Chapter sebelas

562 28 0
                                    

Hari ini kelas 11 IPS tampak sedang jamkos namun ada yang tidak biasa kali ini, pasalnya anak kelas 11 IPS yang biasanya pas jamkos ricuh sekarang malah sepi ya walaupun ada beberapa yang ngobrol kecil. Penyebab dari ini semua karena pelajaran sejarah peminatan yang penjelasan dari gurunya membuat mengantuk jadi setelah mapel sejarah usai anak anak IPS lebih memilih tidur.

"Serius qil ?."

"Yaelah bocah dibilangin ya, serius dah tu orang ngata ngatain wali kelas kita."

"Siapa anaknya ?, kelas 10 sekarang songong amat kemarin gue juga jalan depan mereka malah gue di liatinnya sampe matanya mau copot anjir."

"Lah gue malah dijulidin di depan gue sendiri."

Amaw, saqilla, jeje, dan zira tengah beradu nasib mengenai kelakuan kelas 10 sekarang ini.

"Tapi gue lebih Gedeg sama ketua OSIS dah asli, masa katanya dia anak tiriin IPS, sampe katanya tu anak mau keluar dari organisasi." ucapan jeje itu membuat zira berapi api

"Bener anjir, kemarin juga gue pas ikutan rapat boro boro saran gue di denger di anggap ada aja kayanya kaga dah." keluhan zira itu membuat mereka semakin menjulit.

Berbeda dengan mereka, agnie justru tampak lesu karena ia juga termasuk salah satu daftar anak IPS yang mengantuk, ia sekarang duduk lesehan dan mencari mangsa yang paha nya siap untuk dijadikan bantal untuk tidur. Secara tidak sengaja tatapan nya bertemu dengan Lala, agnie tersenyum menatap Lala yang duduk dengan kaki aga renggang.

"Kesini ni pasti ni." Ucapan Lala itu membuat agnie tersenyum lebar, dan benar saja agnie berbaring di atas paha Lala.

"Berat lu Gie ah elah tar diledekin sama mereka Gie." protes dari Lala itu pun tidak di dengarkan oleh agnie, dirinya justru malah menutup wajahnya dengan baju pdh nya.

Karena tidak di tanggapi akhirnya Lala memilih untuk pasrah jika pahanya dijadikan bantal oleh agnie. Dan sesekali Lala mengelus rambut agnie.

"Iya masa gue baru sekali izin ga baksos dibilang udah berkali kali, padahal waktu itu izin juga karena ada urusan sama Miss Dewi terkait remedial."

"Tapi emang punya sifat sombong ga si ?." pertanyaan saqil itu pun di setujui oleh mereka, tak sengaja tatapannya jatuh kepada Lala agnie.

"Sst ssst liat Weh." saqil menunjuk ke arah agnie dan Lala, Jeje amaw dan zira pun tersenyum lebar.

"Amaw yang sabar ya maw." ucap zira sembari mengelus bahu amaw.

"Dih apaan si."

"Amaw ngaku aja kalo cemburu amaw." ucap saqil dengan alisnya yang naik turun.

"Dih gue ga cemburu ?."

"Boong banget ya gais." sahut Jeje yang ikut menggoda amaw.

Lala menyadari bahwa dirinya sedang di ledek teman temannya, lalu ia pun berusaha membangunkan agnie ya walaupun usaha nya sia sia soalnya kan agnie kalo udah tidur itu kebluk.













Bel istirahat telah berbunyi semua anak sekolah Antariksa Gemilang telah berbondong bondong untuk ke kantin, terkecuali agnie dkk yang baru saja akan ke kantin. Iya gais emang gitu mereka mah daripada desek desekan mending akhiran aja, mereka mah ga takut ke habisan soalnya yang dagang suka misahin buat mereka.

"Budee cibay Alvi udah di pisahin belum."

"Uwis toh mba, bude mana lupa Karo
pesenan nya mba Alvi."

"Bude puji beli piscoknya lima ya sama es cekek nya satu."

"Bude Lala cilok nya lima ribu sama es cekek nya satu."

Ga Sengaja JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang