bagian 10

599 74 5
                                    

.
.
.
.
.
******

"Pfft-! Hahahaha! Mata kalian jadi bengkak!" Tawa nista Siska melihat wajah adiknya.

Ran dan Rindou menggerutu tidak jelas, kesal dengan Siska.

"Akan ku ambilkan es untuk kompres." Siska bangun dari duduknya dan menuju dapur.

Tak lama Siska kembali dengan membawa es, dan beberapa bungkus ice cream.

"Nih makan, jangan cemberut terus." Ucap Siska.

Setelah itu Siska mengompres mata Ran terlebih dahulu baru Rindou, tentu saja dalam proses itu Siska terus tertawa sesekali.

"Nah, karena kalian sudah membuat masalah kalian harus dapat hukuman." Siska membuka sebungkus ice cream.

"CK! Baiklah." Sahut Ran.

"Apa hukumnya?" Tanya Rindou.

"Hanya hal kecil, turuti perintahku seharian besok." Jawab Siska.

"Itu bukan hal kecil!" Protes Rindou.

"Turuti saja Rin." Ucap Ran.

"Huh! Baiklah."

"Kalian mau makan apa?Ayo makan malam diluar hari ini." Ajak Siska.

"Ayo!" Ucap keduanya bersamaan.

Siska tertawa kecil melihat antusias mereka.

"Kalau begitu bersiaplah."

*****

06.01 AM

Siska sudah bangun dari tidurnya, dia bahkan sudah mandi. Hari ini Siska berniat membuat omelette untuk sarapan, tapi sebelum itu dia membangunkan dua adiknya terlebih dahulu.

Siska mengetuk pintu kamar adiknya.

"Ran, Rin, bangun!" Panggil Siska.

Selang beberapa menit pintu kamar terbuka, menampilkan Ran dengan rambut acak-acakan dan wajah ngantuk nya.

"Kenapa? Ini masih pagi ... Hoam ... " Tanya ran.

"Siska kau mau kemana?" Rindou muncul dari belakang Ran.

"Tidak kemana-mana." Jawab Siska.

"Kenapa kau sudah mandi?" Tanya Rindou.

"Tunggu kau sudah mandi?" Ran menatap Siska.

"Iya." Jawab Siska.

"Tidak dingin?" Tanya Rindou.

"Tidak, mandi pagi bisa membuatmu lebih segar, cobalah lain kali." Ucap Siska.

"Tidak akan." Sahut Ran.

"Lalu kenapa membangunkan kami sepagi ini? Ini kan hari libur." Ucap Rindou.

"Apa lagi? Kalian Kan harus menuruti ku seharian hari ini." Balas Siska.

"Jadi kau mau apa." Tanya Ran.

"Daripada kalian tidur terus, sana joging. Katanya Masih pagi kan?" Siska menarik mereka keluar kamar, dan mendorong mereka ke depan pintu keluar.

"Kak, yang lain aja yah? Aku sedang malas keluar." Rindou memegang tangan Siska.

"Ini masih dingin kak, bagaimana kalau kami sakit?" Tanya Ran.

"Kalian tidak akan sakit hanya karena embun pagi, Kalau terlalu dingin pakai jaket saja." Ucap Siska.

"Ayolah kak!" Bujuk Rindou pada siska.

"Makin kamu menolaknya aku akan makin memaksa. Sana, biar segar." Siska meninggalkan mereka berdua didepan pintu begitu saja.

°Remaining Time°| Haitani BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang