bagian 6

624 79 1
                                    

.
.
.
.
.
******

Keesokan harinya

08:37 AM

Siska menerima paket yang berisi dokumen perusahaan dan surat pemindahan sekolahnya.

"Sepertinya aku bisa langsung mengurusinya hari ini." Siska membuka lembaran kertas ditangannya.

Siska segera merapikan kertas yang berantakan dihadapannya dan segera bersiap-siap. Merasa sudah cocok dengan bajunya Siska segera turun dari lantai dua, memakai sepatunya dan pergi keluar.

Siska terdiam sejenak Lalu menghela napasnya panjang. 'aku harus beli kendaraan yang bisa ku bawa kemanapun. Mungkin motor cocok.' Batin Siska.

****

11.09 AM

"Kamu bisa mulai bersekolah disini besok." Wanita didepannya ini tersenyum.

"Baik, terima kasih Bu!" Ucap Siska.

"Seragam Mu akan diantarkan nanti, kau bisa kembali sekarang. Ibu harap kamu betah disini" senyuman yang tak kunjung menghilang membuat Siska sedikit risih, wanita ini rubah yang licik.

Perlu beberapa lembar kertas bernomor agar dia bisa masuk dengan mudah tanpa kendala disini. Membuat pusing.

Siska keluar dari bangunan sekolah yang akan menjadi sekolahnya besok. Dia melangkah santai menuju cafe yang ada di daerah sana.

Tidak buruk untuk bersantai setelah menghadapi rubah tua.

Siska masuk dan memesan minuman, menyandarkan tubuhnya pada kursi. Pemandangan disini lumayan bagus, Siska menikmatinya.

"Mungkin aku akan beli gedung apartemen itu." Gumam Siska pelan, dia memandangi gedung apartemen 10 lantai.

Bangunannya cukup terawat dan terlihat kokoh, posisi yang strategis dan yang paling penting Siska menginginkannya. Itu bisa menambah uang jajannya.

Pelayan cafe yang mengantar pesanan Siska tidak sengaja mendengar gumanan Siska sedikit syok, tapi tetap mencoba untuk profesional.

'anak holkay, njir!' Batinnya.

*****

16.45

Siska pulang ke rumah, tapi kali ini tidak dengan berjalan kaki. Dia sudah membeli motor, baru pagi tadi ingin motor sorenya sudah dapat. Emang edan.

Adiknya yang baru pulang saja tercengang. "Siska, motor siapa yang kau bawa?" Bingung Ran.

"Motorku." Jawab Siska singkat.

"Sejak kapan kau beli?" Tanya Rindou.

"Sejak tadi." Siska memarkirkan motornya.

Setelah itu Siska masuk kedalam rumah meninggalkan adik-adiknya yang masih menatapnya tidak percaya.

Setelah itu Siska masuk kedalam rumah meninggalkan adik-adiknya yang masih menatapnya tidak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Picture not mine]

******

19.56 PM

" Aku sudah memikirkan ini sejak tadi siang, ambil ini." Siska menyodorkan dua buah kartu pada adik-adiknya.

"Apa ini?" Tanya Rindou.

"Uang jajan kalian." Jawab Siska.

"Didalam masing-masing kartu ada 1 juta yen, itu untuk dua bulan. Aku tidak akan ikut campur dalam pengeluaran kalian, dua bulan sekali saldonya akan diisi. Jadi belajarlah untuk mengelola uang." Jelas Siska.

"1 juta yen!!?" Mereka menatap Siska tidak percaya.

"Iya, jangan kaget. Keluarga Damara itu kaya. Kalian harus terbiasa, tapi bukan berarti kalian bisa berfoya-foya dengan gampang." Siska menggerakkan jari telunjuknya ke kanan dan kiri.

"Kalian harus cari cara, agar perputaran uang tidak berhenti di kalian. Pikiran bagaimana cara membuat uang itu bisa terus berada dalam genggaman kalian sekalipun kalian sangat boros!" Siska melipat tangannya di dada.

Ran dan Rindou mendengarkan, ini merupakan fakta yang mengejutkan untuk mereka berdua.

"Dan agar lebih seru aku menambahkan sedikit permainan kecil, untuk bisa mengakses kedua kartu itu kalian harus mencari pin dari kartu itu." Siska tersenyum dan meletakkan telunjuknya dibibir.

"Curang!!" Ucap Ran.

"Bagaimana bisa kami tau?" Tanya Rindou.

"Mudah, pin nya adalah tanggal lahir ku~"

Ran dan Rindou menganga mendengar itu.

"Gila! Mana ku tahu kapan tanggal lahirmu!?"

"Makanya cari tahu, kalian bebas melakukan apapun selama tidak ketahuan. Itu peraturannya." Siska berdiri dari duduknya.

"Semoga beruntung~" Siska mengatakan itu tepat saat akan menaiki tangga.

Siska pergi ke lantai dua meninggalkan dua orang yang sedang berpikir keras dibawah, dia sempat tertawa kecil melihat mereka begitu serius.

'Ini akan menyenangkan' batin Siska.

*****
.
.
.
.
.

Note: pendek ya?

Jumat, 15 Desember 2023.

°Remaining Time°| Haitani BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang