Athalla Gretha

2.9K 148 2
                                    

Aroma kopi hitam yang menyeruak. Tumpukan buku dengan kombinasi aroma berumput dengan aroma asam dan sedikit vanilla di atas rasa apak, tertata rapi di dalam rak. Suasana sunyi membuat seorang wanita berambut panjang yang tengah berkutat dengan laptopnya merasakan ketenangan di dalam ruangan itu.

Perpustakaan.

Lebih tepatnya perpustakaan pribadi rumahnya, entah sudah berapa lama wanita itu berkutat dengan laptopnya. Wajahnya yang sangat sangat serius membuat orang-orang yang mungkin melihatnya berpikir bahwa wanita itu benar-benar tidak ingin diganggu.

Ceklek

Suara pintu terbuka tidak membuat wanita itu terganggu sama sekali, sampai seorang gadis yang tiga tahun lebih muda darinya memanggilnya "Kak Gretha!," panggil gadis itu.

Hal itu membuat seorang wanita yang dipanggil Gretha menoleh "Iya?" Jawab Gretha.

"Ada yang pengen ketemu, sama Kakak. Lagi di ruang tamu orangnya." Kata gadis yang merupakan adik dari Gretha.

"Siapa sih, Fray?" tanya Gretha kepada adiknya, yang bernama Fray.

"Siapa lagi kalo bukan dia," Fray dengan muka tengilnya sembari menaik turunkan alisnya menggoda sang Kakak.

Mendengar hal itu Gretha teringat sesuatu yang membuatnya langsung mematikan layar laptopnya untuk bertemu dia yang dimaksud Fray yang sedang menunggu di ruang tamu rumahnya.

Jantungnya berdegup kencang saat berjalan menuju seseorang yang tengah menunggunya di ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu Gretha melihat seorang gadis yang membawa paper bag sedang membelakanginya, matanya tengah menjelajah isi ruangan itu, dia kagum.

"Ehmm," Gretha berdehem, membuat gadis yang membelakanginya mencari suara itu berasal.

Gretha terdiam melihat gadis yang sekarang tengah menatapnya dengan senyum indah dari bibir manisnya.

Hingga terjadilah aksi menatap satu sama lain, tidak ada satupun yang ingin mengalihkan pandangannya.






*****






"Eh," gadis itu yang pertama tersadar bahwa mereka terlalu lama saling menatap. Gretha berdehem canggung.

"Oh, iya, ini pesanannya, Kak. Spesial nih." Ucap gadis itu tersenyum malu sambil memberi paper bag digenggamannya yang ternyata berisi pesanan Gretha.

"Wah, makasih lhoo, Thea. Udah dianterin," Gretha mengambil paper bag yang berisi pesanannya. Aroma kopi yang dicampur ice cold dan aroma cookies menyeruak ke seluruh ruangan itu, saat Gretha membuka sedikit paper bag yang ada di genggamannya. Iced Americano dan Cookies Coklat.

"Hmmm, nggak pernah gagal buat aku ngiler aromanya," puji Gretha yang membuat gadis yang bernama Thea itu terkekeh geli.

"Haha, makasih ya, Kak. Yaudah, aku izin balik lagi ke café ya, Kak Gre." Pamitnya lalu berjalan mundur keluar sambil melambaikan tangannya kearah Gretha.

"Iya, makasih banyak ya, Thea!" teriak Gretha kepada gadis itu yang telah keluar menuju motornya. Setelah gadis itu menjauh, dia memegang jantungnya yang sedari tadi berdegup dua kali lebih cepat.

"Oh Shit! Agatha Lenathea. Lu benar-benar bikin gua gila!"

Dia yang dimaksud adalah Agatha Lenathea. Seorang gadis tiga tahun lebih muda darinya yang bertemu di sebuah café, dan saat itulah Athalla Gretha selalu merasakan hal aneh pada dirinya tetapi menyenangkan saat berada di dekatnya, Agatha Lenathea.







............





Halooo, maaf yaa kalau kurang memuaskan dan nggak sebagus cerita yang lain. Ini baru pertama kali nulis² begini, selama ini saya hanya menjadi reader setia saja.

Alasan karena buat cerita ini karena kesel cuyy jarang nemuin cerita tentang si kapal ini nih si AsMa. Jadilah bikin nih cerita gatau dah gimana lanjutnya.

Ikutin aja terus yaa gaesss!!

Vote and komen, tolong saran dan kritiknya kk

Dewana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang