24. HUJAN DAN KENANGNYA

1.5K 75 26
                                    

Hai, Reader cuaca di tempat ku sedang tidak menentu. untuk kalian jangan lupa jaga kesehatan ya>🫶🏻

Jangan lupa check bab berikutnya aku up dua bab malam ini:)

SELAMAT MEMBACA. SELIPIN KOMEN AND VOTE KALIAN


"Lo serius ni Bem mau pulang duluan?” Tanya Raiden. "Sayang, makanan di sini banyak.”

Mereka semua sudah berada di pelataran rumah Kanisa. cowok cungkring itu sudah duduk di atas motor sport hitam milik nya.

"Serius. dari pada kena omel Nyak gue.”

“Ya elah Bem, bentaran lagi napa! entar gue pulangnya sama siapa?” Keluh Magan. "Gue kan tadi nebeng sama lo.”

"Ribet amat si lo! Raiden kosong noh. gue cabut duluan.” Cowok cungkring itu keluar dari pekarangan rumah Kanisa

"Akang garang mana?” Derrick mengedarkan pandangannya

“Masih di toilet.” jawab Raiden

"Kebakar, kebakar dah tu mulut,” Sahut Alvin di sampingnya

"Gile! Keji amat dah lo sama temen sendiri Vin,” Balas Magan tak habis pikir dengan kejahilan Alvin

"Yee gue kagak sengaja,” Bela Alvin pada dirinya sendiri. "Lagian gue nambahin bubuk cabe bukan untuk Alghar. buat si cungkring noh, tapi malah salah sasaran.”

“Jahat lo Vin. tau Abang gue gak tahan makan pedes malah lo tambah bubuk cabe.” Kesel Kanisa

"Gak sengaja Sa. Lagian siapa dah tu yang ngasihin tu piring ke Alghar?” tanya Alvin entah pada siapa. "Padahal tadi tu piring udah gue pisahin biar gak ketukar.”

Gawat ni kalau sampai ketahuan gue yang mindahin. Batin Sonya takut. Gue kan mau narik perhatian nya Alghar tadi. ngasih satenya langsing ke dia, tapi gue mana tau kalau tu sate udah di tambah  bubuk cabe.

"Hmm guys gue duluan ya, udah malam juga.” Ucap Sonya pada yang lainnya

"Mau di antar gak, Soy?” Tawar Magan menggoda mengangkat kedua alisnya turun-naik

Sonya tersenyum paksa. "Gak minat!Makasih aja. Bel, lo pulang bareng gue gak?” tanya nya 

"Gue pulangnya sama Derrick.” Abel kembali ke mode centil nya. Gadis itu sudah mendekap pergelangan tangan Derrick

Dih! Si centil "Gue duluan ya.” Sonya berlalu dengan mobil nya

"Sok-sokan lo mau anterin, motor aja kagak ada,” Serang Alvin

"Rumah Bastian di depan noh, minjam motor nya bisa kali,” Sahut Magan

Sorry ye kalau buat ngebucin minjam motor gue gak gratis.” Sambung cowok itu sambil mengunyah permen karetnya dengan santai

"Dengki aja lo.”

Alghar bergabung dengan mereka. "Mau permen milikita Al?” Tawar Abel pada cowok itu

Dengan wajah datar dan terpaksa Alghar menerima nya."Thanks.” jawabnya tampa ekspresi. kalau bukan karena kepedesan ia juga malas menerima permen ini. apalagi dari orang asing. asing? bagi Alghar seorang Abel asing di matanya, ia hanya tau bahwa gadis itu temen Kanisa.

"Tumben mau?” tanya Bastian  memecahkan keheningan beberapa detik lalu

“Banyak omong lo!” jawab Alghar ketus

"Elah! Garang amat Bang.” Sambung Magan

Adara menatap arloji di pergelangan tangan nya. “Udah malam. gue pulang duluan ya.” pamitnya pada yang lain

HEY ALGHAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang