Seorang gadis tengah meringkuk di dalam selimutnya, di kamarnya yang gelap dan sunyi. Cahaya dari luar jendela yang tertutup oleh gorden menjadi penerangan di dalam kamarnya saat ini, yang terlihat redup jika dilihat dari dalam kamar. Dia Agatha.
Agatha sedang sakit demam, dan memutuskan untuk tidak bekerja terlebih dahulu. Sebenarnya dia kuat-kuat saja untuk bekerja, tapi yang pasti Berryl akan menceramahinya panjang lebar hingga bisa membuatnya pusing dan pingsan di tempat. Karena itulah Agatha izin absen terlebih dahulu, dia butuh waktu istirahat.
Beruntung fisiknya tidak terlalu lemah, jadi jika Agatha sakit dia hanya butuh istirahat dan tidur untuk memulihkan tubuhnya agar lebih baik. Kalau saja orang tuanya masih ada, pasti yang mengurusnya saat ini adalah mamanya. Agatha itu manja.
Tapi, semenjak kepergian keluarganya dia berusaha untuk terlihat kuat dan mandiri. Seperti yang dikatakan Berryl, Agatha tidak ingin terlihat lemah dan membuat orang lain mengkhawatirkan keadaannya. Karena dirinya mudah tersentuh, bisa-bisa Agatha menangis seharian.
Agatha telah bangun sedari tadi, tapi dirinya masih saja menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut. Dia dingin, padahal suhu AC di kamarnya sudah diturunkan. Agatha tidak kuat, akhirnya dengan berat hati dia bangkit dari kasur nyamannya untuk membuat teh tawar hangat untuk menghangatkan tenggorokan dan tubuhnya.
Agatha berjalan gontai menuju dapurnya, jika sakit seperti ini Agatha merasa rumahnya ini seluas satu hektar, karena jarak dari kamarnya ke dapur seperti sangat jauh dan lama untuk sampai. Padahal, hanya berjalan menuruni tangga lalu berjalan melewati ruang tamu dan sampai di dapur. Memang Agatha saja yang terlalu dramatis.
Baru sampai ruang tamu dia menghentikan langkahnya menuju dapur. Agatha berpikir. Kalau dia sudah sampai di dapur, dia harus mengeluarkan energi kembali untuk membuat teh. Agatha menghela nafas lelah, dia berjalan menuju salah satu sofa ruang tamunya, dan menghempaskan tubuhnya ke sofa. Agatha sudah tidak mood.
Dasar anime pemalas.
*****
Green Canyon Jl. xxx Blok A1 No. 06.
Gretha telah sampai di depan pagar rumah Agatha. Diamatinya rumah di depannya ini, dia merasa rumah ini terlalu sepi. Gretha teringat yang Berryl katakan, bahwa Agatha sedang di rumah sendirian. Dia jadi semakin khawatir.
Di mengetuk pintu pagar rumah Agatha dengan kunci mobilnya, menciptakan bunyi yang cukup nyaring hingga terdengar ke dalam rumah Agatha. "Permisi!" Gretha sedikit menaikkan suaranya agar terdengar sampai dalam rumah.
Di dalam sana, terlihat Agatha yang cukup terganggu dengan suara seseorang dan suara benda beradu dengan pagar besinya menciptakan bunyi yang cukup nyaring dan mengganggu. Dengan berat hati, Agatha berjalan menuju ke luar rumahnya untuk menghampiri seseorang yang entah siapa datang malam-malam seperti ini ke rumahnya.Agatha membuka pintunya, terlihat seorang perempuan yang ia kenali tengah berdiri di luar pintu pagarnya. Entah ke mana perginya rasa malasnya tadi, Agatha berjalan sedikit cepat ke arah pintu pagarnya untuk melihat orang itu lebih dekat, ia takut salah menebak.
Gretha mendengar langkah kaki yang terdengar cepat, begitu ia menoleh ke arah rumah Agatha, terlihat Agatha sedang berjalan cepat menghampirinya. Dia tertawa dalam hati. Pasti gadis itu panik dan terkejut melihat Gretha yang sekarang tiba-tiba di depan rumahnya, apalagi bertamu malam-malam seperti ini.
*****
Kini mereka sudah saling berhadapan, dengan pintu pagar sebagai pembatas mereka. Gretha melihat Agatha sendu, kondisinya tidak bisa dikatakan baik. Wajahnya yang bersih dan putih terlihat sedikit lesu, dan bibirnya yang terlihat sangat pucat. Gretha khawatir kalau gadis ini belum makan, mengingat saat ini dia sedang sendirian di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewana [End]
FanficDewana dalam bahasa sastra, bermakna tergila-gila. Makna itu tepat untuk seorang Athalla Gretha ketika dirinya bertemu ... "Know that I truly love you. Agatha Lenathea." ..... Cast: Ashel as Gretha Marsha as Agatha Freya as Fray Olla as Febri Onie...