Rumah Agatha yang biasanya selalu sepi, kini berubah menjadi sedikit berwarna karena kehadiran Gretha. Mereka berdua telah sepakat cuti kerja bersama untuk menghabiskan waktu berdua.
Awalnya Agatha tidak mau, karena yang pasti ada rasa tidak enak dengan Ivanka dan Berryl serta Irene. Tapi, Gretha meyakinkan Agatha untuk mengambil cuti lagi. Namun Agatha tetap keukeuh ingin masuk kerja kembali.
Terpaksa, Gretha yang kembali meminta Ivanka untuk meliburkan Agatha kembali. Dan langsung disetujui oleh wanita itu. Hal itu membuat Agatha heran, bagaimana Gretha dan Ivanka bisa kenal begitu dekat. Gretha menjelaskannya sejelas-jelasnya kepada Agatha tanpa menutupi apa pun.
Termasuk mengenai cuti Agatha kemarin. Itu ulah Gretha.
Mendengarnya membuat Agatha mengerucutkan bibirnya kesal, merasa dibodohi. Karena dia percaya percaya saja ketika Ivanka memberikan alasan itu.
"Utututu, bimoli banget tuh bibir," ledek Gretha jahil. Jarinya hendak ingin mencubit bibir yang tengah monyong itu. Tapi aksi itu langsung dihentikan Agatha. Dia menghempaskan tangan Gretha dengan kesal, dan duduk membelakanginya.
"Diem, ah!" Sentak Agatha galak. Yang malah terlihat lucu di mata Gretha.
Gretha memeluk Agatha dari belakang, dia menyandarkan kepalanya di pundak sebelah kanan Agatha. Lalu memiringkan kepalanya ke samping kiri melihat wajah Agatha yang masih cemberut. Tapi yang ditatap malah sibuk dengan kado-kadonya saat ini. Gretha terkekeh gemas, dengan jahil ia menggigit leher Agatha membuat sang empu mengerang sakit.
"KAK GRE! Ya ampun..." Cukup! Agatha sudah pusing meladeni Gretha saat mode jahil seperti ini.
Lagi, lagi dirinya masih tidak menyangka dengan wanita yang selalu dianggap dingin oleh orang-orang, mempunyai sifat manja yang membuatnya pusing seperti saat ini. Agatha mengabaikan tindakan Gretha yang tengah memeluknya dari belakang dan menyenderkan kepalanya di punggung Agatha dengan nyaman. Saat ini dia hanya ingin membuka kado dari teman-temannya.
Tapi, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Agatha juga merasa nyaman diperlakukan sayang seperti itu.
Total enam kado yang sudah Agatha buka, barang yang ia terima juga beragam. Ada sepatu, manik-manik lucu, bahkan Nintendo. Agatha cukup terkejut saat ia membuka kado yang dalamnya adalah Nintendo, setelah ia membaca surat itu, barulah ia tahu kalau Irene yang memberikannya.
From Irene,
Happy Birthday Tha.
Jaga baik-baik nih Nintendo! Tahun depan gua beliin PC biar valo bareng.
Ah, sebenarnya ia tidak heran dari mana Irene bisa membeli itu. Irene adalah anak seorang pengusaha, alasannya bekerja part time di café milik Ivanka adalah agar ia bisa hidup mandiri. Ingin merasakan rasanya cari uang sendiri katanya. Tapi tetap saja, Irene masih diberi uang jajan oleh papahnya setiap bulan yang pasti dimanfaatkan gadis itu untuk membeli apa yang dia mau.
Sama saja bukan?
Tapi setidaknya Irene sudah berusaha mencari uang sendiri.
"Kak, harga Nintendo berapaan, sih?" Tanya Agatha tanpa mengalihkan pandangannya dari Nintendo yang di hadapannya sekarang.
Gretha menjulurkan kepalanya ke depan, melihat benda yang berada di genggaman Agatha. Gadis itu tengah membolak-balikkan Nintendo nya. "Oh, itu kalo enggak salah tiga limaan." Jawab Gretha.
"Hah? Masa mainan kayak gini 35.000 an? Enggak mungkin lah, Kak!" Ucap Agatha dengan polosnya.
Gretha tertawa kencang mendengar kepolosan gadis yang tengah ia peluk ini, dirinya tidak kuat sampai melepaskan pelukannya pada Agatha hingga memegang perutnya yang sakit karena tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewana [End]
FanfictionDewana dalam bahasa sastra, bermakna tergila-gila. Makna itu tepat untuk seorang Athalla Gretha ketika dirinya bertemu ... "Know that I truly love you. Agatha Lenathea." ..... Cast: Ashel as Gretha Marsha as Agatha Freya as Fray Olla as Febri Onie...