45. PERSIAPAN ACARA PENSI.

2.5K 44 56
                                    

Gak terasa udah hampir 3 tahun lho, aku nulis cerita ini gak selesai-selesai huu🥱 dari tahun 2022-2023, aku renovasi dari prolog di Februari 2024. di saat bab nya udah 46, aku ulang dari 0 kata saat itu.😌 2024 udah mau berakhir aja, tapi aku belum selesai namatin cerita ini. mudahan cerita ini cepet terselesaikan ya, aku nulis ngikutin mood😄 Hhee.

Jadi supaya mood aku nulis naik, dan cerita ini cepet terselesaikan. Vote+komen ya, man-temen 💗

🦋 Dari gadis berjepit kupu-kupu

Selamat malam Rabu.💙

salam hangat dari ketua katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

salam hangat dari ketua katanya.

"Dari SD kita tu udah berempat kan? lo, gue, Kanisa dan Sonya. terus pas kita udah lulus SD, lo nya malah pindah ke Bandung. terus Alvia jadi sahabat kita sewaktu SMP. sekarang pas SMA lo pindah lagi ke sini. jadi kita lengkap berlima. gue gak mau di antara kita ada yang keluar atau apapun itu."

Adara tersenyum haru. "Gue sayang Abel.

Mereka berpelukan. "Gue juga sayang, Adara."

Tok...Tok...

Ketukan di pintu terdengar. mereka saling melepas pelukan.

"Masuk aja. gak di kunci," Ujar Adara dari dalam.

Kepala Gala nongol di balik pintu. "Ra, gue mau keluar nih, lo mau titip sesuatu gak?"

Abel yang melihat siapa cowok itu langsung merangkai tanya di kepalanya. Ia tidak salah liat kan? cowok itu, kenapa ada di sini?

"Hmm... apa yaa?" Adara berpikir sejenak. "Gak deh Bang, gue gak mau nitip apa-apa."

Adara menoleh pada Abel. "Lo ada yang mau nitip gak, Bel?"

"Bel!" Adara menyentuh lengan gadis itu. menyadarkan Abel dari lamunannya.

"Kenapa, Ra?"

"Lo mau nitip sesuatu gak? mumpung Abang, gue mau keluar tuh."

"Ee..engak deh Ra," Putus Abel.

"Yaudah Ra. gue keluar ya, sekalian mau ke markas. gak lama ko." Pintu kembali tertutup rapat.

Abel masih tidak mengerti dengan apa yang ia lihat dan ia dengar barusan.

"Bel, lo kenapa sih? liat Abang, gue sampai segitunya tadi?"

"E.. Engak kenapa-napa, Ra. tapi itu beneran Abang, lo, Ra?"

Adara mengangguk. "Iya."

"Tapi setahu gue bukannya lo anak tunggal ya?" Selama Abel mengenal Adara, ia tidak pernah tau temennya itu memiliki Abang. dan Adara juga pernah bilang kalau dia gak punya saudara.

"Yaudah. supaya lo ngerti gue ceritain ya."

Begitulah sampai beberapa menit berlalu. Adara selesai menceritakan detail kejadian yang menimpa Abangnya. dari yang mereka pikir udah meninggal karena kecelakaan itu, terus di adopsi. di bawa ke jakarta dan sampai lah cerita bagaimana Adara dan Gala bertemu.

HEY ALGHAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang