43. KETUA DENGAN KEMARAHAN NYA.

1.6K 39 19
                                    

Sebelum baca vote dulu, sesudah baca baru komen ya gengs!

Beberapa hari sebelumnya aku gak up, karena beneran sibuk banget. oh, ya, karena kalian sudah ku anggap sebagai temen di dunia tampa temu ini. aku ingin berbagi kesenangan sedikit. minggu depan aku akan melangsung engagement.💍🥰, minta do'anya semoga di lancarkan ya man-temen🤲🏻.

Malam ini sedikit melenceng ya, up di malam Senin.

#HAPPY READING BRE💗

RS. Citra Sanjaya.

Dua manusia tengah menunggu di luar pintu rawat. satu berdiri nyadar pada tembok dengan kedua tangannya berada di saku celana. satu lagi duduk di kursi tunggu besi.

“Siapa yang udah berani nampar Adara?” Kalimat pertama yang memutus keheningan antara mereka.

"Ah, amm.. amm.” Abel menggigit bibirnya.

“Lo gagu?”

“Hmm, gue gak tau. yang jelas anak kelas XI, MIPA 3,” Sahut Abel tidak ingin menyebutkan langsung nama sang pelaku. bukan apa? tapi bagi Abel lawan bicaranya bisa di katakan, berbahaya, dalam ukuran manusi pada umunya. meskipun marah dengan perilaku Alvia sebelumnya, namun bukan hak Abel untuk mengadukkan nya pada Alghar.

Decitan pintu terdengar terbuka. membuat kedua orang itu menghentikan obrolan nya. fokus mereka teralihkan pada Dokter muda dengan kacamata putih yang bertengkar di netranya.

“Gimana keadaan temen saya, Dok?” Sambar Abel dengan tanya, ia berdiri cepet menghampiri Dokter itu.

Dokter itu tersenyum, namun senyuman nya mengarah pada laki-laki yang berdiri di belakang Abel. terlihat cowok itu membuang wajahnya.

Dokter itu mengalihkan pandangannya pada gadis di depannya. “Keadaanya sudah membaik.”

Dokter dengan nama tag Devano itu melangkah, namun langkahnya berhenti di depan Alghar. Dokter muda itu senyum lagi. “Wajah khawatir mu kentara banget tu,” Goda nya cengengesan. "Tenang saja, dia tidak kenapa-kenapa.”

"Gak nanya tuh,” Jawab Alghar acuh.

Dari sekian banyaknya Dokter yang bertugas, kenapa Dokter sialan ini yang harus  merawat Adara? begitu lah kira-kira unek-unek di kepala Alghar.

“Dia cewek yang sama kan?” Devano mengangkat kedua alisnya naik-turun, menggoda. “Cewek yang di koridor RS malam itu?” Devano tidak sengaja melihat nya dari kejauhan malam itu.

“Pacar?” Lanjutnya bertanya.

“Banyak omong kau. mau ku kirim ke Antartika? biar berternak pinguin sekalian,” Ancam cowok itu. Devano termasuk orang yang bekerja di belakang Tuan William. dan Alghar biasanya  memakai bahasa baku jika berhubungan dengan orang dalam seperti ini.

"Pasien nomor 378 sedang membutuhkan saya. permisi,Tuan muda.” Dokter itu menjauhkan diri.

Abel sempat tergeletak mendengar percakapan dua orang itu. ternyata tak hanya seantero SMADRA takut pada Alghar. Dokter yang tadinya sempat menggoda pun terlihat kalang-kabut saat di ancam oleh ketua Erazhor itu.

Capek-capek kuliah kedokteran, ujung-ujungnya malah di kirim ke Antartika. kan tidak lucu kalau akhirnya  begitu. Devano mengelus dada. Tuan muda dengan segala kekuasaan nya.

Dokter Richard, atau Ayahnya Devano adalah kepala rumah sakit ini. termasuk kepercayaan Tuan William.
namun Ayahnya tidak seaktif dulu sebagai Dokter senior di rumah sakit ini, makanya di gantikan oleh nya. hanya sesekali Dokter Richard akan turun tangan, itu pun hanya untuk keluarga Alvarez.

HEY ALGHAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang