20. All Stem From Suffering

284 46 9
                                    

🍓🍓🍓

Soojin benci ketika ia tak bisa tidur hanya gara-gara memikirkan Taehyung yang bahkan sama sekali tak ingin ia pikirkan. Ia tak ingin mengingat tapi otaknya pun memusuhinya sekarang, semalaman rasa gusar membelitnya tak habis-habis.

Ia tak bisa mengontrol ini lagi, air matanya keluar deras dan sangat menyiksa saat ia harus membekap mulutnya sendiri guna tak meloloskan isakan, takut Gyun mendengar.

Taehyung mengaku bahwa dia yang meminta Jinhee menikah, yang bisa ditarik kesimpulan, pesta ituㅡpesta di mana Taehyung mempublikasikan Soojin sebagai istri, adalah atas suruhan Jinhee juga. Yaps, benar sekali! Taehyung awalnya berencana menyembunyikan Soojin selamanyaㅡsesuai ucapannya, karena ia malu mengakui Soojin sebagai istri, tapi Jinhee memaksanya mengenalkan Soojin. Jinhee tertekan karena dipaksa menikah oleh Taehyung, jadi Jinhee menyuruh Taehyung untuk menunjukkan bukti Taehyung move on darinya, jika kemauan Jinhee ini terpenuhi, Jinhee juga akan menunjukkan buktinya menerima pernikahan dengan membawa undangan ke pesta. Jadi mau tak mau Taehyung setuju, ia mengenalkan Soojin setengah hati dan mengadakan pesta sederhana. Pesta yang sejujurnya dibuat untuk Jinhee.

Ahh, Soojin bosan dengan sakit hatinya. Ia mungkin akan mengamuk jika seandainya sedang ada di rumah Taehyung, ia tak bisa menanggapi kesedihannya di sini.

Soojin tertidur sangat larut dengan sisa likuid yang masih membasahi bulu matanya, tapi ia juga terbangun lebih pagi dari yang lain.

Setelah membereskan diri, membasuh wajah, menyisir rambut, mengenakan sweater, dan memastikan kekacauannya tersamarkan, Soojin keluar kamar dan menyambut pagi bersama Gyun.

Gyun menyeduhkan teh kamomil untuk Soojin, "Kenapa suamimu tiba-tiba pamit pulang tadi malam?" Tanyanya sembari mendorong mug mendekati Soojin.

"Sudah biasa, dia manusia sibuk." Sahut Soojin seadanya.

Gyun angguk-angguk paham. Masih menatap Soojin yang tampak diam tanpa berniat menyambut teh buatannya, "Kenapa? Kau tak ingin teh? Apa kau masih merasa mual?"

Soojin menggeleng lagi, "Syukurlah tidak, hanya mual sesaat, tak perlu dicemaskan."

"Ya sudah," Gyun mengusap pipi Soojin lembut, tersenyum hangat, "Aku ingin ke panti dulu, mengurus sarapan untuk anak-anak."

"Aku boleh ikut?"

"Boleh-boleh saja jika itu membuatmu senang."

"Aku selalu suka membantumu."

Soojin lantas mengikuti Gyun, membantu Gyun serta pengurus panti lainnya menyiapkan sarapan dan berbagai kebutuhan lainnya untuk anak-anak. Setidaknya dengan menyibukkan diri, ia bisa mengalihkan sejenak kegelisahannya.

Soojin menghabiskan banyak kegiatan di panti. Sarapan dengan anak-anak, ikut bermain, menjahili Micha, bermain piano. Dia lebih enjoy ketika Taehyung tidak ada di dekatnya. Banyak aktivitas yang bisa ia lakukan di sini sampai ia lelah sendiri, tapi ia lebih memilih seperti ini daripada mengingat Taehyung yang sialnya tak kunjung kembali menjemputnya.

Apa Taehyung lupa ia masih di sini? Atau Taehyung memang mengabaikannya dan lebih mementingkan Jinhee? Dan ia diminta pulang sendiri? Cih! Soojin pastikan ia takkan pulang jika tidak dijemput Taehyung!

Beranjak siang saat ia bermain di halaman panti yang rindang bersama Micha. Di tengah keseruan, atensi Soojin tiba-tiba ditarik oleh seorang gadis cantik yang datang bersama pria dan wanita paruh baya, sepertinya suami-istri.

Pemandangan itu seolah menyedotnya ke lubang memori kelamnya yang lain, kenangan sebelum ia mengenal Taehyung, rasa sakit sudah merangkai kotak kenangannya. Di mana ia dikucilkan di panti entah karena alasan apa, diejek-ejek dan gadis yang baru datang tadi adalah salah satu orang yang dulu sering mengolok-oloknya. Sejak kecil, Soojin sudah dituntut untuk selalu bersabar. Ia sempat merasa lega ketika satu-persatu dari mereka pergi karena diadopsi, artinya orang-orang yang memojokkannya semakin berkurang. Tapi juga pedih dalam waktu bersamaan karena ia harus menelan kenyataan bahwasanya tidak ada satu pun orang yang berminat mengadopsinya.

Chandelier ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang