Perasaan yang kini tengah melanda dalam benak seorang El Rian membuatnya terus memperhatikan kedua anaknya yang terlihat dekat dengan Zaki, seseorang yang begitu asing dimatanya, entah siapa Zaki sebenarnya, iapun lebih memilih mengikutinya bermaksud untuk mencari tahu siapa sebenarnya pria yang menjemput kedua anaknya tersebut.
Lain halnya dengan Zaki yang makin bahagia, selain bisa membuat Vina dan Vano dekat dengannya, ia bisa bertemu kembali dengan pujaan hatinya, ibu dari kedua anak tersebut, bak sekali mendayung dua pulau terlampaui.
Sekarang mereka bertiga berada didalam mobil untuk pulang, dengan Vano yang duduk dijok depan dan Vina dibelakang bahkan Vano saat ini melihat Zaki tengah tersenyum senyum sendiri.
"Om kenapa tersenyum senyum?" Tanya Vano.
"Ah tidak, tersenyum senyum bagaimana?" Elak Zaki, tiba tiba tersadar dari lamunannya memikirkan seorang Rara.
"Ck, kau memang tersenyum senyum seperti orang gila tadi om, apa kau sedang bahagia?" Tanyanya kembali, membuat Zaki lebih memilih untuk mengakuinya saja.
"Aku memang sedang bahagia, hidup cuma sekali untuk apa kita menghabiskannya hanya untuk bersedih." Jawab Zaki tersenyum membuat Vano ikut tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Iya om benar, ibuku juga selalu terlihat bahagia." Cletuk Vina ikut menimpali sembari memainkan jarinya.
"Hanya saja? ibu juga selalu terlihat bersedih." Sambungnya kembali lalu menundukkan kepalanya.
Entah mengapa kata bahagia mengingatkan Vina akan ibunya yaitu Rara yang memang selalu terlihat bahagia tapi juga merasakan sedih, begitu juga dengan Vano yang ikut merasakan, ibunya bahkan selalu terlihat begitu tegar dan masih bisa menunjukkan senyum.
Melihat Vina yang menundukkan kepalanya membuat Zaki menepikan laju mobilnya sejenak bermaksud untuk memberi semangat, dilihatnya Vina seakan merasakan sakit hatinya seorang Rara, dengan Zaki yang memang mengetahuinya.
"Hey cantik, semua orang pasti merasakan kebahagiaan dan juga kesedihan sayang." Ucap Zaki seraya membenarkan wajah Vina yang menunduk agar menghadapnya.
"Tapi om, aku hanya ingin melihat ibu bahagia saja." Jawabnya dengan paras yang menggemaskan, membuat Zaki tersenyum.
"Ini semua gara gara ayah om, dia penyebab kesedihan ibu." Sela Vano ikut menimpali dengan geram, membuat Zaki beralih membelai rambut Vano.
"Sayang, tidak ada yang namanya kebahagiaan jika tidak ada kesedihan, semua yang ada didunia ini punya bandingannya bahkan pasangannya, apa kalian tau? kesedihan ibu kalian itu kelak bisa berubah menjadi kebahagiaan?" Jawab Zaki.
"Iyakah om, apakah bisa?" Tanya keduanya bersamaan.
"Bisa sayang, asal kita kuat menjalaninya, ikhlas dan bersabar, keadaan akan menunjukkan dengan sendirinya." Jelas Zaki.
"Aku harap ibu bisa mendapatkan kebahagiaan itu om, dan tidak akan ada lagi kesedihan dalam diri ibuku." Ucap Vina.
"Aku juga berharap demikian." Sela Vano.
"Semoga saja, kita doakan yang terbaik yah, baiklah kita lanjut pulang." Jawab Zaki.
Disisi lain El yang memang masih mengikuti seketika mengerutkan alis melihat mobil yang ditumpangi Zaki dan kedua anaknya terhenti, membuatnya bertanya tanya ada apakah gerangan disana, ia juga ikut menepi hanya untuk memantaunya, dalam hati masih banyak sekali pertanyaan dalam benaknya, sampai akhirnya ia juga melihat mobil kembali melaju membuatnya ikut melajukannya lagi.
"Siapa sih dia? kenapa aku begitu penasaran." Gumamnya seketika merasa tidak suka.
Sesampainya di rumah kediaman Herlambang, terlihat Rara sudah menunggunya didepan pintu rumahnya bermaksud menyambut kedua anaknya yang katanya diantarkan pulang oleh Zaki, dan ia ingin melihat apakah Zaki benar benar menjemput kedua anaknya, dan memang benar adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri yang Ku Hianati (Hiatus)
Romance"Sadari dan bayangkan, jika kau berada diposisiku, antara cinta dan luka, lalu pemenangnya adalah luka, bagaimana perasaanmu?" Kata dari Vitra Mufia. "Memang benar itu adalah cinta palsuku, tapi seiring berjalannya waktu cinta itu tumbuh menjadi cin...