisa kau rampok jika itu memang tujuanmu, kau tahu?" ucap Sherianne asal. Hal tersebut melintas begitu saja di otaknya.
Langkah Sherianne tiba-tiba terhenti. Ia termenung sembari memikirkan dugaannya barusan. Hal itu bisa jadi benar, kan? Terlebih, memang ada alasan lain yang lebih masuk akal? Sherianne berujar mantap. "Ya! Pasti itu alasannya!" Tangannya mengepal erat. Ia menatap Allan yang berjalan tak jauh di depannya dengan tatapan berang.
Dugaan Sherianne diperkuat dengan penampilan Allan yang seringkali acak-acakan saat ke kampus. Hal tersebut pasti disebabkan karena lelaki itu sedang kesulitan dalam masalah ekonomi. Mungkin, karena itulah ia mengambil jalan pintas tersebut. Atau jangan-jangan selama ini Allan sudah melakukan pengintaian terhadap Sherianne dan menunggu momen di mana gadis itu lengah?
Kurang ajar!
Dengan kemarahan yang berapi-api, Sherianne berteriak dan berlari sekencang mungkin agar dapat menyusul langkah Allan. "Berhenti kau calon pencuri!"
Kau tidak akan ku biarkan lolos!
Menyadari hal tersebut, Allan juga semakin mempercepat langkahnya.
Tanpa sadar mereka sudah tak lagi berada di komplek tempat Sherianne tinggal. Namun gadis itu tidak peduli. Sampai ke ujung dunia pun lelaki yang bernama Allan itu akan ia kejar. Lelaki itu harus diberi Pelajaran agar menghentikan perbuatannya. Ia juga harus tahu bahwa dirinya menargetkan seseorang yang salah.
Pemandangan di sekitar mulai berganti dengan bangunan-bangunan kosong yang tampak sudah lama ditinggalkan. Sebelumnya netra Sherianne masih menangkap satu dua orang berlalu lalang sambil memandang aneh dirinya dan Allan secara bergantian. Di mata mereka mungkin Sherianne dan Allan tampak seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Tapi, siapa peduli?
Kini yang tampak di sekitar hanya kesunyian. Apa Allan ingin menakut-nakutinya dengan menuntunnya ke tempat seperti ini? Lelaki itu salah besar jika berpikir demikian.
Jika sewaktu-waktu seorang penjahat atau perampok menghadang, Sherianne akan menghajar mereka semua. Di sekitar daerah tersebut banyak berserakan bebatuan dengan ukuran beragam. Itu adalah senjata yang bisa dipertimbangkan untuk digunakan melawan mereka. Terkesan impulsif memang, tapi bukankah yang terpenting untuk mencapai sebuah keberhasilan adalah keyakinan yang kuat?
Sesaat kemudian langkah mereka tiba di sebuah jalan setapak menuju gang sempit yang becek, lembab, dan kumuh. Di sekitarnya terdapat banyak tumpukan sampah. Sherianne menutup hidung guna menghalau bau tak sedap yang menerjang. Kesabarannya mulai habis sekarang.
"Berhenti sekarang Allan! Atau ku patahkan kakimu!" Teriakan lantang Sherianne menggema. Ia menghentikan langkah dengan napas naik turun. Aksi kejar-kejaran ini cukup menguras energinya. Bau tak sedap yang senantiasa hinggap membuat emosinya menjadi berlipat-lipat.
Namun tanpa di duga, beberapa meter tak jauh dari tempatnya berdiri Allan ikut berhenti dengan tubuh membelakanginya. "Bagus!" Akhirnya Sherianne dapat menyunggingkan senyum penuh kemenangan.
Sherianne mendekat menghampiri Allan dengan langkah perlahan. Ia berujar, "Sekarang jawab pertanyaanku dengan singkat!" Ia lalu memborbardirnya dengan pertanyaan. "Sejak kapan kau menguntitku? Benar kan tujuanmu ingin merampok isi rumahku? Oh ayolah, ternyata kau ini bodoh ya! Bagaimana mungkin kau menargetkan gadis yang kehidupannya jauh dari kata mewah sepertiku?"
Kini jarak di antara mereka hanya berkisar beberapa langkah. Dalam jarak sedekat itu, mustahil Allan tidak mendengar ucapan Sherianne dengan jelas. Tapi yang terjadi, lelaki itu tidak menghiraukannya. "Mulutmu itu masih berfungsi, kan? Kenapa kau diam saja?" Bahkan Allan tidak menunjukkan tanda-tanda akan membalikkan tubuh agar posisi mereka saling berhadapan.
Sikap Allan tersebut membuat darah Sherianne mendidih. Kalau ia tidak bisa diajak bicara baik-baik, jangan salahkan Sherianne jika gadis itu menggunakan kekerasan. Meski Allan adalah seorang lelaki, Sherianne tak akan gentar.
"Aku bersumpah akan membuatmu benar-benar tidak bisa berbicara jika kau masih tidak mau menjawabku Allan Gorden Shancez!" Sherianne maju dan mencengkram bahu Allan lalu menariknya. Tidak ada perlawanan sama sekali dari Allan sehingga gadis itu dapat dengan mudah membuat tubuh lelaki itu berhadapan dengannya. Tapi saat mereka sudah dalam posisi saling tatap, Sherianne dikejutkan oleh sesuatu.
Oh, bagaimana bisa?
***
Ada yang bisa nebak kenapa Sherianne terkejut?
Pasti tau lah ya kenapa hehe
Don't forget to vote and komen, because:
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherianne
FantasySherianne Deanna Galadriel, gadis impulsif, keras kepala, dan mempunyai rasa keingin tahuan yang besar tanpa sengaja menemukan sebuah kastil misterius saat sedang mengunjungi The Grizzle of Museum. Siapa sangka hal tersebut justru membuatnya terliba...