Tak terasa tiga tahun yang berharga telah berlalu.
Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam kehidupan Gretha dan Agatha serta orang-orang terdekat mereka. Tetapi, berkat perubahan itu semua keduanya telah beranjak menjadi wanita dewasa yang bisa lebih berpikir jernih dalam hubungan yang mereka jalani hingga saat ini.
Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Dan manusia adalah salah satu ciptaan-Nya yang dipahat indah sedemikian rupa. Agatha selalu berterima kasih kepada Tuhan karena telah menciptakan seorang perempuan dengan wajah elok bak bidadari turun dari surgaloka.
Pahatan wajah Gretha selalu terbayangnya akhir-akhir ini. Apalagi saat memanggil namanya dan menatapnya penuh cinta. Ughh ... dia jadi ingat kembali saat malam di mana mereka memadu kasih.
Sudah hampir tiga tahun lamanya mereka menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih. Tapi, rasa salah tingkah dari perlakuan masing-masing keduanya tetap sama seperti mereka awal kenal dulu. Tidak berubah.
Pahit dan manisnya hubungan percintaan telah berhasil mereka lewati. Keegoisan dan rasa denial dalam diri mereka berdua terkikis sedikit demi sedikit demi hubungan bisa berlanjut tanpa melontarkan kata "putus" di antara keduanya.
Tidak hanya hubungan keduanya yang diuji, dalam kehidupan pun banyak sekali masalah yang mereka hadapi. Terutama Gretha. Fadel–si mantan ayah tiri hampir lari dari penjara demi menuntaskan hasratnya untuk bertemu Gretha. Yang berakhir terciduk oleh penjaga dan disidang kembali. Atas pengakuannya, Fadel dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Rasa lega dan iba dirasakan oleh orang-orang sekitar yang mengenal Fadel. Bahkan Agatha turut iba atas kejadian yang menimpa keluarga sang kekasih.
Tetapi berkat itu semua, Gretha telah bebas. Beban trauma yang dihadapinya telah terlepas. Kini, hanya satu yang sedang Gretha perjuangkan. Yaitu ...
hidup bersama Agatha.
*****
Lipatan tangannya diletakkan di atas pembatas, guna menumpu beban tubuhnya yang bersandar. Manik matanya menatap lurus ke arah bintang berkelip di atas langit. Dalam isi pikirannya, Agatha membayangkan di sebelahnya Gretha–sang kekasih tengah melakukan hal yang sama dengannya seperti sekarang ini.
"Langitnya indah, ya."
Hening.
Jelas. Tidak ada siapa-siapa selain Agatha yang berada di balkon apartemen ini. Tapi, gadis itu seperti tak peduli dan tetap melanjutkan monolognya yang tidak akan ditanggapi siapa pun.
"Bintangnya juga rame, kelap-kelip. Tapi, kok ... hati aku tetep sepi, ya?"
Agatha terkekeh miris.
"Oh, iya. Kamu, kan, nggak ada di sini."
Dan Agatha sadar, bahwa hanyalah dirinya sendiri yang mendengar tanpa ada Gretha di sisinya. Air mata mulai menggenang. Tatapannya pada langit semakin kosong.
"Kamu nggak lupa, kan? Kamu ngejanjiin satu hal sama aku."
"Tapi, mana buktinya? Mana, Kak?"
Air matanya mulai turun satu per satu, hingga membanjiri pipinya yang semakin menirus. Kepalanya menunduk, tangannya dibuka selebar bahu untuk menopang tubuhnya yang semakin lemas. Rambut hitam yang terurai ia biarkan menjuntai ke bawah menutupi wajahnya.
Mengabdi pada kantor tempatnya bekerja, membuat Gretha kembali mendapat kedudukan dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Hingga dengan berat hati Agatha menyingkirkan egonya untuk melepas Gretha yang mendapat tugas mengawas proyek di negeri Sakura bersama para rekannya.
Dan membuat Gretha mengingkari janjinya.
"Aku janji. Setelah tugas aku di sana selesai, aku bakal ngasih sesuatu ke kamu di bulan kelahiran kita tepat pas aku pulang ke sini. Jadi ... tunggu aku, ya. Jangan genit sama yang lain!"
Pada akhirnya, kakinya tak kuat menopang tubuhnya dan merosot ke bawah. Punggung rapuh itu bersandar ke tembok balkon. Di tengah derai air matanya yang mengalir, netranya menatap kosong bingkai fotonya bersama Gretha yang berada di dalam kamar.
"Ka-kamu ...."
Agatha menangis sesenggukan mengingat serangkaian masalah hubungan percintaan yang menimpanya.
"Kamu."
Tangisnya pecah hingga terlihat seperti orang yang meraung.
"Kenapa kamu ninggalin aku sendirian, GRETHA!!!!"
End.
Eh, gatau deng. Iya kali.
Hehe boong yak
AsMa emang rata-rata sad end ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewana [End]
FanfictionDewana dalam bahasa sastra, bermakna tergila-gila. Makna itu tepat untuk seorang Athalla Gretha ketika dirinya bertemu ... "Know that I truly love you. Agatha Lenathea." ..... Cast: Ashel as Gretha Marsha as Agatha Freya as Fray Olla as Febri Onie...