07-KEJADIAN MASA LALU

10 0 0
                                    

Selesai mandi,Ilham baru menyadari satu hal.handphone nya.yah.ia ingat,ia masih membuka layar handphone nya yang dimana ada foto putri disana.ia buru buru menuju kamarnya dan mencoba menstabilkan ekspresi nya yang panik.

Melihat abangnya masuk secara tiba tiba,Wira hanya mampu terkekeh pelan.

"Kenapa lu ketawa.ha?!"tanya Ilham sedikit introgasi.

"Apaan.gada ye.pedean bet"

"Bacot.lu ga ada buka handphone gua kan?"

"Ga" ga salah lagi maksudnya wkwk.

"Ga apaan?!yang jelas kalau ngomong!"desak Ilham.

"Ga ada loh ya ampun.mang ada apaan sih di handphone lu?hm?sini coba gua liat juga"sambil mengisengin sang Abang dengan mencoba mengintip layar handphone yang tengah digenggam Ilham.

"Bangsat Lo.sono Sono!"usir Ilham mendorong adiknya saat ingin melihat handphone nya yang langsung ia matikan.

Kamar mereka yang cukup luas ini menyediakan dua tempat tidur untuk masing-masing 2 bersaudara ini.

Ilham berjalan kearah tempat tidurnya yang bersebelahan dengan pintu.sedangkan Wira yang berada didekat dinding.pemisah kasur keduanya berupa bopet kecil yang di kanan kirinya terdapat masing masing 1 colokan.

Karena baterai handphone nya lowbat,Ilham menyambung kabel cas itu pada benda pipih tersebut.

Wira turut menyusul Ilham dan iseng duduk disebelah sang Abang.ilham langsung mendelik tajam karena itu.

"Ngapain Lo?!cabut sana!mau tidur gua"usir Ilham.

"Bentaran dikit ngapa.kasur lu empuk bang.beda Ama punya gua"ucap Wira bukannya langsung pergi saat diusir,malah menjatuhkan tubuhnya dengan nyaman.

"Gausah drama.cicak dikamar ini juga tau,kalau kasur lu lebih mahal dan empuk daripada punya gua.bersyukur lu"delik Ilham.

Mendengar penuturan itu,Wira sedikit tertawa kecil.kemudian sedih mengingat hal yang tak sengaja terkait dipembicaraan gabut mereka ini.

"..iya,Lo bener bang.kasur gua bisa dibilang mahal karena harganya.tapi kalau kasur Lo,mahal karena.. siapa yang beli.ya ga?"

Pertanyaan Wira membuat Ilham bingung.namun,tak lama dari itu dia langsung paham apa maksudnya.

"Tidur.kebanyakan ngomong ngelantur bisa bikin muka Lo mirip beruk.cabut Lo!"

"Enak aja!muka ganteng hidung Pinokio kaya gini disamain sama beruk.warisan dari ayah ni!eh--"karena tak sengaja menyebut kata ayah diantara mereka,Wira langsung menutup bibir nya rapat rapat saat kembali dengan posisi duduk disebelah abangnya.

"...iya.gitu ya?sorry dah ya.gua apalah daya ya kan?haha"Ilham menjawab ucapan adiknya dengan sarkas yang halus.

Dirinya benci pembahasan yang ada ayah didalam nya.

"Bang ...gua,ga bermaksud kaya--"

"Gapapa.mending lu cabut.daripada gua bertindak aneh wir"Wira semakin merasa bersalah jika sudah seperti ini.

"Bang.lo--"

Buk!!

Satu tonjokan mendarat mulus di pipi kanan milik Wira.lelaki itu langsung menonjok adiknya hingga jatuh kebawah.

Wira meringis pelan karena tonjokan itu.sedangkan Ilham yang baru melakukan tindakan yang cukup berlebihan menurut setengah kesadarannya,ia mencoba kembali mengontrol itu semua.

"Jangan coba coba lagi wir.lu tau betapa brengsek nya gua kan?!"desis Ilham.

"Kenapa bang?memang ini yang gua mau dari lama.buat apa kita terus jalanin kehidupan kaya biasa kalau dari dalam diri kita masing-masing aja masih ada hal yang belum terselesaikan!tonjok gua lagi bang!!lebih keras dari ini juga gua terima!asal,---hiks..asal,Lo ga benci lagi ke gua bang..hiks"Wira tak bisa menahan isakan kecil nya.

KISAH SINGKAT WITH SEPUPU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang