26. Torture Or Die

349 42 11
                                    

Warning!!!

🍓🍓🍓

Soojin tak menyangka ia kembali ke rumah sakit lagi dan harus membiarkan tajamnya jarum bedah menembus kulit bisepnya. Ia masih dilanda syok dan sulit diajak bicara, tapi syukurlah kondisinya membaik esok harinya.

"Untunglah peluru tidak menembus dada ataupun perut Anda, Nyonya! Hanya mengenai bisep Anda, dan Anda juga tidak sampai kehabisan darah. Anda sangat beruntung!"

Soojin hanya tersenyum tipis menanggapi penuturan sang Dokter wanita yang tengah membalutkan perban baru di bisepnya. Terlepas tentang keberuntungan, tetap saja dadanya terasa sakit meski tanpa ditusuk peluru, luka tembak itu juga masih berdenyut-denyut perih di bisep mungilnya, membuat Soojin tak bisa menggerakan tangan kirinya dengan leluasa dan harus mengenakan arm sling.

"Padahal Anda masih dalam pemulihan akibat tenggelam, dan kaki Anda baru saja sembuh." Celetuk sang Dokter itu lagi setelah tugasnya selesai, memperbaiki baju Soojin di bagian lengan.

Dokter itu beralih sibuk memasukkan alat-alat medis ke wadah semula. Ucapan Dokter itu mengingatkan Soojin pada kejadian-kejadian yang membawanya ke rumah sakit. insiden tabrakan yang membuat kakinya sempat lumpuh, insiden kolam yang nyaris membuatnya mati tenggelam. Semua insiden itu terjadi saat ia ditinggalkan oleh Taehyung, atau lebih tepatnya saat ia tak bersama Taehyung.

Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah benar bahwa ia membutuhkan Taehyung? Bahwa berbahaya untuknya jika tidak bersama Taehyung? Lantas, kenapa harus begitu? Soojin ingin pergi jauh dari Taehyung, namun keadaan seakan-akan menyiapkan bencana untuknya jika tidak di dekat Taehyung. Jadi, apakah Soojin harus bertahan pada Taehyung demi sebuah perlindungan?

Tapi, Taehyung membencinya, mana mungkin Taehyung mau melindunginya, lagi pula ... jika benar ... memangnya Taehyung melindunginya dari apa? Aakkhhh! Kepala Soojin tambah pening setiap kali dipaksa berpikir keras. Intinya ia bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa ia selalu dibantai bahaya?

"Dokter! Apakah Anda melihat Tuㅡemm ... suamiku?" Tanya Soojin saat Dokter itu hendak keluar. Soojin penasaran ke mana perginya Taehyung setelah membawanya ke rumah sakit saat dirinya sempat pingsan akibat syok. Ini sudah lima hari ia menjalani perawatan namun Soojin tak kunjung melihat Taehyung datang setidaknya untuk mengecek keadaannya.

"Entahlah, Nyonya! Mungkin Tuan Kim masih sibuk mengurusi kasus anda!"

Kenapa Soojin merasa sedih dan kecewa?

"Baiklah, terima kasih!" Sahutnya tersenyum tipis, Soojin menunduk seraya mengusap perban di bisepnya seolah ingin mengurangi rasa sakit.

"Ah iya, Nyonya Kim!"

Soojin kembali menoleh pada Dokter itu yang sepertinya mengurungkan niat keluar karena teringat sesuatu, "Sejak dua hari ini ada seorang pemuda yang bersikeras ingin menjenguk Anda tapi dilarang keras oleh penjaga dari Tuan Kim di luar, dia sepertinya keras kepala dan tidak ingin pulang sebelum bisa menjenguk Anda. Dia selalu menunggu anda di luar, mungkin saja Anda mengenal orang itu."

Soojin langsung memikirkan Jaemin.

"Bolehkah kau membawaku padanya? Dia masih di luar, kan?"

"Iya, sekarang dia ada di luar dan sedang diawasi oleh bawahan Tuan Kim. Suami Anda sepertinya overprotektif, itu wajar karena Anda baru mengalami insiden yang serius."

"Jadi, bolehkah aku keluar untuk menemuinya?"

Dokter bernama Johyun itu tak lekas menjawab, seperti berpikir panjang lebih dulu sebelum kemudian kembali mendekati Soojin, "Baiklah, biar saya bantu."

Chandelier ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang