14. A Glimmer Of False Light

351 42 19
                                    

🍓🍓🍓

"Pokoknya kau harus bisa jalan sebelum pesta digelar!"

Taehyung menyanggah tubuh mungil Soojin dari belakang, saat ini ia sedang membantu Soojin berlatih berjalan sambil mengomel-ngomel mengalahkan perempuan datang bulan.

"Aku tidak ingin membawa istri lumpuh! Memalukan!"

Soojin berusaha fokus memijakkan telapak kaki telanjangnya di atas rerumputan hijau yang segar, tak mengindahkan ocehan Taehyung.

Setidaknya ia cukup menikmati latihannya ini sebab Taehyung memaksanya belajar di taman belakang rumah yang indah dan rindang.

Lagi pula ini bukan pertama kalinya, Taehyung memang sering menemaninya berlatih menggerakan kaki atas saran Dokter juga.

Soojin mendongak, dengan posisi ini ia hanya bisa memandang rahang Taehyung, suaminya sangat tinggi. "Kau terlihat sangat antusias dengan pesta pernikahan kak Jinhee." Celetuknya tanpa menghentikan langkahnya sembari menggenggam erat kedua tangan Taehyung.

"Tentu saja, dia teman bisnisku dan kami sudah mengenal cukup lama." Taehyung menyahut tanpa membalas lirikan mata Soojin.

Soojin angguk-angguk sembari meniti langkahnya, sesekali ia meringis kecil saat kaki kirinya masih menimbulkan rasa nyeri setiap kali menyentuh tanah, pijakannya seperti ditekan, ia juga belum terbiasa.

Di tengah latihannya, pikiran Soojin melanglang buana. Ia yakin, Taehyung itu tidak hanya ahli melukai tapi Taehyung juga sangat ahli dalam berpura-pura. Lihatlah! Ekspresi Taehyung yang tenang dan nada suaranya yang kalem tadi. Dia bicara seolah-olah tak ada sesuatu dibalik itu.

Apa katanya tadi? Teman? Taehyung dan Jinhee berteman? Soojin ingin sekali tertawa terbahak-bahak di depan muka Taehyung, apa Taehyung pikir ia tak tahu apa-apa? Atau Taehyung menganggapnya bodoh dan mudah ditipu, begitu?

Oke, sekarang ia mengerti mengapa semangat Taehyung terlihat lebih tinggi untuk pernikahan Jinhee daripada pernikahannya sendiri.

Tapi ... kenapa Taehyung semangat? Bukankah Jinhee mantan pacarnya yang katanya cinta mereka belum tuntas? Bukankah lebih masuk akal kalau Taehyung sakit hati melihat mantan kesayangan akan menjalin hubungan serius dengan pria lain? Apalagi saat Jinhee berkunjung ke rumah, kenapa Taehyung tampak membenci Jinhee? Dan tunggu! Jinhee juga bilang masih mencintai Taehyung, tapi Taehyung juga sudah menikah dengannya! Ahh ... apa yang dapat Soojin simpulkan dari ini ya?

Apakah mereka berakhir karena dirinya?

Dan satu lagi, apa alasan Taehyung tetap bungkam perihal hubungannya dan Jinhee darinya? Apakah Taehyung berpikir Soojin akan jadi pihak tersakiti jika mengetahui perasaan mereka? Cih!

Bukankah pernikahannya dan Taehyung tidak dilandasi cinta sepeser pun? Jika tidak ada cinta berarti tidak ada cemburu atau bahkan sakit hati, bukan? Jadi, Soojin yakin ia baik-baik saja jika seandainya Taehyung jujur tentang hubungan dia dan Jinhee sejak dulu. Toh! Soojin tidak akan peduli!

Ia tidak akan sakit karena hal itu. Ia lebih sakit karena ia terjebak dalam kungkungan Taehyung.

"Tu-Tua-akkhhh!" Lamunannya seketika buyar, ia sontak berteriak karena Taehyung tiba-tiba melepaskan rengkuhan. Soojin yang belum terbiasa berdiri sendiri nyaris terjatuh jika tidak ada pohon di hadapannya. Ia langsung menopang tubuhnya pada batang pohon.

"Jangan manja! Belajarlah sendiri!" Kata Taehyung tegas lalu melengos pergi meninggalkan Soojin, duduk di kursi taman yang jaraknya tak terlalu jauh dari pohon itu. Mengabaikan Soojin yang mendengus jengkel.

Chandelier ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang