.
.
.
.
.
******Siska pulang kerumah, saat berada didepan kamarnya dia memperhatikan kertas yang dia selipkan di pintu masih ada. Siska masuk dan melihat kamarnya, rapi. Tidak ada yang salah. Kemudian dia beralih mengecek engsel pintu kamar, dia diam-diam menyelipkan pensil disana, ternyata itu patah.
Pensil yang diselipkan Siska disana hanya bisa patah jika pintu kamar terbuka sepenuhnya namun, saat masuk Siska hanya membuka seperempat pintunya.
Beralih dari sana Siska mengecek laci meja yang ada disamping tempat tidur, Siska membuka laci dan melihat dokumen yang ada didalamnya.
'Rapi, tapi susunannya tertukar.' Ada yang mengacak dokumen-dokumen itu.
"Sepertinya mereka sudah menemukannya." Siska tersenyum.
"Tapi gagal." Lanjut Siska.
******
19.09
Selesai makan malam Siska menonton televisi, Ran dan Rindou juga ikut menonton.
"Kalian sudah menemukan pin nya?" Tanya Siska.
"Itu mudah!" Sahut Ran.
"Memang, tapi kalian gagal." Ucap Siska.
"Hah? Kenapa? Bukannya kami melakukan itu dengan rapi." Tanya Rindou.
"Rapi namun tidak teliti." Siska melipat tangannya didada.
"Pertama kalian tidak menyadari pensil yang ada di antara engsel pintu. Kedua kalian menyusun dokumen yang kalian bongkar terbalik." Jelas Siska.
"Kau terlalu perfeksionis." Komentar Ran.
"Teliti itu perlu." Sahut Siska.
"Yah ... Selamat, kalian bisa jajan sepuasnya."
Ini berakhir membosankan bukan?
*****
Dua Minggu kemudian.
"Siska, kau dipanggil keruang guru!" Ucap Kayona.
"Benarkah? Terimakasih sudah memberi tahuku kayo-chan." Balas Siska.
Siska berjalan menuju ruang guru, saat masuk wali kelasnya langsung memanggil Siska.
"Siska ada telpon untukmu." Ucap wali kelasnya.
Siska menerima uluran telepon dari wali kelasnya.
"Halo?" Ucap Siska.
"Halo, apa benar kau Siska?" Tanya orang diseberang telpon.
"Benar, saya Siska." Tanya Siska.
"Begini, saya Fukushima. Kepala sekolah adikmu, katanya kau wali mereka?" Siska terdiam sejenak.
"Benar, ada masalah apa?" Siska merasa adiknya berbuat ulah.
"Bisakah kau datang kesini? Adik-adikmu berkelahi dengan temannya dan orang tuanya meminta pertanggung jawaban." Jelas Fukushima.
"Ah, baiklah. Saya akan segera kesana." Ucap Siska.
"Kami menunggu mu." Setelah itu telpon dimatikan.
Siska kembali menyerahkan ponsel itu pada gurunya.
"Maaf Bu, saya izin untuk pulang lebih dulu." Ucap Siska.
"Pergilah, aku tau." Untunglah Siska memiliki wali kelas yang pengertian.
"Terima kasih." Siska sedikit membungkuk.
Siska segera kembali ke kelasnya dan mengambil tasnya, membuat kayona kebingungan. Siska melewati kayona yang berada diambang pintu kelas.
"Siska kau mau kemana?" Tanya kayona yang baru saja dari toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
°Remaining Time°| Haitani Brothers
FanfictionTentang Siska dan dua adik barunya. . . . . . . . . . "ayah bajingan!!? katanya aku anak tunggal! tapi kenapa wasiat mu kau punya tiga anak?!!"- Siska Damara. Start: 14 Des 2023 End: 7 April 2024 Disclaimer © Ini hanya hasil haluan gabut vide, janga...