bagian 27

539 69 6
                                    

.
.
.
.
.
******

Indonesia 17.01

Mereka baru saja tiba di Indonesia, hal pertama yang mereka rasakan adalah panas.

Ini negara yang cukup panas ternyata, walaupun bukan musim panas sepertinya disini tetap panas.

"Lama tidak bertemu, tuan muda. Apa Anda berdua masih mengingat saya?"

Suara lembut itu memanggil mereka, Ran dan Rindou menoleh mendapati wanita paruh baya, terakhir kali mereka bertemu adalah saat mereka berusia 10 tahun, itu juga merupakan pertemuan pertama mereka, entah sudah berapa lama.

"Ternyata kalian lupa, itu wajar karena sudah lama. Saya indah, pengacara non Siska dulu."

Wanita yang sudah berusia lanjut ini masih terlihat keanggunan dan wibawanya, dia juga terlihat cukup awet muda.

"Mari ikuti saya, akan saya antar menuju rumah anda."

Mereka mulai berjalan mengikuti indah, sampai ke mobil semua barang mereka dibawakan oleh sang supir ke bagasi mobil. Di sela perjalanan Rindou menanyakan beberapa hal pada indah.

"Indah, sudah berapa lama kau bekerja dengan kakak?"

"Kurang lebih Sekitar sepuluh tahun."

"Oh."

"Kalian berdua benar-benar mirip dengan non Siska." Indah tertawa kecil.

"Meskipun penampilan kalian tidak mirip tapi sifat dan perilaku kalian benar-benar sama."

"Indah! Apa kau tau seperti apa kakak saat kecil?" Tanya Ran.

'bahkan sikap tidak sopan kalian mirip.' batin indah, "hm ... Saya kurang tau, saat pertama kali bertemu non Siska dia sudah berusia dua belas tahun."

"Saat itu non Siska seorang pembuat onar yang merepotkan, saya sering sekali bolak-balik menjemputnya di kantor polisi."

"Kakak pernah dipenjara?" Tanya Rindou.

"Pernah beberapa kali, tapi paling lama 6 bulan. Saat itu dia melempar kepala temannya dengan gir motor hingga bocor." Cerita indah.

Selagi ketiga orang itu asik berbincang Sanzu terbangun dari tidurnya karena mendengar sebuah suara.

"Suara apa itu?" Sela Sanzu saat mereka asik berbicara.

Indah tersenyum menanggapi hal itu. "Sebaiknya kita diam sebentar." Ucapnya.

Setelah beberapa saat suara itu tidak lagi terdengar, Sanzu kembali bertanya.

"Jadi suara apa itu tadi?"

"Itu azan magrib." Jawab indah.

"A-azan?" Heran mereka bertiga.

"Tuan muda sekalian, apa kalian tau? Negara ini adalah negara dengan jumlah umat muslim terbanyak."

"Itu agama?" Tanya Ran.

"Tidak." Sahut sanzu.

"Lalu apa hubungannya?" Sela Rindou.

Indah hanya tersenyum. "Itu tadi merupakan panggilan kepada para umat muslim untuk beribadah. Jadi kalian jangan heran, setiap lima kali sehari azan akan dikumandangkan."

Mereka hanya mengangguk.

"Paham?" Tanya indah.

"Tidak."

*****

Setelah beberapa saat perjalanan mereka tiba dirumah yang cukup besar, terdiri dari tiga lantai.

°Remaining Time°| Haitani BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang