Dengan rasa penasaran yang begitu tinggi Rarapun beranjak dari sana untuk segera menemui Aya yang baru ia ketahui adalah kekasih suaminya tersebut, dengan bermodalkan dua alamat yang diterimanya iapun segera pergi kesana, alamat pertama yang ia lihat adalah toko butik milik Aya yang akan ia kunjungi, dari informasi Chandra Aya memiliki toko butik buka pagi hari dan tutup pada sore hari, alamat kedua adalah Rumahnya hanya untuk berjaga jaga jika Aya sedang tidak berada di butiknya, Chandra tidak bisa mengantarkan karena ia harus bekerja kembali, ia memang hanya memberikan alamat saja.
Tak berapa lama iapun sampai di toko butik Aya dan melihat tokonya yang masih terbuka, diapun segera turun dari mobilnya menuju butik Aya tersebut dengan langkah mantapnya menghampiri.
Ditempat lain El yang memang tidak tau bahwa istri dan kekasihnya akan bertemu, tengah sibuk dengan pekerjaannya, sampai akhirnya terdengar bunyi ponselnya yang berdering dilihatlah nama yang tertera "Ibuku" iapun langsung mengangkatnya saja.
"Iya bu." Sapanya.
"El apa kau bisa pulang sekarang kerumah ibu nak." Jawab Herlina.
"Memangnya ada apa bu?"
"Ibu perlu bicara dan ini penting, bisakan kau datang."
"Baiklah, sebentar lagi aku kesana yah."
"Terima kasih sayang, ya sudah ibu tunggu."
Panggilanpun berakhir dengan El yang bertanya tanya, memangnya ada hal penting apa yang ingin disampaikan ibunya tersebut membuatnya penasaran, dengan segera Elpun menghubungi Chandra untuk menghandle pekerjaannya dan disanggupi olehnya, lalu segera pergi dari sana keluar untuk menemui ibunya.
Disisi lain Rara sudah masuk dalam butik Aya, disana ia mengedarkan pandangannya mencari sosok Aya sampai akhirnya seorang pelayan butik menghampirinya.
"Permisi kak, ada yang bisa saya bantu." Sapa pelayan tersebut seraya tersenyum.
"Em iyah, apa saya bisa bertemu dengan pemilik butik ini." Jawab Rara tersenyum diikuti niatnya.
"Bisa kak, mari saya antarkan." Jawab pelayan tersebut mengajak Rara untuk menemui Aya, melihat Rara yang masih terlihat muda membuat pelayan tersebut memanggilnya dengan sebutan kakak.
Aya yang memang berada di meja kasir tidak tau akan kedatangan Rara, sampai akhirnya sang pelayan menyapa dan menyampaikan jika ada yang ingin bertemu dengannya, begitu ia melihat seseorang tersebut iapun terkejut.
"Ra Rara." Panggilnya syok dengan Rara yang menunjukkan senyum.
"Kau Aya?" Tanyanya pada Aya yang menganggukan kepalanya.
"Kedatanganku untuk berbicara sebentar denganmu, dan aku tidak menyangka jika kau langsung tau bahwa aku adalah Rara." Terangnya tidak menduga.
"El pernah menunjukkan sebuah fotomu, dan aku masih mengingatnya, jika kau adalah Rara istri El." Jawabnya tanpa berbasa basi karena Aya memang tau.
"Apa kau sedang sibuk?" Tanyanya.
"Untuk berbicara hal penting, kesibukan apapun bisa ku alihkan terlebih dahulu, baiklah kita bicara diruanganku saja." Ajak Aya mempersilahkan dengan Rara yang mengikutinya.
Sekarang diruangan yang tak begitu besar mereka duduk disebuah sofa dengan kecanggungan keduanya, sampai akhirnya Rara mulai mengungkapkan kedatangannya bermaksud ingin tau hubungan sebenarnya yang terjalin antara El dan juga Aya.
"Sebelumnya maaf jika kedatanganku menganggu aktifitasmu, hanya saja aku begitu penasaran dengan hubunganmu dan juga suamiku mas Rian, bisa kau jelaskan?"
Dengan menarik nafas dalam dan menghembuskannya Ayapun mulai berbicara, walau ini bahkan membuatnya sangat tidak enak dan menurutnya ini memang sebuah kesalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri yang Ku Hianati (Hiatus)
Romance"Sadari dan bayangkan, jika kau berada diposisiku, antara cinta dan luka, lalu pemenangnya adalah luka, bagaimana perasaanmu?" Kata dari Vitra Mufia. "Memang benar itu adalah cinta palsuku, tapi seiring berjalannya waktu cinta itu tumbuh menjadi cin...