28. Dig The Truth

295 42 5
                                    

🍓🍓🍓

"Bolehkah saya menemui Tuan Lee Hwansik?"

Soojin bertanya pada petugas resepsionis. Saat ini ia berada di perusahaan milik Ayahnya Jinhee setelah mati-matian mengais keberanian. Dengan memanfaatkan waktu kerja Taehyung, hari ini ia sangat nekat keluar, tapi ia harus tetap berantisipasi, ia tak bisa berlama-lama karena saat ini dirinya sedang melanggar rules Taehyung. Apalagi Serim tidak bisa dipercaya sepenuhnya.

"Kebetulan sekali, baru saja Tuan Lee akan turun." Jawab sang resepsionis ramah.

"Kau mencariku?"

Soojin sedikit tersentak, ucapan resepsionis itu ternyata sangat tepat. Ia langsung dipertemukan dengan Hwansik yang tersenyum padanya.

"Kau sudah pulih, Nyonya Kim?" Tanya Hwansik lagi, pria itu tidak sendirian, ada seorang pria yang tidak Soojin kenal datang bersama Hwansik. Usia pria itu sepertinya tidak beda jauh dengan Hwansik.

"Jadi ... dialah menantu Tuan besar Kim Haejun?" Pria asing itu bertanya pada Hwansik.

"Iya, dia adalah Istri Tuan Kim Taehyung."

Soojin diam mengamati pria asing itu angguk-angguk sembari tersenyum, namun Soojin merasa senyuman itu amat janggal.

"Pasti Tuan Kim Haejun sangat menyukai menantunya."

Hwansik terkekeh, "Dia telah meninggal bahkan jauh sebelum Putranya menikah, Tuan. Jadi Kim Haejun tidak sempat mengenal menantunya ini."

Pria itu ikut terkekeh, "Tetap saja! Ayah dan Anak itu memiliki selera perempuan yang sama."

Soojin masih diam meskipun ia tahu yang kedua pria tua itu bahas adalah dirinya dan Ayah Taehyung yang sudah lama meninggal.

Hwansik kembali menatap Soojin. "Jadi Nyonya Soojin, kenapa ingin bertemu denganku?"

Soojin berusaha untuk tetap terlihat senormal mungkin, "Saya ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan Anda. Hanya berdua!"

"Tentang di rumah sakit itu? Perihal suamimu lagi?"

Soojin tak lekas menjawab, dia mengalihkan tatapan karena ia tidak suka dengan nada pertanyaan Hwansik yang terkesan menyindirnya.

"Sebelum itu ... kenalkan dulu temanku, dia adalah Tuan Han Junseok." Hwansik merangkul pria asing yang disebut Han Junseok itu.

"Ya, perkenalkan, aku Han Junseok. Aku sangat senang bisa bertemu secara langsung dengan menantu Haejun. Siapa namamu?"

"Soojin." Jawab Soojin seadanya, entahlah, ia merasa tidak nyaman di dekat Han Junseok. Terlepas dari itu ... ia merasa familiar dengan nama Han Junseok. Tapi di mana dan kapan ia pernah mendengar tentang Han Junseok?

"Kim Soojin? Nama yang indah. Oh iya, boleh saya tahu di mana anda bertemu Putra Haejun hingga akhirnya memutuskan menikah?"

Pertanyaan itu semakin membuat Soojin risi. Itu juga membuatnya tersinggung pasalnya sudah jelas kalau dipaksa menceritakan, tidak ada kesan manis sedikit pun tentang dirinya dan suaminya.

"Kau sangat pendiam, Nyonya. Mirip sekali seperti Serim saat pertama kali aku mengenalnya."

Soojin menarik senyum paksa agar terlihat baik-baik saja. "Maaf, Tuan. Anda pasti mengerti kalau hal itu tidak penting untuk dibahas. Cerita itu hanya untukku dan Suamiku." Jawabnya senormal mungkin.

Junseok terkekeh, "Baik-baik, aku mengerti. Pasti kenangan itu sangat berkesan untukmu dan suamimu. Dan kau pasti sangat menyayangi suamimu, kan? Taehyung adalah anak yang manis."

Chandelier ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang