bagian 5

583 67 0
                                    

.
.
.
.
.
*****

Saat makan Siska diam-diam memperhatikan rindou, setelah merasa tebakannya benar dia berhenti.

"Hari ini kalian tidak usah sekolah dulu." Tutur Siska yang mendapatkan tatapan heran dari keduanya.

"Kenapa?" Tanya mereka bersamaan.

"Anggap saja family time, temani aku jalan-jalan di daerah sini." Ucap Siska.

"Tidak mau." Jawab rindou.

"Kami tidak butuh." Ucap ran.

"Iya, tapi aku butuh. Aku perlu mengenal daerah sini, aku tidak mau tersesat. Lalu kita ke rumah sakit." Tegas Siska tidak terima penolakan.

Haitani bersaudara mendecih, mereka bukan tipe yang senang diperintah.

"Kenapa ke rumah sakit? Kau sakit?" Tanya rindou.

"Tidak, kita akan cek kesehatan." Siska tidak sepenuhnya jujur tapi ini benar.

*****

Benar saja setelah selesai makan Siska menyuruh mereka berdua bersiap, dengan berat hati mereka menuruti permintaan Siska.

'baru satu hari tapi sudah membangkang, sifat mereka tidak cocok berada dibawah seseorang sampai mereka sendiri yang mau.' Siska melihat wajah cemberut yang tidak disembunyikan, cukup lucu menurutnya. Tapi dia lebih merasa kesal.

Akhirnya setelah beberapa jam Siska mulai bisa mengenali daerah tempat tinggal barunya. Jika hanya ke minimarket dia yakin tidak akan tersesat, mungkin. Tadi malam saja dia memutar beberapa kali untuk bisa sampai minimarket.

Kini mereka berada dirumah sakit Siska dan ran sudah diperiksa sekarang giliran rindou.

Saat melakukan tes penglihatan, tebakan Siska terbukti benar. Mata rindou ternyata minus, dokter menyarankan untuk menggunakan kacamata.

"Ternyata benar" gumam Siska.

Ran yang disampingnya mendengar gumaman Siska.

"Apanya?" Tanya Ran.

Siska menoleh " tadi pagi rindou terus tersandung barang-barang, kupikir karena dia baru bangun ternyata memang minus." Sahut Siska.

'dia ini...' ran tidak habis pikir, kenapa Siska memperhatikan hal kecil begitu. Jika hanya Dia dan rindou, mereka mungkin akan sadar setelah beberapa waktu. Tapi Siska sadar hanya dengan sekali lihat? Teliti sekali.

Setelah keluar dari rumah sakit mereka kini berada di optik, mencari kacamata yang cocok untuk rindou.

"Hmm .... Ganti! Jangan yang itu, wajahmu terlihat bulat." Siska sedang berpikir frame kacamata yang cocok untuk rindou.

Terlintas sedikit ide jahil dibenak Siska secara acak dia memilih frame kacamata bulat untuk rindou, ternyata malah cocok.

"Wah! Yang ini cocok, kita ambil ini saja." Siska tersenyum.

Ran dan rindou tertegun ini pertama kalinya mereka melihat senyuman Siska. Setelah seharian, rasa lelah mereka seperti menghilang. Senyuman Siska itu 'manis.'

******

Setelah membayar mereka keluar dari toko optik, setelah seharian diluar mereka ingin pulang.

"Aku lapar, ayo kita cari makan dulu sekalian belanja." Ajak Siska.

Keduanya mengangguk senang mendengar kata makan.

"Kalian tau tempat makan yang enak?" Tanya Siska.

"Aku tau!" Ucap rindou.

"Ayo makan ramen!" Ajak ran.

"Ide bagus aniki!" Ran dan rindou berjalan mendahului Siska.

'entah perasaanku saja atau mereka jadi lebih aktif dari tadi?' Batin Siska.

Siska membiarkan keduanya memimpin jalan, membiarkan mereka pergi kemanapun yang mereka mau.

Mereka sampai di kedai ramen dan langsung masuk kedalam.

"Pasan apapun yang kalian mau tapi, harus habis jangan menyisakan makanan." Peringat Siska pada adiknya.

"Okay~"

Drrttt .... Drrtttt ... Drrrttt ...

Setelah memesan makanan ponsel Siska berbunyi membuatnya keluar untuk mengangkat telepon.

"Halo?"

"Nona, semua dokumen yang anda minta sudah siap, saya sudah mengirimkannya. Mungkin akan tiba besok." Ucap seseorang yang menelpon Siska.

"Oh? Pak Andi, terimakasih. Dan aku minta tolong satu hal lagi."

******

Setelah selesai menelpon Siska masuk kembali kedalam. Siska duduk dihadapan Ran dan Rindou, entah kenapa wajah mereka berseri-seri.

"Kalian sudah pesan?" Tanya Siska

"Sudah, kau juga sudah kami pesankan." Jawab Ran.

"Oh, thanks." Balas Siska.

Tak lama setelah itu pesanan mereka diantarkan, Siska mencoba mencicipi kuah ramen nya. Ran dan Rindou diam-diam tertawa.

"Hm ... " Siska berpikir sejenak. "Ini kurang pedas." Komentar Siska.

Ran dan Rindou tidak percaya dengan apa yang mereka dengar, padahal mereka sengaja memesan dengan level pedas yang tinggi dan tanggapan Siska adalah 'kurang pedas'?!

"Kau ini monster ya?" Cibir Ran kesal.

"Aku manusia tulen, lain kali pikir-pikir lagi saat ingin mengerjai ku." Siska menikmati ramennya dengan santai.

Sementara kedua adiknya tampak kesal karena kejahilan mereka tidak berhasil.

Pada akhirnya mereka pulang kembali ke rumah, saat masuk rumah mereka sudah tertata rapi, bersih dan wangi.

"Cepat juga kerja mereka." Komentar siska.

Rasanya sangat nyaman saat pulang rumah sudah bersih dan rapi.

"Kau menyuruh orang?"

"Iya." Siska melepaskan sepatunya dan naik ke lantai dua menuju kamarnya.

*******
.
.
.
.
.

Note: niatnya vide mau up pagi tadi, eh! Malah kelupaan(⁠•⁠ ⁠▽⁠ ⁠•⁠;⁠)

Selasa, 12 Desember 2023

°Remaining Time°| Haitani BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang