.
.
.
.
.
******"Siska mau ikut?" Siska yang baru saja memberikan cimol kuaci menoleh.
"Kemana?" Tanya Siska.
"Nonton orang tawuran." Jawab Ran.
"Ikut! Tapi aku mau ngasih makan cimol dulu, kalian duluan aja." Ucap Siska.
"Oh, oke. Kau tau tempatnya?" Tanya Ran.
"Tidak." Jawab Siska dengan entengnya.
"Kak ... "
"Bercanda, aku akan menyusul nanti." Siska melambaikan tangannya, mengisyaratkan agar Ran segera pergi.
"Kak Siska! Kaos kaki ku hilang lagi!? Lihat satunya tidak?" Rindou keluar dari kamarnya.
"Di laci nomor dua, coba cari." Balas Siska sambil menyuapi cimol.
"Oke~" Rindou kembali masuk kedalam kamarnya.
"Rindou cepatlah." Ucap Ran.
"Sabar!" Tak lama Rindou keluar dari kamarnya.
"Ayo, dadah Siska." Ucap Rindou saat keluar rumah.
"Dah." Balas Siska.
Siska tak habis pikir, kenapa dari dulu Rindou sering sekali kehilangan kaos kakinya, mana hilangnya cuma satu.
"Nah, cimol. Karena kamu udah selesai makan sekarang saatnya aku yang siap-siap." Siska meletakkan kandang cimol diatas meja yang sudah disediakan.
Siska segera bersiap, memakai baju kaos berwarna putih polos dan celana berwarna hitam, lalu dilapisi dengan jaket merah.
[Picture not mine]
Kurang lebih begini outfit Siska.
Siska mengambil kunci motornya dan segera pergi keluar, sebelum keluar Siska sudah pamit pada cimol.
*****
Siska memarkirkan motornya, cukup jauh dari tempat pembuangan mobil bekas(?). Siska berniat berjalan kaki kesana, alasan lainnya adalah dia ingin beli camilan dulu di minimarket.
Setelah beberapa saat berada di minimarket dekat sana Siska akhirnya berjalan mendekati tempat tawuran itu. Syukurlah belum mulai, tidak seru jika datang di tengah-tengah.
Siska melangkah masuk tanpa disadari oleh orang lain, perhatian Siska tertuju pada dua orang didepannya yang sedang membicarakan orang-orang yang datang kesana.
"Contohnya, dua orang yang disana. Haitani bersaudara. Mereka bisa mengumpulkan 100 orang hanya dengan satu teriakan. Dua orang yang berkharisma menguasai Roppongi." Jelas salah satunya.
Sedikit iseng Siska berjalan dibelakang mereka dan mendengar penjelasan itu.
"Boo!" Siska bersuara pelan diantara mereka berdua.
"WAAAA!!!/AAAA!!?"
"Informasimu cukup akurat tapi aku kurang setuju dengan yang terakhir." Ucap Siska mengejutkan dua orang itu.
Siska tertawa kecil melihat wajah kaget mereka. Dua orang yang berkharisma katanya? Tidak tau saja kelakuan mereka dirumah seperti anak kucing. Ga bisa diem.
"Eh, siapa kau?" Siska hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu.
"Selamat tinggal." Siska berjalan melewati mereka berdua begitu saja.
Meninggalkan banyak pertanyaan dalam benak keduanya.
Siska mendekati haitani bersaudara, dia naik keatas tumpukan mobil bekas dan duduk di paling atas.
"Kenapa lama sekali kesini?" Tanya Ran.
"Kau nyasar?" Tebak Rindou.
"Tidak, aku beli makanan dulu tadi." Jawab Siska.
Keduanya hanya mengangguk tanda mengerti.
Tak lama setelah itu seseorang yang mengakui dirinya adalah juri hari ini berteriak mempersilahkan dua kubu masuk dari arah yang berlawanan, sebelum akhirnya tepar ditonjok seseorang yang rambutnya mirip pisang(?).
Setelah itu suasana tawuran pecah, dari masing-masing kubu mulai memukul.
Siska menonton dengan tenang, dia memusatkan atensinya pada orang-orang yang berada diatas tumpukan mobil bekas.
Satu orang yang tubuhnya dipegang oleh dua orang dan satu orang didepannya memukul orang yang dipegang menggunakan pipa besi.
'renyah banget suara pukulannya.' Batin Siska menatap mereka.
"Ini adalah kekalahan Mikey." Ucap Rindou.
"Pfft- lihat baik-baik matanya Rin." Siska mulai tertarik, sepertinya ini bukan tawuran biasa.
"Huh?" Rindou menatap Siska tidak mengerti.
"Kau akan mengerti, lihat sana." Ucap Siska.
Mikey berdiri tegak disana, dua orang yang memeganginya terhempas sementara orang didepannya terbaring karena tendangannya.
'panggilan itu bukan hanya bualan semata ternyata.' Batin Siska.
"Ran, aku mungkin mulai tertarik untuk memikirkan tawaranmu." Ucap Siska.
"Aku yakin Kau tidak akan menyesal." Sahut Ran.
Siska kembali fokus menonton, entah ah kenapa makin lama makin banyak dramanya. Mulai dari permasalahan rumit hingga menyangkut masa lalu.
'rumit ya jadi mereka.' Siska hanya berkomentar dalam diam.
"Tawuran disini kebanyakan bawa pipa besi dan pisau kecil, atau pentungan ya." Siska menatap seseorang yang menusuk dirinya sendiri menggunakan pisau.
"Entahlah, mungkin begitu." Sahut Rindou.
"Kalian tau? Aku dulu pakai gir motor." Celetuk Siska.
"Tawuran?" Tanya Ran.
"Iya, Kadang ada yang bawa parang atau celurit." Jawab Siska.
"Tidak mati tuh?" Beda negara beda juga budaya tawurannya ternyata.
"Matilah, kalau kena." Balas Siska.
"Kau pernah kena?" Tanya Ran.
"Syukurnya belum pernah, tapi kalau lempar gir motor sampai bikin pala orang bocor pernah." Siska mengingat momen saat dia melempar gir pada saat itu.
Ran dan Rindou tidak bisa berkata-kata mendengarnya, Siska mengatakan hal itu dengan santai seakan tidak ada yang salah. Hei, Kalian juga harusnya sadar diri dengan kelakuan kalian, bukankah kalian hanya sebelas dua belas dengan Siska? Kalian hanya versi laki-lakinya Siska.
Tak lama sirine polisi terdengar, mengalihkan atensi semua orang disana.
"Ada polisi." Ucap Rindou.
"Ayo balik, semuanya." Ran bangun dari duduknya.
"Oke."
Pada tanggal 31 Oktober, geng Tokyo Manji sebanyak 150 orang, melawan 300 orang dari valhalla. Perseteruan yang berakhir dengan kemenangan Touman menewaskan 1 orang dan 1 orang lainnya ditangkap. Lalu peristiwa ini kemudian disebut dengan nama "Halloween berdarah".
*******
.
.
.
.
.Note: vide bener-bener ga ada mood buat nulis, entah kenapa. Tapi maksa, alhasil jadi urak-urakan gini.
20 Desember 2023.
Ga kerasa besok ganti tahun;) perasaan baru kemaren 2023( ╹▽╹ )
KAMU SEDANG MEMBACA
°Remaining Time°| Haitani Brothers
FanfictionTentang Siska dan dua adik barunya. . . . . . . . . . "ayah bajingan!!? katanya aku anak tunggal! tapi kenapa wasiat mu kau punya tiga anak?!!"- Siska Damara. Start: 14 Des 2023 End: 7 April 2024 Disclaimer © Ini hanya hasil haluan gabut vide, janga...