Tanda Typo! Saya terlalu semangat mengetik. Klik bintang sebelum membaca ini! Sudah? Let's go ❣️ vote and Spam komen way!
SELAMAT MEMBACA
Pagi hari pukul 6.15
Braemmm.....Braemmm.... Alghar menarik gas motor sport hitamnya di halaman depan rumah menimbulkan suara bising di pagi hari.
“Aduhhh!! Anak bujang pagi-pagi udah geber-geber motor.” keluh Marisa yang masih berada di dalam selimut
Braeumm...
"Mas... kamu turun ke bawah bilangin tuh ke anak kamu jangan geber-geber motor, mamanya masih ngantuk!”
William keluar dari kamar mandi. berpakaian santai celana panjang serta baju kaus lengan panjang bewarna hitam. laki-laki dengan perawakan tinggi dan kekar itu masih terlihat muda dan segar di usia 40 tahun.
"Makanya bangun. anaknya udah bangun, mamanya masih molor di kasur.”
"Mas yang penting itu udah sholat subuh, jadi gak pa-pa kalau bangunnya agak siangan.” Sahut nya yang masih merem melek.
William turun kebawah. deruan suara motor masih terdengar nyaring....
Braemmm....Brum....
Dua penjaga yang berada di depan pintu utama dengan pakaian serba hitam menutup telinga mereka, tidak tahan mendengar suara bising itu
Aduh!! Kalau bukan anak Tuan dan Nyonya sudah saya lempar pake sendal. Mana gigi lagi sakit dengar bunyi bising tambah sakit!!.... Keluh salah satu penjaga itu, ia sambil memegangi pipinya yang terasa nyeri
William muncul dari dalam rumah. Membuat kedua penjaga itu menundukkan kepala mereka sedikit. kedua tangannya William berada di saku celana menambah kesan karismatik pada tuan besar rumah ini.
"Alghar!”
"Alghar...” panggil William yang berdiri di teras rumah
"Iya, Pa.” Alghar menoleh ke belakang. ia berada di atas motor nya masih menarik-turunkan tali gas
"Sudah-sudah. Masih pagi ini, nanti tetangga malah terganggu.”
"Iya.” jawabnya.
William kembali masuk ke dalam rumah. Alghar mematikan mesin motor nya. turun dari atas motor. berjalan masuk ke rumah. ia melemparkan kunci motor pada salah satu penjaga, yang langsung di tangkap tepat. lalu masuk ke dalam rumah.
Deringan handphonenya berbunyi, Alghar menekan tombol hijau.
“Hay, Al gimana gue hari ini? Cocok gak, gue pakai baju ini?” Tanya Audrey. Mereka melakukan panggilan videocall.
Alghar menjatuhkan tubuhnya pada kasur.
“Bagus gak bajunya?” tanya Audrey lagi
Alghar memperhatikan baju yang Audrey kenakan.
“Bagus. Apapun yang lo pakai tetap bagus.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY ALGHAR
Teen Fiction[𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖, 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙮𝙖! ]🤗🥰 ~Hal terbesar dalam mencintai, mengikhlaskan, bukan? tidak mengapa mungkin masanya sudah habis. masa tidak berlaku untuk selamanya. Mungkin itu yang kita alami sekarang. biarkan masalalu me...