1. Meet You

1.3K 106 0
                                    

Di dalam sebuah gedung lima lantai terlihat para insan yang sedang sibuk berkutat dengan berkas dan komputer serta alat-alat lainnya. Semua itu mereka lakukan demi kelangsungan hidupnya masing-masing. Nasib hidup mereka bergantung dengan perusahaan yang mereka tempati bekerja saat ini.

Athalla Gretha, merupakan salah satu dari mereka. Dia hanya seorang staff biasa dari Divisi Pemasaran. Selesainya Gretha menempuh jenjang Pendidikan perguruan tinggi, dia memutuskan untuk bekerja di tempat ini. Terhitung sudah hampir satu tahun Gretha mengabdikan dirinya kepada perusahaan ini. Pujian dan bisikan iri dari para rekan kerja sudah di dapatkannya seakan-akan itu menjadi makanan sehari-hari untuk dirinya ketika bekerja disini.

Selain parasnya yang cantik dan menawan, kinerjanya dalam bekerja di perusahaan ini selalu mendapat banyak apresiasi dari para atasan. Hal itulah yang membuatnya mendapat banyak tatapan kagum, iri, dan dengki dari para rekan kerjanya.

Febri, teman Gretha semasa bangku SMA. Mereka dipertemukan kembali di perusahaan ini, sepertinya takdir sedang berpihak dengan Gretha. Karena selama bekerja, Febri yang selalu menanggapi berbagai hinaan dari rekan-rekan kerjanya yang iri dengan Gretha. Padahal Gretha selalu memperingati Febri untuk tidak menanggapi itu semua, tak penting katanya. Mau tak mau Febri menurutinya, daripada Gretha mendiamkannya. Febri tidak akan tahan. Kadang Febri muak dengan temannya ini yang selalu diam ketika dihina seperti itu.

Ya, mau bagaimana lagi, itulah kerasnya dunia pekerjaan.

*****


Jam istirahat makan siang pun tiba, para staff dan karyawan kantor tersebut membubarkan diri dan mulai menuju tujuannya masing-masing untuk makan siang, ada yang ke kantin dan pergi ke luar kantor.

Gretha dan Febri memilih ke kantin agar tidak menghabiskan banyak waktu untuk makan siang. Sesampainya di kantin, mereka memesan bakso sebagai menu utama makan siang mereka, dan es teh manis sebagai penyegar tubuh di cuaca yang panas ini.

"Hahhh gila, panas banget hari ini," keluh Febri membuat Gretha mengiyakan dalam hati.

"Makin panas lagi gara-gara para FANS lu itu, yang hidupnya nyinyirin orang terus," sindir Febri dengan menekankan kata fans. Gretha hanya terkekeh singkat menanggapi sindiran Febri yang nggak ada habisnya.

"Lu nggak ada niatan mau jambakin mereka satu-satu gitu? Apa nggak, tabok dah tuh mulut-mulut Jahanamnya," tanya Febri dengan kesal.

"Nggak. Ngabisin waktu doang," jawab Gretha datar.

"Tch. Dasar Introvert!"

"Lah, apa hubungannya, met?"

"Au ah." Jawab Febri kesal.

Hening. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan kendaraan yang berlalu lalang di luar sana. Febri yang tidak tahan suasana ini mulai berusaha memecah keheningan antara dirinya dengan Gretha.

"Besokkan libur met, healing lah kuy, bosen di rumah terus."

"Kemana?" Febri pun mulai berpikir rencananya esok hari dengan Gretha.

"Nonton aja kali ya, banyak film baru yang seru soalnya bulan ini," usul Febri yang langsung disetujui oleh Gretha.

*****

Waktu yang ditunggu-tunggu oleh para staff dan karyawan yang bekerja di sini, jam pulang. Satu-persatu dari mereka mulai keluar kantor, ada yang langsung pulang menuju rumah adapun yang singgah sejenak di sebuah tempat untuk melepas penat setelah beberapa jam berperang dengan berkas-berkas.

Gretha termasuk kelompok pertama, dia mulai menuju parkiran mobilnya. Setelah masuk ke dalam mobil miliknya, Gretha mulai mengendarai mobilnya menuju pintu keluar.

Dewana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang