40. TAK TERDUGA

1.4K 40 18
                                    

 
                VOTE+COMENT 🥺
        MASA CUMA BACA DOANG SI:(

Banyak rencana yang ingin segera tersemogakan, namun masih tertahan oleh keadaan. banyak usaha yang sudah di rencanakan, namun masih berkelahi dengan ketidak mampuan. banyak keinginan yang belum tersampaikan, tertahan oleh takdir yang sudah di gariskan. tentang seseorang yang kesekian kalinya jatuh, namun berusaha untuk kembali bangkit.~ Salam tampa rasa lelah🤝🏻

Sejauh ini bagaimana gengs?💗

Ada gak sih yg nunggu kelanjutan cerita ini?

                               ****

Happy reading 🌧️

Jam istirahat selalu di jadikan murid-murid untuk melepas penat dan mengisi tenaga mereka. tapi tidak dengan ketiga gadis ini.

"Lo ada liat Adara gak?” Tanya Alvia pada siswi SMADRA yang lewat di depannya. pasalnya gadis berjepit kupu-kupu itu tidak masuk kelas di jam pelajaran pertama, membuat temen-temennya bertanya kemana gadis itu?

"Gue gak liat tuh, Via,” jawabnya.

"Oh, yaudah. makasih ya.”

“Toni, lo ada liat Adara gak?” Abel menghentikan satu siswa laki-laki.

"Gak liat gue. bukanya dia gak masuk ya? jam pertama tadi gue ada liat dia di kelas?” Tanya cowok itu, yang merupakan temen sekelas mereka.

"Ya emang gak ada. tapi tadi pagi ada. tapi setelah itu dia ngilang, gak ada masuk ke kelas. kali aja lo ada liat?”

“Gue gak ada liat dia. coba tanya ke yang lain deh.” Setelah mengatakan itu Toni berlalu pergi.

Kanisa berjalan menghampiri mereka berdua. "Gimana kalian udah ketemu Adara belum?” Tanyanya.

"Belum, Sa. lo gimana?” Tanya Alvia balik.

Kanisa menggeleng. "Belum juga. coba kita cari ke tempat lain gimana?” Usul Kanisa.

"Kantin aja gimana? pasti rame jam segini. kalau aja dia ada di sana,” Saran Abel.

"Yaudah kita ke sana,” Sahut Alvia, mereka bertiga berjalan ke arah kantin.

"Sonya mana?” Tanya Kanisa. tumben sekali si cempreng itu tidak gabung sama mereka.

"Masih di kelas,” Jawab Abel. "katanya sih, bentar lagi nyusul.”

Mereka bertiga sampai di pintu kantin. saling mengedarkan pandangan menyapu ruangan.

Netra Alvia menangkap stand penjual minuman segar. "Bel, Sa, kita beli minum dulu ya, gue harus.”

“Yaudah lo yang pesanin ya. gue mau tanya-tanya dulu sama yang lainnya,” Sahut Kanisa.

"Oke, siap, bos.” Alvia melangkah menuju ke stand penjual minuman segar

"Jema,” Panggil Kanisa pada siswi SMADRA yang hendak keluar dari pintu kantin.

"Kenapa Sa?” Tanyanya mengehentikan langkah.

"Lo ada liat Adara gak?”

"Adara chesita apa Adara Antasi-”

"Adara Antasia,” Potong Kanisa cepet. di sekolah ini memang ada dua nama Adara.

"Tadi pagi sih gue liat. dia keluar dari gerbang sekolah, masih menyandang tasnya pula,” Jawab Jema.

"Terus lo tau gak dia kemana?” Tanya Abel cepet.

"Kalau itu gue gak tau Bel. gue juga langsung masuk kelas setelah itu,” Balas Jema apa adanya.

"Yaudah makasih ya Jem,” Ujar Kanisa

HEY ALGHAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang