Kota Jakarta diguyur hujan deras sedari malam hingga pagi ini. Hawa dingin yang menyeruak, membuat sebagian insan enggan beranjak dari tempat hibernasi mereka, tempat tidur. Begitu juga dengan Gretha dan Agatha.
Posisi tidur mereka tidak berubah, hanya saja kali ini mereka lebih merapatkan tubuh masing-masing untuk mendapat kehangatan dari tubuh satu sama lain di hawa yang dingin ini. Keduanya belum ada yang ingin bangun di hari libur Natal.
Hingga suara dering ponsel salah satu dari mereka membuat Gretha terbangun. Pemandangan pertamanya saat bangun adalah wajah gadis cantik polos yang masih memejamkan matanya. Indahnya pemandangan pagi ini. Mata Gretha langsung tertuju ke arah jam yang menunjukkan pukul sepuluh pagi, tidak bisa dikatakan pagi atau pun siang.
Dilihatnya ponsel siapa yang berdering, dan ternyata ponsel milik Gretha sendiri. Segera ia lihat siapa yang berani-beraninya menelepon dirinya hingga mengganggu tidur indahnya saat ini.
Ternyata adiknya, Fray. Segera dia angkat telepon dari adiknya, sebelum Agatha terbangun karena suara dari ponselnya itu.
"Halo, dek. Kenapa?" tanya Gretha dengan nada serak khas orang bangun tidur.
"Jangan pulang ya, Kak"
"Hah?"
"Mamah udah pulang ..." Gretha membeku mendengar jawaban Fray. Jika mamanya pulang berarti laki-laki itu juga pulang.
"Kak ... Kak? Are you okay?" tanya Fray di seberang sana dengan nada khawatir. Gretha masih mencerna semuanya, yang malah membuatnya teringat kejadian itu semua.
*****Fray sedang berada di kamarnya sekarang, ponselnya masih tersambung dengan Gretha. Flore telah pulang pagi-pagi buta tadi, dia mendadak akan pergi ke luar kota bersama keluarganya. Saat mengantar Flore ke depan rumahnya, dia melihat mobil mamahnya ada di garasi rumah. Yang berarti laki-laki itu juga berada di rumah ini.
Dia telah mengirim pesan kepada Gretha pagi tadi, tapi belum dibaca dengan Gretha yang berarti kakaknya itu masih tidur. Dia khawatir dengan Gretha jika bertemu dengan laki-laki itu.
Laki-laki itu, ayah tiri mereka.
Dia penyebab Gretha menjadi seperti ini, sehingga membuatnya jarang berinteraksi dengan orang lain. Terutama laki-laki.
Peristiwa kelam yang membuat Gretha menjadi trauma hingga sekarang, semua karena ayah tiri mereka.
Hanya Fray yang tahu kejadian itu, saat ingin mengadukan kejadian itu ke mamahnya, Gretha melarangnya karena kehidupan keluarganya terancam dan hal itu bisa membuat mamahnya sedih. Gretha tidak mau dirinya menjadi alasan berakhirnya hubungan antara mamahnya dengan laki-laki tersebut.
Panggilannya dengan Gretha masih tersambung, kakaknya masih diam sedari tadi. Fray mengerti, pasti kakaknya shock mendengar kabar itu. Mengingat sudah hampir satu tahun mereka ditinggal di rumah, karena mamahnya dan laki-laki itu ada dinas di seberang pulau sana, tepatnya daerah pedalaman desa.
"Fray ... Aku bakal pulang." Fray terkejut, dengan Gretha yang tiba-tiba bicara seperti itu. Pasalnya jika laki-laki itu ada di rumah, Gretha selalu berusaha menghindari ayah tiri mereka dengan menginap di rumah Febri ataupun hotel.
"Jangan! Aku takut Kakak kenapa-kenapa."
"Lebih takut lagi kamu yang bakal di apa-apain sama dia. Selama ini aku egois udah ninggalin kamu sendirian. Maaf ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewana [End]
FanfictionDewana dalam bahasa sastra, bermakna tergila-gila. Makna itu tepat untuk seorang Athalla Gretha ketika dirinya bertemu ... "Know that I truly love you. Agatha Lenathea." ..... Cast: Ashel as Gretha Marsha as Agatha Freya as Fray Olla as Febri Onie...