Yogi langsung kembali ke tempat tadi untuk segera mencari keberadaan Ilham yang di culik.yoga menuntun putri yang tahu plat mobil perampok itu untuk masuk,disusul dengan Wira dan faiz.sedangkan yuqi mencoba menenangkan Fika yang berontak ingin ikut mencari anaknya.
"Bundaa...kita disini aja yaa,ini malam. bahaya buat kita kalau bertindak gegabah, okee??"atur Mulan pada bundanya yang menangis histeris.
"GA LANNN BUNDA GA TENANG KALAU KAYA GINI!!IAMMM HARUS KETEMUUU!!"Raung Fika.
"Iya mbakk,Ilham pasti ditemukan, yaa??biarin mereka yang cari oke??"bujuk yuqi sambil memberi kode pada suaminya untuk segera pergi dari sini.
Menangkap kode itu,Yogi langsung menancap gas mobil tersebut.
"Iam..."rintih Fika sebelum kesadaran nya hilang.
***
Di perjalanan mencari keberadaan Ilham, putri terus gemetar tak karuan berharap Ilham dengan cepat ditemukan.
Melihat itu,yoga semakin mengelus lembut tangan adiknya untuk mencoba ditenangkan.
"Dekk,tenang..oke??coba tarik nafas yang bener dulu,ya?"titah yoga dituruti oleh putri.
Setelah nafas nya berhembus dengan normal lagi ia justru menangis takut sebagai gantinya.
"Put,tadi mobil Van itu warna apa?"tanya Wira disetujui Faiz yang duduk didepan.
"Warna...putih.."jawab putri masih gemetar.
"Nomor plat nya,Lo inget ga put?"tambah Faiz bertanya lagi sambil menelisik bebeapa mobil Van putih didepan mereka.berusaha untuk terus mengejar waktu dimana mobil itu melaju tak jauh dari mereka.
Putri bersyukur sedikit karena setidaknya ingatannya agak berfungsi dan mengingat nomor plat mobil tersebut.
"Kalau ga salah..1421..."jawab putri.
Wira dan Faiz langsung menelisik dengan teliti beberapa mobil Van putih didepan sana.dan,yah..
"ITU DIA!"unjuk Faiz pada mobil Van putih yang berjarak 1 mobil didepan mereka yang sedang bergeser.
"Selanjutnya gimana om?"tanya Faiz.
Yogi terdiam sambil menoleh sekilas kearah anak gadisnya.
"Kak,tenang ya.sekarang kita akan ikutin dulu mereka agar tahu tujuan nya kemana, ya?polisi akan ikut turun tangan juga.oke?"Yogi menenangkan putri.
Mobil mereka terus mengikuti mobil Van yang membawa Ilham bergerak.sampai dimana,mobil itu berhenti di sebuah rumah yang dikelilingi oleh pohon pohon rimbang.
Otomatis Yogi memberhentikan mobil mereka sedikit jauh dari mobil Van itu.
"Om,kita harus gimana?diluar memang ga terlihat ada yang jaga.tapi,gatau didalam kan?"ucap Wira memajukan tubuhnya kedepan untuk bisa bicara dengan Yogi.
"Bener pa.--eh,put,tadi,mereka ada berapa orang?"tanya yoga pada putri.
"Mereka,ada sekitar 5 orang bang"jawab putri.
Yogi mengangguk paham kemudian mengangkat sebuah telfon yang bergetar.
"Halo?iya benar.saya akan share lokasi nya ke bapak.saya harap bapak dan anggota bisa bergerak cepat.karena nyawa menjadi taruhan disini"cetus yogi dengan tegas pada pihak kepolisian yang menghubungi nya ini.kemudian mematikan panggilan tersebut.
Wira geram karena merasa tak ada pergerakan dari orang orang ini,ia sontak keluar dari mobil hingga membuat semuanya kaget.
"RA!!"jerit Faiz memanggil Wira yang baru saja keluar dari mobil tanpa memberi tahu.
"Faiz,kejar wira.kita ga boleh gegabah ngambil langkah!"sergah Yogi dipatuhi Faiz yang langsung keluar menyusul Wira.
Putri semakin cemas.
"Yoga,kita harus menyusul mereka dan menemukan Ilham lebih dulu.karena papa rasa,polisi akan lama sampai disini"ujar Yogi.
"Iya pa"
"Aku ikut ya?pa,bang?"tanya putri menarik lengan baju abangnya.
***
"Raa!!!"panggil Faiz berhasil menarik Wira untuk berhenti."Apasihh mas?!"kesal Wira menyentak kasar pegangan Faiz.
"Jangan gegabah ra.bukan sedikit orang didalam sana untuk bisa kita hadepin.lo ngerti ga sih!?"seru Faiz memberi tahu.
"Terus,Lo pikir, yang didalam sana siapa yang lagi disekap?Abang gua mas!!gua harus diem aja gitu?!"sentak Wira.
"Ya gua tau Ilham ada didalam,tapi kalau Lo langsung pergi kesana tanpa ada persiapan, percuma!"balas Faiz sedikit tersulut emosi.
Wira terdiam sejenak dengan nafas yang menggebu-gebu.mencoba menahan emosi dan getaran dibibirnya yang tak berhenti gelisah memikirkan keselamatan sang Abang.
Tak lama dari itu,mereka dihampiri yoga,Yogi dan putri.
"Wira..."panggil Yogi.
"Saya tahu kamu khawatir.tapi tolong jangan terlalu gegabah mengambil langkah.ya?"ucap Yogi.
Wira perlahan tenang dengan emosinya.putri yang melihat itu semakin merasa bersalah.
"Kita harus gimana om?"tanya Faiz.
Yogi berdiam diri sejenak,kemudian menatap lurus kearah rumah tersebut.
"Mau ga mau kita akan masuk kesana duluan.tapi,harus tetap berhati hati ya?"ujar Yogi.
"Yoga ada ide pa"ujar yoga.
Yogi dan yang lain menoleh kompak kearah yoga.
"Aku,sama papa,akan coba ngalihin orang orang yang ada didalam.sedangkan Wira,putri dan mas Faiz,disaat kami mencoba ngalihin,tetap berada disamping rumah itu dulu.gimana pa?"jelas yoga.
Yogi mengangguk singkat menanggapi usulan anaknya itu"oke.untuk kalian bertiga,tetap stay disamping sana saja,dan setelah saya dan yoga memberi kode,kalian langsung masuk kedalam.oke?kami akan coba mengosongkan bagian depan dan tengah bila memang mereka ada yang menjaga didalam"jelas Yogi sambil menunjuk samping kanan rumah tempat disekapnya Ilham.
Dengan kompak Wira,putri dan Faiz mengangguk iya.
Mereka berlari penuh hati hati kearah samping kanan rumah itu.setelahnya,Yogi dan yoga langsung masuk kedalam selepas mengantarkan ketiga orang yang akan masuk nanti itu.mereka masuk dengan alat seadanya untuk melawan orang didalam.
Ntah apa yang terjadi,pastinya,lepas 20 menit setelah kedua lelaki itu masuk,yoga tampak keluar dari bangunan itu sambil memberi kode kepada mereka bertiga untuk masuk.
Ketiganya menghampiri yoga yang ada didepan rumah itu.
"Cepat kalian masuk.dan cari ruangan A25.disana Ilham disekap.ya?"ketiganya mengangguk kompak.
Selepas melawan kurang lebih 20 orang diruang tengah ini, papa-anak itu berhasil menjatuhkan mereka dengan berani nya.dan juga berhasil mendapat informasi diruangan mana Ilham berada.
"Wira,mas Faiz.tolong,jaga putri juga,ya?"tambahnya menjeda sejenak langkah mereka.
"Pasti"jawab Faiz dengan anggukan pasti,tak lama disusul Wira yang kira nya rada ragu.
Yoga mengantar mereka kedalam.dan sesampai nya didalam.putri sedikit terkejut kala melihat tumpukan manusia didalam sana yang tadi berhasil dijatuhkan papa dan abangnya.
"Jangan lengah putri.cepat masuk"ucap Wira ditengah tengah langkah mereka saat mendapati putri yang tengah memperhatikan sekitarnya.gadis itu seketika mengangguk kaku.
Bangunan ini ternyata cukup luas.melewati beberapa lorong,dan akhirnya mereka menemukan ruangan yang dikatakan bang yoga tadi.
"Aman kan mas?"tanya Wira.
Ketiganya berhenti sejenak didepan pintu masuk"aman.--put?tunggu sebentar disini,ya?biar gua sama Wira yang masuk dulu.oke?"titah Faiz hanya diangguki patuh oleh putri.
Keduanya pun masuk.dan putri juga tak mau lengah sedikit pun.ia langsung berjaga jaga.
"Semoga Lo bisa bertahan ya ham..."gumam putri sangat mengkhawatirkan kondisi Ilham didalam.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH SINGKAT WITH SEPUPU
Teen FictionAku , Kamu dan 2021 , kala itu _______ Walaupun kisah diantara kita sudah usai , perkenankan aku untuk menuangkan sedikit dari kisah yang pernah kita bentuk ke dalam sebuah cerita dimana didalamnya akan berisi tentang unik nya rasa tak terduga didal...