Ungkapan yang baru didengar seorang El membuatnya menatap tidak percaya istri keduanya yang kini terlihat menunduk, apakah benar kata selingkuh yang keluar dari mulut Ernan, pria yang mengaku teman Aya tersebut adalah sebuah kebenaran.
"Ay, apakah benar? kau menghianatiku? dengan berselingkuh dengan dia?" Tanya El pelan seraya membenarkan wajah Aya untuk menghadapnya dengan kedua tangannya, begitu manis untuk dilihat.
Mendapati perlakuan lembut membuat Aya meneteskan air matanya, dia melihat bola mata El sendu, disana ia juga melihat kerapuhan yang sebenarnya pada diri seorang El, sebelumnya ia terlihat begitu tega padanya, tapi sekarang entah mengapa bola mata itu menunjukkan jika ia sedang tidak baik baik saja sekarang, dalam hatinya apa mungkin El begitu menderita Rara dan kedua anaknya pergi meninggalkannya.
"Jawab aku Ay, aku bertanya?" Tanya El kembali bahkan begitu lembut untuk didengar, seakan membuat Aya tidak tega untuk mengungkapkan perselingkuhan yang memang benar adanya.
Tanpa menjawab dan tidak mengelak, Ayapun lebih memilih untuk jujur saja dengan cara menganggukkan kepalanya, menurutnya Ernan sudah membongkarnya, dia yakin El pasti menekan dirinya untuk jujur, dari pada harus memohon dan meminta dengan El yang sudah tidak lagi mencintainya, untuk apa menurutnya, dia menyadari kebahagiaan suami yang dicintainya kini hanya bersama Rara dan kedua anaknya, jadi apalah arti dari cintanya yang bertahan sampai saat ini.
El yang mendapati jawaban Aya yang hanya menganggukan kepalanya, begitu syok dan mengerti dalam hatinya kenapa wanita yang dulu dicintainya begitu dalam sampai menghianatinya, bagai hukuman dan balasan yang setimpal untuk dirinya telah menghianati Rara, benar benar sudah membalikkan kehidupannya.
Dengan tersenyum kecil dan menahan tangis iapun melepaskan pegangan tangannya dari wajah Aya seraya membalikkan badannya, dan benar benar menghela nafas berat, ini adalah kehancuran yang sebenarnya dalam hidupnya saat ini.
"Apa yang membuatmu melakukan ini?" Tanya El pelan tanpa menolehkan pandangan.
"Waktu itu aku?"
"Apah? apa karena aku lebih memilih Rara, karena aku tidak bisa adil, karena aku sudah membagi cintaku, karena aku tidak selalu ada untukmu, dan membuatmu mencari kesenangan yang lain untuk menghilangkan rasa kesepianmu itu? apa mungkin karena kau mencintai dia, terus kau melakukan ini, apa Ay? jelaskan padaku." Sela El meluapkan segala pertanyaan dibenaknya dengan Aya yang memeluknya dari belakang.
"Maafkan aku." Jawab Aya hanya dengan dua kata itu saja mampu membuat El luruh lemas seketika seraya memejamkan matanya sejenak.
"Aku tidak tau karma apa yang sedang ku tuai, tapi mungkin ini balasan untukku telah menyakiti Rara, hanya saja aku sadar balasan yang sebenarnya untuk hidupku adalah penghianatanmu ini, sekian lama aku mempertahankanmu karena rasa cintaku yang begitu besar padamu sampai menghianati Rara, tanpa ia membalasnya dengan cara yang sama, tapi bukankah keadaan menunjukkannya dengan adil, cinta yang dulu kupertahankan dan ku kejar mati matian sampai aku bisa mendapatkannya malah menghianatiku seperti ini sama persis dengan apa yang ku lakukan dulu, bukankah ini hukuman yang pantas dan setimpal untukku, iyakan Ay." Jelas El sendu sampai menundukkan kepalanya melihat tangan Aya memeluknya erat.
Mendengar ungkapan pilu El membuat Aya malah terisak menangis, ini penyesalan untuknya dan memang membenarkan semuanya, dia begitu iba dengan El sekarang, kehancuran sebenarnya hanya ada pada El, entah mengapa ia tidak sanggup jika harus mengatakan anak yang dikandungnya saat ini kemungkinan besar adalah anak Ernan, bagaimana terlukanya El jika mengetahuinya ditambah dengan Rara yang lebih memilih meninggalkan El, benar benar tidak bisa ia bayangkan begitu menderitanya El sekarang.
"Katakanlah dengan jujur, siapa ayah dari anak yang kau kandung saat ini, apa benar dia anakku? jawablah aku?" Tanya El seraya melepaskan pelukan Aya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri yang Ku Hianati (Hiatus)
Romance"Sadari dan bayangkan, jika kau berada diposisiku, antara cinta dan luka, lalu pemenangnya adalah luka, bagaimana perasaanmu?" Kata dari Vitra Mufia. "Memang benar itu adalah cinta palsuku, tapi seiring berjalannya waktu cinta itu tumbuh menjadi cin...