bagian 23

493 72 4
                                    

.
.
.
.
.
******

Siska berjalan memasuki cafe yang ada didekat sekolahnya dulu, begitu masuk dia disambut dengan teman lamanya, kayona.

"Ara~ selamat datang, Siska. Lama tidak kesini." Sapa kayona begitu melihat Siska masuk.

"Ah, halo Kayo. Aku sibuk belakangan ini, sepertinya hari ini ramai sekali, ya?" Siska memperhatikan cafe yang penuh dengan pengunjung itu.

"Ya, begitulah. Ah, maaf Siska aku tidak bisa menemani mu sekarang aku harus bekerja." Kayona tersenyum dan pergi meninggalkan Siska.

Setelah lulus sekolah teman lama Siska ini bekerja di cafe ini hingga sekarang, alasannya dia hanya ingin cepat bekerja.

Siska mencari tempat yang kosong, namun sepertinya tidak ada karena sedang padat pengunjung.

'niatnya mau galau kesini, malah rame, aku harus gimana??'

Siska memicingkan matanya melihat orang yang dikenalnya, kebetulan sekali mereka sedang berduaan.

'nice time!'

Siska berjalan mendekati mereka dan melihat mereka sedang melakukan transaksi, salah satunya adalah six, orangnya Siska.

"Hi six, lama tidak bertemu, kau makin kaya ya?" Siska duduk disamping six secara tiba-tiba.

"E-eh! Nona?! T-tidak ini hanya hal kecil." Six tertawa canggung dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Siska hanya memberikan tatapan datar dan menatap dari atas hingga bawah dengan sinis.

"Six, dia juga orangku. Kuharap kau tidak melupakan wajahnya." Siska tersenyum mematikan kearah six.

"Ugh- baik aku minta maaf, maaf karena telah mencoba menipumu." Six menyerahkan selembar cek kosong pada orang didepannya.

Setelah itu six permisi dan pergi secepat yang dia bisa dari sana menyisakan Siska dan orang yang telah melakukan transaksi dengannya.

"Maaf ya, Koko. Kalau tidak ada yang mengawasinya kadang dia akan bertingkah sesukanya."

Orang yang sedari tadi bersama six adalah kokonoi.
"Kau tau dia?" Tanya Koko heran.

"Dia orangku, ini transaksi tenjiku kan? Dia yang mengawasi distribusi penjualan senjata antara tenjiku dengan perusahaan. Karena dia cukup suka bermain-main jadi kadang dia akan menipu orang-orang." Jelas Siska.

"Ngomong-ngomong, kau harusnya tidak menjalankan transaksi sendirian. Orang-orang ku cukup licik dalam transaksi."

"Kau berkata seakan semuanya yang bertransaksi adalah orangmu."

"Memang itu kenyataannya, perusahaan yang bertransaksi dengan tenjiku adalah perusahaan damara." Koko mengernyitkan keningnya.

Siska terkekeh kecil."aku Siska Damara. Kuharap kau cukup paham."

"Itu mengejutkan." Ucap Koko.

"Kau suka uang kan?" Koko tiba-tiba merasa merinding.

"Iya, kenapa memangnya?"

"Temani aku menghabiskan uangku."

*****

"Kenapa aku harus bersama kalian!" Sanzu menggerutu kesal, tangannya dipenuhi beberapa paper bag.

"Ini namanya penipuan, kau tau?" Koko yang disampingnya juga memiliki keadaan yang sama dengan sanzu.

"Aku tidak menipu kok, aku hanya minta temani menghabiskan uangku, bukan membuatmu menghabiskan uangku. Benarkan?" Siska berjalan sambil melihat ponselnya.

°Remaining Time°| Haitani BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang