12-SI PENGGESER TAHTA

7 0 0
                                    

Sore hari pun tiba,sesuai kata bunda tadi, kemungkinan Ilham sudah bisa pulang.

Ilham membantu bunda berbenah barang yang dibawanya selama dirumah sakit.dotker baru saja keluar setelah memeriksa kondisi Ilham yang sudah diperbolehkan pulang saat ini.

"Raisa pasti seneng banget kamu pulang iam.soalnya dari semalam dia tuh bolak balik nanya ke bunda, kamu kapan pulangnya.entah pun tadi dia juga nanya hal yang sama ke Wira"ucap bunda sambil membereskan beberapa baju Ilham.

Ilham terkekeh pelan"iya.iam juga kangen sama Ais bun.makanya pengen cepet pulang"

***
Selesai membersihkan rumah mulai dari mencuci piring,mengangkat jemuran pakaian yang sudah kering,menyapu rumah dari belakang ke depan,menyapu halaman,membereskan seluruh tempat tidur kecuali kamar sang kakak,Wira kini tengah duduk santai di ruang tamu sambil mengemil satu Snack yang dia ambil dari kamar raisa.tanpa izin.

"Ambil satu kaga masalah kali ya.kan dia sayang gueh juga.hehehhe" batinnya agak tidak tahu diuntung.

Ditengah tengah pose santai nya,Wira dikagetkan dengan kepulangan bunda dan Ilham yang tiba tiba sudah berada didepan pintu.

"BUNDA?!ABANG?"Dengan cepat lelaki itu mengibir ke arah keduanya.melupakan Snack curiannya diatas meja.

"Assalamualaikum"ucap bunda

"Hehe.waalaikum salam bundaa.naik apa pulangnya?"

"Naik helikopter.ada ada aja pertanyaan mu ra,ra"bunda gemas sendiri mendengar pertanyaan wira.kemudian masuk diikuti Ilham yang langsung duduk di sofa ruang tamu sambil membawa tas berisi perlengkapan Ilham.

"Hehe, kirain naik lumba lumba"

Saat bunda pergi kearah dapur,Wira justru mendekat kearah sang Abang yang duduk di sofa tadi.

"Bang.hehe"Ilham menoleh dengan alis yang terangkat satu.

"Eum..maaf ya,gua udah--"

"Diem.baru balik.jangan ganggu dulu.paham?"sela Ilham langsung beranjak pergi masuk kedalam kamar mereka meninggalkan Wira dengan wajah masam nya.

Bunda yang memperhatikan itu dari jauh rada geleng geleng sendiri melihatnya.

"Wira!"panggil bunda dari arah dapur.

"Yes Bun"jawab nya sambil berjalan kearah dapur.

"Ais belum pulang ya?"

"Iya belum Bun.bentar lagi sih"jawab Wira menoleh sekilas kearah jam dinding yang ada di dapur.

"Eum,yaudah.kamu habis beres beres kan?makasih ya nak.sekarang kamu mandi aja gih.biar nanti Ais bunda yang jemput"

"Ehh gausah bun.biar Ira aja.bunda kan udah capek jaga Abang dirumah sakit.oke?kalau gitu Ira mandi dulu ya Bun"bunda mengangguk dengan senyuman tipis.

Wira segera meraih handuk miliknya di dekat dapur dan meluncur kearah kamar mandi.

***

Saat sampai dikamar,Ilham merasa ini bukan tempat yang cukup sesuai dengan kondisinya yang baru saja pulih.akan tetapi bagaimana pun,ia harus bisa membiasakan nya.

Ketika hendak berbaring di ranjang nya,Ilham menemukan surat dengan kotak hadiah diatasnya.ia meraih kotak itu dan surat nya yang langsung ia buka.dan ternyata itu adalah pemberian dari sang adik-wira.

Surat itu ditulisnya dengan kata kata yang sok dramatis menurut Ilham.namun tidak bisa dipungkiri bahwa,tulisan cantik turunan ayah mereka pada diri Wira,benar benar cukup membuat hati Ilham sedikit tersentuh.

KISAH SINGKAT WITH SEPUPU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang