Terlepas dari pertemuan ayah dengan anak yang baru saja terungkap sekian tahun lamanya, El dengan Rara selaku kedua orang tua Vina dan Vano mengajak keduanya untuk berkunjung ke Rumah yang dulu pernah ditempati kedua orangtuanya tanpa Chandra, karena Chandra lebih memilih membiarkan satu keluarga tersebut menyambut kehangatan yang seharusnya tercipta, tanpa mau menganggunya.
Begitu sampai Vina dan Vano mengedarkan pandangannya melihat ke sekeliling Rumahnya yang lumayan besar, dan melihat banyaknya figura foto kedua orangtuanya disana, bahkan yang terpampang begitu besarpun juga ada yaitu foto pernikahan keduanya, mereka berduapun menampakan senyum manisnya melihat foto tersebut, karena dalam pandangan mereka ayah dan ibunya begitu tampan dan cantik bahkan dalam hatinya mereka memuji jika keduanya adalah pasangan yang sangat serasi.
"Kau sangat cantik ibu, apakah kalau aku sudah besar nanti, aku akan cantik seperti difoto pernikahanmu ini." Cletuk Vina yang masih setia berdiri menunjuk foto pernikahan kedua orangtuanya dengan wajah imut menggemaskannya.
"Kau juga terlihat tampan ayah, tapi aku berharap kalau besar nanti, aku akan lebih tampan darimu." Diikuti Vano yang ikut menimpali seraya terkekeh.
Rara dan El seketika tersenyum mendengar pujian putra dan putrinya tersebut, sampai akhirnya mereka berduapun mendekati berhenti tepat dibelakang keduanya lalu bersamaan menatap foto pernikahan yang begitu besar itu.
"Ibumu memang sangat cantik, bukan hanya diwajahnya saja tapi juga dihatinya, kalau besar nanti kau juga pasti akan cantik seperti ibumu sayang." Ucap El sembari berjongkok seraya membelai rambut Vina.
"Benarkah ayah?" Tanya Vina membalikkan badannya menghadap El.
"Iya sayang, kau mirip sekali dengan ibumu." Jawab El sembari menoel hidung putrinya gemas membuat Vina memeluk ayahnya tersebut.
"Kau juga tampan sama seperti kak Van ayah, benar benar mirip." Balas Vina dalam pelukan El membuatnya tersenyum.
"Tapi aku lebih tampan dari ayah Vin." Tolak Vano membuat Rara ikut berjongkok.
"Kau memang mirip dengan ayah dan juga tampan sayang, kenapa harus lebih tampan dari ayah?" Tanya Rara.
"Iyalah ibu, aku adalah aku, dan aku bukanlah ayah jadi sifatku pasti berbeda dengan ayah, walau banyak yang bilang aku mirip dengan ayah, tapi aku tidak mungkin seperti ayah, karena aku menyayangimu melebihi ayah." Jelas Vano seakan menyindir El lalu dengan cepat memeluk Rara diikuti cium dipipinya.
"Kau segalanya untukku ibu, aku mencintaimu." Ucapnya memeluk erat Rara.
El yang mendengar itu seketika tau jika putranya itu memperjelas jika dirinya dan putranya itu berbeda, dia sadar jika El menyakiti ibunya dengan Vano yang sangat menyayanginya, walau keduanya memang mirip tapi perilakunya sangatlah berbeda, makanya Vano selalu mengatakan jika ia lebih tampan dari ayahnya, karena menurutnya dia lebih baik dari ayahnya.
Mereka berempatpun terdiam menikmati pelukan hangat dari orang tuanya, Vina yang memeluk El, dengan Vano yang memeluk Rara sampai akhirnya terlihat Rara dan El saling bertatapan walau masih memeluk Vano dan Vina.
"Aku tidak menyangka, kau yang dulu sempat aku hianati sampai melahirkan dua anakku sekaligus mengambil separuh nafasku bahkan melebihi Aya, apa yang sudah kau lakukan padaku Ra, aku sangat takut kehilanganmu sekarang, aku benar benar sudah gila karenamu." Gumam El dalam hati menatap Rara intens yang terdiam memandangnya.
"Bagaimana mungkin rasa ini masih ada, walau tak sebesar lukaku, tapi mampu membuatku tidak berdaya seperti ini." Gumam Rara dalam hati mengalihkan pandangan ke arah lain, ia tidak sanggup menatap El begitu lama.
"Em ibu apa malam ini, kita akan menginap disini?" Tanya Vina memecah keheningan.
"Em terserah kalian saja, jika kalian mau kita menginap disini." Jawab Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri yang Ku Hianati (Hiatus)
Romance"Sadari dan bayangkan, jika kau berada diposisiku, antara cinta dan luka, lalu pemenangnya adalah luka, bagaimana perasaanmu?" Kata dari Vitra Mufia. "Memang benar itu adalah cinta palsuku, tapi seiring berjalannya waktu cinta itu tumbuh menjadi cin...