38. Umpteenth Regret

267 39 26
                                    

🍓🍓🍓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍓🍓🍓

Soojin masih ingat bagaimana sensasi yang merayapi hatinya ketika Gyun memuji suaranya yang indah dan merdu. Pujian yang selalu membuatnya berdebar senang, tersipu, dan jadi kesulitan memudarkan senyum.

Soojin juga ingat bagaimana rasa bahagia memenuhi hatinya, seolah terjadi letupan bunga-bunga yang bermekaran di taman hatinya ketika ia mengikuti pentas nyanyi di sekolah menengah pertamanya dulu. Ia merasa sangat bangga dengan dirinya sendiri karena berhasil meraih juara meskipun hanya juara tiga, tapi itu cukup membuatnya terasa terbang ke surga kala semua pasang mata hanya menyorot padanya dengan tepuk tangan meriah untuknya.

Dipuji dan memenangkan sebuah perlombaan memang selalu menjadi momen membahagiakan yang takkan pernah lepas dari ingatkan utama Soojin. Tapi, kenapa ketika ia melakukan perlombaan dengan Taehyung dan memenangkan taruhan yang ia ciptakan, kenapa tak ada secuil pun perasaan seperti apa yang hatinya alami ketika dipuji di panggung?

Kenapa ia sama sekali tidak merasa diapresiasi di saat ia bahkan langsung mendapatkan medali kemenangan dari Taehyung? Kenapa tidak ada rasa senang sedikit pun padahalㅡbukankah ia yang menginginkan ini? Ia yang begitu besar mengharapkan sebuah perceraian dari Taehyung?

Tapi mengapa saat ia sudah menang, ia justru merasa diseret ke hutan belantara yang tak menyisakan asa? Kenapa air matanya berjatuhan? Soojin tidak mengerti apa yang terjadi padanya. Kenapa emosinya jadi tidak keruan begini?

Seharusnya ia bahagia, akhirnya ia terbebas dari Taehyung, ia telah memenangkan taruhan!

Selama ini Soojin tak tahu rasanya punya banyak ikatan, bisa dibilang ikatan pertamanya adalah dengan Taehyung, dan kini Taehyung juga yang pertama kali memberinya arti perpisahan.

Akhirnya Soojin tahu perpisahan semenyakitkan ini, dan beginilah rasanya kemenangan yang menghadiahkan rasa sakit.

Tapi, tidak! Air mata Soojin saat ini tidak hanya akibat perpisahan. Melainkan ia menyesal telah memberi kesempatan pada harapannya, ia menyesal sempat berusaha percaya dan menunggu Taehyung.

Soojin menangis karena Taehyung menggugat cerai dirinya akibat maksud tertentu. Taehyung menceraikannya tapi tak benar-benar membebaskannya, Taehyung pasti sepakat dengan Serim akan menyerahkannya pada Junseok!

Soojin tak pernah mengira ia harus menghadapi derita di usianya yang masih menginjak delapan belas tahun.

Sosok Serim yang awalnya sangat ia percayai, yang ia pikir malaikat yang menerimanya untuk pertama kali, serta mertua yang senantiasa memeluknya, faktanya hanya ingin menggiringnya lebih dalam ke inti neraka.

Dan Taehyung ....

Taehyung selalu tahu caranya menyakitinya di mana pun ia berada. Entah ketika ia berpikir A atau B, Taehyung tetap menyakitinya dengan cara yang sama.

Chandelier ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang