Banyak sedih yang di tutup oleh topeng kebahagiaan. banyak ketakutan akan hal yang akan datang, namun berusaha di bungkus oleh ketenangan. hanya seseorang dengan malam tampa bulan nya.
Wajib vote, biar gak
Siders⭐
••••••SELWIRAYA 11. Di sinilah mereka berada sekarang.
Sunyi, keheningan menyambut kedatangan mereka. tempatnya sepi, tampak horor seperti benar-benar tidak ada kehidupan apapun di sana.
Gala melemparkan kembali kunci motor Alghar pada pemilik nya “Sorry motor lo lecet di bagian body,” Ucapnya memancing keributan. tadi, dengan sengaja Gala menyerempet kan motor Alghar pada truk yang sedang parkir di pinggir jalan menyebabkan motor itu tergores di bagian body.
“Kunci motornya lo masih nyantol di motornya,” Jawabnya. kali ini Alghar benar-benar tidak mood menghadapi keisengan Gala.
Tau usahanya untuk membuat ketua Erazhor itu marah, gagal. Gala kini kembali fokus pada masalah yang membuat mereka datang ke tempat ini. Ke empat laki-laki itu menatap bangunan tua yang menjulang tinggi yang sudah terbengkalai. rumornya itu adalah hotel yang sudah lama di tinggalkan oleh pemilik nya karena suatu tragedi, yaitu kebakaran satu dekade yang lalu. di halaman bangunan itu di tumbuhi rerumputan liar. sisi kiri-kanan nya pun nampak sepi.
Jalanan aspal di sini cukup luas namun jarang ada pengendara yang lewat di sini, karena rawan begal. sisi kiri-kanan jalan juga sudah di tumbuhi rerumputan liar. jalan ini kerap di jadikan jalan tikus oleh orang tertentu karena termasuk jalanan alternatif, jika ingin menghindari macet.
“Ini tempatnya yang di maksud? gak ada apa-apa di sini,” Oceh Gala mendapati tempat yang mereka datangi tampak tidak ada mahluk hidup di sana, selain mereka.
“Kita telusuri ke dalam.” Alghar melangkah maju melewati rerumputan hijau nan liar itu di ikuti oleh Derrick di belakangnya
“Al, TUJUAN KITA KE SINI BUAT CARI JEJAK. BUKAN MENGEXPLORE BANGUN TUA ITU,” Teriak Gala dari tempatnya berdiri
Alghar memutar tubuhnya ke belakang “Kalau lo mau cari jejaknya di situ, cari aja. feeling gue ada di bangunan itu.” Alghar menunjuk bangunan tua yang ada di depannya. ia kembali melangkah ke depan
Lider Omorfos itu pun mau tidak mau ikut melangkahkan kakinya menuju bangunan tua itu. mereka berempat sampai di teras hotel yang sudah terbengkalai. berdebu, kotor dan di huni sarang laba-laba pada dinding-dinding hotel yang terlihat retak.
Alghar mendorong pintu masuknya, keadaan dalam bangunan tampak gelap. Ia menyalahkan flashlight handphonenya agar menerangi langkah mereka. beberapa lukisan di dinding tampak pudar di tutup oleh debu. bayangan cahaya yang masuk menembus celah jendela yang sudah rusak.
Alghar mengarahkan flashlight nya pada tangga menuju lantai atas.
“Gimana kalau kita berpencar?” Usul Gala melihat keadaannya yang pasti akan memakan waktu lebih lama jika mereka tidak saling berbagi tugas
“Gue sama Derrick ke lantai atas, lo berdua telusuri bagian ini,” Sambung Alghar, mereka berdua melangkah menuju tangga
"Kabarin kalau ada apa-apa!” ujar Gala ia juga menyalahkan flashlight nya, guna menerangi tempat itu yang minim cahaya.
Hampir setengah jam menyelusuri lantai-lantai bagian atas. kini mereka melangkah ke lantai enam. “Rick, lo telusuri lantai ini gue mau periksa di atas,” Ujar Alghar melangkah menaiki tangga.
Derrick mengacungkan jempol nya sebagai jawaban. cowok sedingin kutub itu memasuki ruangan-ruangan yang dulunya adalah kamar-kamar para tamu.
Alghar sampai di lantai tujuh. mengarahkan cahaya flashlight ke bagian langit-langit ruangan itu. tikus kecil lewat di depannya menggambarkan tempat ini benar-benar tidak berpenghuni.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY ALGHAR
Novela Juvenil[𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖, 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙮𝙖! ]🤗🥰 ~Hal terbesar dalam mencintai, mengikhlaskan, bukan? tidak mengapa mungkin masanya sudah habis. masa tidak berlaku untuk selamanya. Mungkin itu yang kita alami sekarang. biarkan masalalu me...