4. Tahap awal

679 92 0
                                    

Pagi ini, Gretha bangun lebih pagi dari biasanya. Bahkan adzan subuh saja belum berkumandang. Sejak perkenalannya kemarin dengan Agatha, dia merasa moodnya selalu dalam keadaan baik dan menjadi sering tersenyum akhir-akhir ini. Walaupun hanya tipis.

Dia jadi merasa semangat untuk menjalani aktivitas hari ini.

Gretha beranjak dari kasur kesayangannya dan menuju ke kamar mandi. Untuk mandi.

*****


Mandi sudah, melaksanakan ibadah wajibnya sudah, merias dirinya juga sudah. Tinggal sarapan. Hanya itulah rutinitas yang dilakukannya setiap hari. Terkadang Gretha juga merasa jenuh dengan rutinitasnya yang membosankan itu.

Rasanya dia ingin mempunyai kekasih. Gretha tidak munafik, dia juga ingin merasakan rasanya memiliki seseorang yang menanyakan kabarnya, mengkhawatirkan keadaaannya, ataupun yang menyambutnya saat bangun dari tidurnya. Gretha sangat ingin, dia juga manusia biasa yang butuh kasih sayang selain dari keluarganya, seorang wanita yang ingin rasanya mencintai dan dicintai.

Selama ini banyak laki-laki bahkan perempuan pun, nekat dengan terang-terangan mendekatinya. Namun, tidak ada seorang pun yang berhasil meluluhkan hatinya. Sebenarnya Gretha itu tidak dingin, hanya saja dia belum menemukan seseorang yang dingin itu tepat untuk menjadi tempat hatinya akan berlabuh.

Tetapi, Agatha.

Gadis yang Gretha lihat dari postingan Instagram dari salah satu akun café yang pernah dia cari itu. Gadis yang selalu membuatnya penasaran hingga saat ini. Gadis yang selalu membuat jantungnya berdegup kencang hingga gugup sendiri. Membuat Gretha ingin mengenal gadis itu lebih dekat.

Gretha jadi ingin ke café itu sekarang.

*****


Matahari mulai menunjukkan kehadirannya, menyadarkan semua makhluk di bumi untuk segera beranjak dari tempat tidurnya dan segera melakukan rutinitas mereka sehari-hari. Termasuk gadis yang sekarang baru saja bangun dari tidurnya. Sinar mentari yang mulai cerah menembus ke kamarnya lewat jendela, membuatnya terbangun karena sinarnya yang menyilaukan.

Agatha beranjak dari tempat tidurnya, dia tidak langsung mandi. Melainkan langkah kakinya membawanya menuju dapur, dia lapar. Mengobrak-abrik isi kulkas, demi menemukan dua lembar roti dan satu kaleng selai strawberry, untuk sarapannya pagi ini.

Setelah menemukannya, dia membawa sebungkus roti tawar dan satu kaleng selai strawberry serta satu kaleng susu berlogo beruang putih yang ia temukan juga di kulkas, ke meja makan. Dia ambil selembar roti tawar, lalu dioles dengan selai strawberry favoritnya. Setelah itu, dia tutup dengan selembar roti tawar lainnya. Roti itu masuk ke dalam mulutnya yang sedang ingin mengunyah dan perut yang sangat butuh asupan makanan sekarang. Agatha memakannya dengan tenang, sambil membuka timeline X dan tagar trending pagi ini.

Hingga satu notifikasi pesan di ponselnya membuatnya memakan roti itu dengan terburu-buru, dia hampir saja tersedak. Setelah itu membereskan sarapannya. Agatha langsung berlari menuju ke kamar mandi, tanpa membalas pesan itu.

Bagaimana Agatha tidak buru-buru jika Berryl mengirimnya pesan seperti ini,

Berryl

agaaa aku punya berita baru!!!

aku udah ajuin nambah karyawan ke ibu bos

terus kata bos dia juga mikir gitu, udah nemu juga katanya

hari ini datengnya jam setengah 8 disuruh ibu bos tercinta

kita bakal punya temen baru yuhuuuu

Dewana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang