Chapter Dua puluh Delapan

269 21 0
                                    

Yoro baru saja menyelesaikan kegiatan menabungnya dan kini ia berada di tenda panitia, sendari tadi ia mencari egie namun sampai saat ini yoro belum juga menemukan egie.

"Ka bian, ka egie belum balik?." Pertanyaan yoro itu membuat Bianca mengernyitkan keningnya.

"Lah kan daritadi Lo berdua yang kesana masa baliknya ga bareng." jawaban Bianca itu membuat yoro gusar takut kaka kelasnya itu kenapa napa.

"Duh ka gimana dong, kalo ka egie kenapa napa gimana ka." ucap yoro yang dipenuhi rasa khawatir.

"Tenang dulu yor, kita tunggu sejam lagi sampe game mau dimulai lagi." ucap Bianca yang mencoba menenangkan yoro.


"Tapi perasaan gue ga enak ka." Bianca yang mendengar pun hanya bisa menenangkan yoro

"Sabar yor, pasti dia balik kok. Terakhir kali nya emang kalian ngapain?."

"Tadi ka egie minta ditungguin buat nyari gelang ka."

"Pasti dia masih nyari gelang itu yor, dia kan takut Lala marahin dia. udah tenang aja pasti balik kok dia." lantas Bianca pun menggiring yoro pergi untuk mengumumkan game selanjutnya kepada para peserta.

















Kini para peserta telah berkumpul kembali setelah diberi waktu untuk beristirahat dan mengisi energi dengan makan bersama.

Kelas IPS sekarang tampak sibuk dengan beberapa diantara nya terus terusan mengoceh.

"Pokoknya harus dapet hadiah, katanya nanti bakalan di tuker sama dua kardus full cemilan." ucap nadhin yang penuh semangat karena hadiah yang akan didapat jika mereka menang.

"Yeuu giliran makanan mah semangat menang yak. Tadi pas balon malah leha leha ich." protes Jeje yang mendapat cengiran dari nadhin

"Yah je kaya ga tau nadhin gimana." sahut alvi yang memaklumi sifat nadhin.

"Tapi si egie kok ga keliatan si." ucap Jeje yang mulai sadar egie tidak ada di antara panitia yang lain, bahkan diantara yoro atau Bianca.

"Ah paling lagi di tempat persembunyian hadiah, iya ga la?." tanya Lina yang membuat Lala bingung harus menjawab apa.

Lala sendiri heran kenapa egie tidak ada diantara panitia yang lain, egie sebelumnya tidak ada memberi kabar apapun kepadanya.

"Gatau, dia ga bilang apa apa." Sahut Lala yang membuat teman temannya kebingungan

"Lah marahan kalian?." tanya Jeje yang dibalas gelengan kepala oleh Lala

"Engga kok, terakhir kali katanya dia sama yoro periksa trek buat game harta Karun." jawab Lala yang membuat teman temannya semakin bingung

"Mungkin ga si dia kenapa napa?." ucapan nadhin itu membuat Lala termenung, jujur ia menjadi khawatir

"Huss, gaboleh bilang gitu. Egie pasti lagi jaga di persembunyian harta Karun." Ucap Alvi yang mengerti Lala akan khawatir dengan apa yang diucapkan oleh nadhin

"Udah pet Lo tenang aja, si egie pasti gapapa." Ucap Alvi yang kembali menenangkan pikiran Lala yang tidak tidak.

"Gue berharap nya gitu vi." mendengar itu Alvi kemudian mengelus elus pundak Lala untuk memberikan support.









Disisi lain tiga orang  pemburu datang mendekat ke arah lubang yang sempat diberi tanda peringatan oleh egie dan yoro.

"Wah pak kayanya tadi ada anak kemah yang Dateng." ucap salah seorang pemburu yang memegang senapan

Ga Sengaja JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang