.
.
.
.
.
******"Ini hadiah kecil dari ku, terima saja." Siska memasukan takoyaki kedalam mulutnya.
"Ini sedikit berlebihan, kau tahu." Izana menatap lembaran kertas yang diberikan Siska padanya.
"Itu harga yang pantas, kau harus baik-baik padaku. Soalnya, aku bisa saja memilih hal yang lebih menguntungkan~" Siska tersenyum.
"Akan ku coba."
Siska benar-benar menguntungkannya, tidak sia-sia izana membuat Siska masuk tenjiku. Hanya dalam dua Minggu Siska memberikan keuntungan finansial yang besar baginya, tenjiku biasanya menjual senjata api secara ilegal dengan keuntungan beberapa juta perharinya. Saat Siska masuk, dengan seenaknya dia membuat keuntungan yang besar sekarang perhari mereka menerima keuntungan puluhan juta.
Aset penting yang harus dipertahankan.
"Tapi aku melakukan itu hanya sesuai mood, aku tidak ingin fokus hanya pada hal itu." Ini masalahnya, Siska tidak bisa tetap dalam hal ini.
'sepertinya aku harus mencari orang yang pintar mengelola keuangan.' Batin izana.
Izana menutup matanya. "Aku tau."
"Aku punya rekomendasi orang yang suka uang." Siska benar-benar menebak pemikiran izana.
"Siapa?" Izana menaikan sebelah alisnya.
"Kokonoi Hajime, Mantan anggota Black Dragon. Kalau tidak salah sekarang dia adalah anggota Touman." Ucap Siska.
"Bagaimana kau bisa tau. Kurasa kau baru masuk dalam dunia berandalan, tapi sudah tau lumayan banyak." Tatapan curiga mengarah pada Siska.
Siska tersenyum tipis. "Aku punya banyak mata."
"Walaupun aku baru, tapi orang-orang ku sangat loyal memberikan informasi padaku." Ucap Siska.
"Kau mata-mata?" Selidik izana.
"Bukan, tapi aku punya mata di setiap geng berandalan disini. Jangan khawatir, mereka hanya pengamat. Walaupun di tenjiku ada, mereka tidak akan berkhianat atau mengacau." Jelas Siska.
"Bagaimana kau bisa yakin, ada kemungkinan mereka berbohong kan?"
"Kau meremehkan ku?" Aura Siska terasa sangat menekan, bahkan tekanan udara terasa lebih tinggi disini.
"Aku tau cara mendidik anjing-anjing ku dengan baik, kuharap kau tau."
Sesak, mungkin itu yang dirasakan oleh izana, "aku mengerti."
Tekanan ini jarang dia rasakan.
Aura menekan dari Siska perlahan berkurang saat dia mulai makan lagi, seolah tadi tidak ada apa-apa.
"Kupikir aku tau kenapa haitani bisa menurut padamu." Ucap izana pelan.
"Hm? Kau bilang apa?" Siska menoleh, dia sibuk makan jadi tidak fokus.
"Tidak, ngomong-ngomong Siska kenapa margamu berbeda dengan adikmu?" Tanya izana.
"Ah, kami beda ibu. Mereka memakai marga ibunya." Jawab Siska.
'lagian damara bukan marga.'
"Kalian bukan saudara kandung?"
"Bukan, ayahku baru bilang aku punya adik saat Ran sudah berusia 10 tahun. Aku bahkan baru tau itu saat ayahku akan meninggal." Keluh Siska.
"Kau baru tau? Kalian tidak bersama sejak kecil?" Tanya izana.
"Tidak, sejak kecil aku terlantar. Ayahku pergi ke Jepang saat aku berusia 3 tahun, kau tau? Dia baru kembali setelah 7 tahun. Padahal lebih baik jika dia tidak kembali sama sekali." Siska kembali memasukkan makanan ke mulutnya.
" ... "
"Oh, maaf. Aku malah curhat ya? Lupakan saja." Ucap Siska.
"Tidak masalah, aku mengerti." Tatapan mata izana menjadi sendu.
"Aku membuatmu mengingat sesuatu ya? Maaf ya." Siska tersenyum lembut.
" kenapa ... "
Siska hanya menunggu dengan sabar.
"Kenapa kau menerima mereka? Padahal kalian tidak punya hubungan darah." Tatapan kosong yang tertuju pada Siska membuatnya terdiam.
Siska tersenyum."karena mereka adikku, dan aku tidak mau mereka merasakan apa yang aku rasakan dulu." Jawabnya.
Izana tersentak. "Hanya karena alasan itu?"
"Apa lagi memangnya? Aku ingin mereka bebas melakukan apa yang mereka mau, mungkin aku salah. Aku tidak peduli mereka gagal atau berhasil, aku akan tetap menerima mereka jika mereka ingin kembali padaku." Siska melipat tangannya didada.
"Aku dulu tidak punya tempat untuk kembali, dan aku tidak mau mereka seperti ku. Setidaknya mereka punya tempat kembali."izana menatap Siska yang tersenyum.
Izana menghela napas panjang. 'ah, sepertinya aku iri.'
"Kau kakak yang baik ya." Ucap izana.
"Pfft- maaf, baik? Aku tidak sebaik itu. Kau bisa bilang begitu karena tidak tau." Tatapan mata Siska menjadi datar.
"Aku juga pernah punya kakak." Izana menunduk.
"Benarkah? Dimana dia sekarang?" Tanya Siska.
"Dia sudah mati." Jawaban itu sedikit membuat Siska terkejut.
"Oh okey." Siska tidak ingin bertanya lebih lanjut.
"Dia yang mengajarkan ku mengendarai motor, dan banyak hal lainnya." Siska mendengarkan dengan tenang.
"Tapi pada akhirnya dia hanya fokus pada adiknya, jika saja dia tidak menemui ku. Aku pasti akan baik-baik saja. Andai saja begitu."
"Andai saja dia tidak datang dan mengatakan kalau dia kakakku, dia berbohong. Dia bukan kakakku. Kami tidak punya hubungan apapun."
Siska menatap izana, emosinya mulai tidak stabil.
"Makasih ya, sudah mau percaya dan cerita padaku." Siska berkata pelan.
"Apa maksudmu?" Tanya izana.
"Cerita Inikan privasi bagimu, tapi kau mau cerita padaku. Makasih." Senyuman diwajah siska terlihat menenangkan.
"Kau hebat ya." Ucap Siska.
"Huh?" Izana terdiam, kata-kata Siska membuatnya merasa aneh, padahal hanya beberapa kata tapi entah kenapa membuatnya merasa sesak.
"Bisa bertahan sampai sekarang. Pasti berat saat itu, tapi kau berhasil melewatinya." Baru kali ini ada yang mengatakan hal ini pada izana.
'rasanya aneh.' Batin izana bingung.
"Izana, Kau mungkin tidak seberuntung orang lain, tapi orang lain belum tentu sekuat kau. Karena itu aku bilang kau hebat." Entah kenapa rasanya mata izana berair.
Siska tersenyum.
"Kenapa? Rasanya aneh ... Aku tidak tau." Izana menatap Siska.
"Tidak apa, kau akan terbiasa nanti." Jawab Siska.
"Baru kali ini ada yang bilang seperti itu padaku." Ucap izana.
Siska hanya diam.
"Kau boleh cerita padaku tentang apapun yang kau mau, aku akan berusaha mendengarkan." Balas Siska.
"Bagaimana kalau aku bilang aku ingin membunuh seseorang?" Siska tertegun.
"Aku yakin kau punya alasan tersendiri. Itu hak mu, aku Tidak akan ikut campur."ucap Siska.
"Meskipun yang ku bunuh adikmu?" Balas izana.
"Iya."
"Kenapa? Kau tidak menghentikan ku?" Tanya izana.
"Itukan keputusan mu, aku hanya akan melindungi adikku bukan menghentikan mu." Balas Siska.
"Kau aneh." Ucap izana.
"Aku tidak peduli." Siska memasukan takoyaki terakhir kedalam mulutnya.
*****
.
.
.
.
.Note: hi, kalian bingung dengan chapter ini? Sama vide juga(・∀・)
29 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
°Remaining Time°| Haitani Brothers
FanfictionTentang Siska dan dua adik barunya. . . . . . . . . . "ayah bajingan!!? katanya aku anak tunggal! tapi kenapa wasiat mu kau punya tiga anak?!!"- Siska Damara. Start: 14 Des 2023 End: 7 April 2024 Disclaimer © Ini hanya hasil haluan gabut vide, janga...