Selepas keluar dari ruang rawat putri dan mengambil makanan yang dikatakan sang mama yang ada didalam bus,yoga menduduki diri di bangku lorong rumah sakit.
Dibuangnya nafas dengan panjang.merasa kacau melihat situasi saat ini.jari jemarinya bergerak gelisah sambil menenteng sekresek berisi makanan itu.
Tak lama dari lamunan yang hampir menghanyutkannya,Mulan menghampiri yoga dengan duduk disebelahnya.
"Yoga!"sapa Mulan ikut duduk disebelah nya.lelaki itu sedikit kaget kemudian mempersilahkan gadis itu duduk.
"Eh,mbak?kenapa?"tanya yoga.
"Aihh.. gausah pake embel embel mbak deh!panggil aja ulan.tua banget gua kalau pake mbak"cetus Mulan memberi tahu yoga.
Lelaki itu tersenyum tipis memaklumi"aduhh gimana ya?kan penuturannya udah begitu mbak.ga enak aku"jawab yoga tak enak hati.
Mulan merotasikan matanya sebal"hadehh.yaudah deh. boleh manggil mbak.tapiiii...kalau lagi bareng sama keluarga besar aja.kalau lagi berdua kaya gini,mending manggil ulan aja.gimana??"tambah Mulan dengan senyumannya.yoga tampak menimang kemudian mengangguk dengan seulas senyuman tipis.
Sempat saling berdiam beberapa detik,lalu Mulan membuka pembicaraan lagi.
"Eh ga?keadaan putri gimana?aman?"tanya Mulan agar atmosfer diantara mereka tidak hening.
Yoga menatap sekilas kemudian menatap lurus kearah depan."dari segi fisik sih aman lan.cuman yaaa... sebagaimana reaksi kita atas kejadian itu,itu juga yang dirasakan putri.kita yang engga ngalamin aja sekaget itu.apalagi putri sama Ilham?"jawaban yoga berhasil mengambil alih keresahan Mulan.
Mulan mengulum tipis bibirnya sebelum menjawab"iyasi.siapapun ga akan pernah mau terjadi kejadian kaya gini"
Yoga tertunduk sebentar,kemudian menatap Mulan"lan?kondisi Ilham sendiri gimana?"pertanyaan itu membuat Mulan terdiam.
"Ga baik ya?"tebak yoga hati hati.
Mulan menatap yoga dengan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk matanya.tiba tiba saja Mulan menjadi demikian setelah pertanyaan itu terlontar dari bibirnya.sontak yoga langsung panik ditempat.
"Eh lan?kenapaa??"tanya yoga panik sambil menghadap kearah gadis itu yang sudah menunduk dengan kedua tangan yang ia rapatkan untuk menutupi wajahnya.
Perlahan lahan,isakan kecil mulai terdengar dari bibir gadis itu.yoga langsung paham arti dari semua itu.membiarkan Mulan melepas semua rasa tangis nya.
Menunggu Mulan meredakan emosional tangisnya,yoga reflek mengelus pelan rambut gadis bernama Mulan itu untuk menenangi dirinya.
Saat Mulan membuka mata dan mendongak menatap yoga,lelaki itu langsung menarik tangannya yang sudah kurang ajar itu.
Dalam hati yoga terus merutuki kereflekkannya yang salah itu.
"Astagaa..apa apaan tadi? astaghfirullah..."
Batin nya terus berucap demikian.
Melihat Mulan menghapus jejak jejak air matanya,yoga berucap maaf atas kelancangannya.
"Eehhh,anuu..eum,lan?maaf tadi sempat lancang udah megang rambut kamu sembarangan"ucap yoga penuh maaf.
Selepas menghapus air matanya,Mulan yang mendengar permintaan maaf yang terdengar konyol di telinganya itu jadi tertawa kecil merespon nya.
Yoga terbingung ditempat dengan mood para cewe.tadinya menangis,ini malah sudah ketawa ketiwi tanpa sebab.
"Lan?"panggil yoga memastikan gadis itu tidak kerasukan.apalagi mereka sedang ada dirumah sakit.
Di sisa tawanya Mulan menjawab"yoga yogaa..hadehhh..kaku amat sih jadi cowok.santai aja kalii"jawaban Mulan yang begitu santai membuat yoga lega sekaligus bingung.
Tak lama dari itu,yoga meringis malu dalam sesaat.
"hhha.maaff.."ucap yoga sangat malu.
Mulan menggeleng tak heran atas kepolosan lelaki disampingnya itu.
"Jadi...gimana kondisi Ilham sekarang lan??"tanya yoga dengan pertanyaan tadi.
Mulan mengulum senyuman tipis penuh makna"yahhh...parah sihh..tapi untungnya,Ilham bisa ngelawan itu semua.paling yaaa, butuh waktu beberapa hari untuk pemulihan luka luka di badannya sih"jawab Mulan membuat kepala tiga reflek mengangguk paham.
"Tapi,ga ada luka yang serius kan?"tanya yoga lagi.Mulan menggeleng sebagai jawaban.
"Oh iya.kamu?udah makan lan?"tanya yoga .
"Udahh kokk!"jawab Mulan dengan senyum merekah.tapi oh tapi,ternyata tak lama dari itu, terdengar suara perut yang keroncongan tanda minta diisi makanan.dan asalnya dari perut Mulan.
Sontak Mulan membeku ditempat.sedikit malu dengan kebohongan kecilnya.
Melihat itu,yoga menghela nafas maklum kemudian membuka bungkus nasi itu untuk dimakan berdua oleh mereka.
"Yaudah sini makan bareng aku.di bus tadi cuman sisa satu.lagian..gimana bisa,kamu sampai ga dapat bagian lan??"tanya yoga mengajak Mulan makan bersamanya.
Mulan meringis malu mendengarnya"hehehe..iyahh..kasian yang lain gaa.kayak laper banget gitu lohh.jadinya yaaa,gue... persilahkan aja deh mereka untuk ambil bagian gue"jawab Mulan.
Yoga mengangguk iya merespon jawaban Mulan.
"Yaudah yaudah.makan dulu sini.habis itu istirahat.yang lain udah pada istirahat,kamu malah masih berkeliaran lann lann"ucapan yoga sedikit terdengar seperti Omelan lucu di telinga mulan.sibuk dengan dunia nya,yoga menyadarkan Wulan dengan mengulurkan sendok untuknya makan.
Mereka pun menghabiskan makanan itu berdua.selesai makan,keduanya tampak bercerita satu sama lain.termasuk alasan kenapa Mulan tadi tiba tiba saja menangis.asik dengan cerita yang saling di lontarkan satu sama lain,tak terasa waktu sudah masuk tengah malam.cerita penuh tawa dan candaan konyol tadi benar benar membuat mereka sedikit lupa waktu.
Setelahnya,yoga mengantar Mulan ke kamar rawat inap nya Ilham agar bisa beristirahat.bicara tentang yang lain,selepas kejadian itu, semuanya ikut menyusul Ilham dan putri kerumah sakit.
Karena malam sudah tiba,alhasil mereka jadi menginap disalah satu rumah warga di sekitar situ untuk menginap semalam saja.namun,untuk para nenek nenek sudah dipulangkan terlebih dahulu kerumah.dan besok pagi,beberapa dari mereka yang tersisa akan pulang kerumah. kecuali keluarga putri,Ilham dan Faiz sendiri.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH SINGKAT WITH SEPUPU
Teen FictionAku , Kamu dan 2021 , kala itu _______ Walaupun kisah diantara kita sudah usai , perkenankan aku untuk menuangkan sedikit dari kisah yang pernah kita bentuk ke dalam sebuah cerita dimana didalamnya akan berisi tentang unik nya rasa tak terduga didal...