special chapter ✨

459 47 7
                                    

.
.
.
.
.
******

Banyak hal gaje, cringe, dan koreksi jika ada typo.

Mohon tidak meniru kata-kata kasarnya (⁠´⁠ ⁠.⁠ ⁠.̫⁠ ⁠.⁠ ⁠'⁠)

Spesial ramadhan✨

----

'haus... '

Ran menutup matanya dengan lengan kanannya, dari tadi dia rebahan dikamar. Cuaca panas saat siang membuat malas keluar rumah, keluar kamar saja malas rasanya.

"Siang-siang begini enaknya makan ice cream ... Atau minum es."

Tiba-tiba dia bangun dari posisi rebahannya. "Oh iya! Kakak kan ada beli ice cream kemarin!"

Dengan semangat 45 Ran keluar kamar dan meluncur kedapur, tepatnya ke depan kulkas. Disana dia melihat Rindou yang baru saja mengambil sebungkus ice cream rasa vanilla.

"Yang rasa strawberry masih ada ga?"

"Ada, sisa satu. Nih!"

Rindou menyodorkan sebungkus ice cream pada Ran, akhirnya mereka berdua duduk bersama sambil menikmati ice cream.

"Siang-siang begini memang makan ice cream yang terbaik~"

"Benar!"

Waktu berlalu, tak terasa sudah delapan bungkus ice cream habis mereka makan.

"Kalian ngapain?"

Ran dan Rindou menoleh ke belakang, mendapati Siska yang baru keluar dari kamarnya setelah tidur seharian.

"Bersantai~" balas Rindou.

Mata Siska tertuju pada beberapa bungkusan yang terletak di sekitar mereka.

"Ran, Rin, habis makan ice cream ya?" Senyum manis Siska muncul diwajahnya.

'kok rasanya ada yang ga beres.' batin Ran.

Biasanya kalau Siska senyum berarti ada yang aneh.

"Iya! Kak, nanti beli lagi ya! Yang di kulkas sisa dua." Rindou berceloteh senang karena rasa hausnya telah hilang.

"kalian ga puasa,'ya?!!" Tuduh Siska.

"Eh?/hah?"

"Puasa kok." Sahut Ran heran, Rindou juga ikut menganggukkan kepalanya membenarkan. "Iya, kita puasa."

Siska diam dan melipat tangannya di dada. Sedetik kemudian Ran sadar kalau ditangannya masih ada ice cream yang baru dimakan setengah.

"ASTAGHFIRULLAH!!! LUPAA!!!"

Rindou juga menyadari bahwa mereka puasa ikut panik.

"KAKK!!! INI GIMANA?! AKU LUPAA!" Pekiknya.

Siska hanya menghela napasnya melihat mereka berdua, baru juga dua hari puasa udah makan es.

"Yaudah gapapa, kan ga sengaja. Ran buang aja es mu."

'anjirlah, padahal udah sisa setengah!' Ran ga rela, kenapa harus diingatkan pas sudah tinggal setengah. Kenapa ga pas habis aja? Kan sayang.

"Tapi kan nanti mubazir." Sahut Ran lemah.

Hilang sudah harapan makan es siang-siang karena baru ingat dia puasa. Padahal niatnya habis ini mau minum es jeruk.

"Taruh dikulkas aja sana." Suruh Siska.

"Iya ... " Ran mengangguk lesu.

'untung aku dah habis semua.' batin Rindou.

°Remaining Time°| Haitani BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang