Prolog

349 86 28
                                    

Suara jangkrik di luaran sana mulai terdengar nyaring. Embusan angin malam terasa menusuk di kulit kala menerobos masuk lewat jendela yang sengaja di buka. Bau tanah khas hujan menyeruak indra penciuman. Meja belajar pink itu masih berantakan dengan buku-buku berisi bahasa ilmiah yang diterangi dengan lampu belajar yang kian meredup. Aroma teh menjalar ke seluruh ruangan membuat gadis kuncir kuda itu memalingkan fokusnya pada cangkir berisi teh panas itu. Matanya sayu dengan kantong mata yang terlihat jelas serta bibir pecah-pecah nan pucat.

Tangannya meraih botol kecil berbalut tulisan vitamin C dan membuka tutupnya. Pil putih kecil dikeluarkannya kemudian ia minum bersama dengan teh hangat yang masih terlihat asapnya.

1 teguk

2 teguk

3 teguk

Alprazolam itu mengalir dalam aliran darahnya. Memberikan efek kantuk. Nyatanya pil putih itu membuatnya jauh lebih tenang. Menghilangkan suara berisik yang menyuruhnya untuk berlari menjauhi tempat yang sekarang ia injak. Perlahan-lahan mata sayunya tertutup dan akhirnya dia mengarungi dunia yang selama ini dia dambakan, dunia mimpi.

Halo guys!
Aku comeback setelah 2 tahun heheh
Jangan lupa baca vote dan komen ya
Kritik saran dipersilahkan

Lengkara di Ujung Senja (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang