Hari ini merupakan jadwal camp tahunan bersama, kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk pendekatan diri antara kelas 10 11 dan 12 sebelum akhirnya kelas 12 melaksanakan ujiannya.
Anak kelas 11 IPS kini tengah menunggu kedatangan bus dengan ricuh, kebiasaan anak kelas IPS memang begitu pasti bakalan rusuh kalo ada kegiatan kegiatan yang kaya gini.
"Woi gie, Lo se bus sama kita kan?." Tanya puji yang kini melipat lengan bajunya dengan gayanya yang tengil.
"Iya, kenapa Lo?." Egie melihat tatapan kecewa dari sepupunya itu, padahal tadi gayanya sangat tengil
"Yah gabisa modusin Lala." Dengan cepat egie menarik kerah belakang puji dengan sekuat tenaga sehingga sepupu laknatnya itu tercekik oleh bajunya
"Ngomong sekali lagi Lo." Dengan cepat puji menggelengkan kepalanya dan melepaskan tangan egie dari kerahnya. Setelah berhasil terlepas ia pun dengan segera meraup nafas dalam dalam dan kembali merapihkan kerahnya.
"Bercanda gie, bercanda yaelah." Mendengar itu Elsa dan saqil menertawakan pujian yang hampir kehabisan nafas akibat tercekik baju.
"Salah besar Lo puj, manusia bucin akut gitu Lo becandain." Ucap Elsa sembari menepuk nepuk bahu pujian.
"Nih liat puj, muka nya udah kaya banteng ngamuk." Sahut saqil sembari menunjuk kearah wajah merah egie.
"Berisik, rakyat jelata." Ucap egie dengan nada ketusnya, ia pun kini berjalan menghampiri gerombolan Lala Alvi nadhin Jeje dan yang lainnya.
"Haii egiee, kamu se bus sama aku kan?." Seketika itu rasa kesal egie meluap begitu saja dan berganti menjadi senyuman kala mendengar suara dari wanita yang ia sayangi tersebut.
"Iyaa, aku se bus sama kamu kok. Tapi kalo zira ada di bus kelas 12." Sahut egie dengan senyuman yang masih terpatri di bibirnya.
Lena yang melihat itu pun melesatkan ledekannya,
"Pegel deh, cape kelamaan senyum." ucapan Lena pun membuat Alvi yang disebelah nya tertawa keras."Ketawa aja ketawa, jangan harap di area camp nanti bisa ketawa." Ucapan ketus dari egie pun membuat Alvi terdiam, ia melirik egie dengan tatapan curiga nya
"Lo mau ngerjain kita ya?." Bukannya menjawab egie justru mengangkat bahunya tanda tidak tahu.
"Gais jangan percaya sama makhluk satu ini, biasanya dia suka rahasia in." Ucap Jeje dengan gaya nya yang slay
"Bener, si egie mah tukang boong." Balas nadhin yang setuju dengan ucapan Jeje
"Gaboleh gitu, egie kan harus laksanain tugasnya sebagai organisasi." Sahut Lala yang membela egie, sedangkan egie yang mendengar itu lantas memeluk Lala sembari mendusel duselkan kepalanya di leher Lala.
"Emang cuman sayangku doang yang bisa ngertiin aku." Seketika itu anak IPS yang mendengar ucapan egie langsung memperagakan gerakan muntah.
"Alay, ci alay egie." Ucap Jeje yang kembali di setujui oleh nadhin
"Iri mah bilang, sana minta ke Darren juga." Mendengar nama Darren, Jeje bukannya membalas ucapan egie namun justru ia malah menjadi salah tingkah.
"Yeeuu sama aja alay." Ucap nadhin yang melihat Jeje salah tingkah
"Egie lepas dulu pelukannya, ga enak di liatin sama banyak orang." Dengan terpaksa egie melepaskan pelukannya guna menuruti perkataan Lala.
"Nanti aja ya, di bus." Lala lantas mengelus pipi egie, dapat lala lihat sekarang egie tengah mengerucutkan bibirnya.
"Jangan ngambek, nanti aku kasih special gift." Mendengar itu pupil mata egie membesar dan tampak antusias.
"Beneraan?."
![](https://img.wattpad.com/cover/355585740-288-k145257.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ga Sengaja Jodoh
Novela Juvenil"Aku ga bisa milih, karena aku cinta kalian berdua." "Alah dasar buaya Amazon." Futa, plis jangan salpak. Slow update.