Hei, Bestieee~
Apa yang bikin kalian suka sama cerita ini?
Sejauh ini, part mana yang paling kalian suka?
Banyak-banyak tinggalin komen, yaawww~
Piriding!!
•
"Selamat ulang tahun, kami ucapkan! Selamat panjang umur, kita kan doakan! Selamat sejahtera, sehat sentosa! Selamat panjang umur dan bahagia!"
"Tiup lilinnya! Tiup lilinnya! Tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juugaaa, sekarang juuuugaaa!"
Haechan memejamkan mata, dan dengan cepat dia memanjatkan doa dalam hati, "Moga Kak Jisoo mau pacaran sama Adek!"
Fuuhhh!
Tepuk tangan meriah memenuhi ruangan. Ayah, Ibu, Jaehyun, Jaemin, Doyoung dan Johnny mengucapkan selamat untuk Haechan yang resmi berusia enam belas tahun hari ini.
"Potong kuenya! Potong kuenya!" Johnny berteriak heboh, tidak malu walau ada ayah dan ibu Haechan di dalam ruangan. Johnny kan datang memang hanya untuk makan-makan. Perut karet, dasar!
Haechan memotong kuenya dengan hati-hati. Tidak terlalu banyak, karena orang yang akan menerima potongan pertama memang tidak terlalu suka makanan manis dan krim.
"Potongan pertama buat Abang. Makasih Abang karena selalu jagain Adek. Selalu ada kalau Adek butuh. Makasih juga karena Abang nggak pernah bosan di samping Adek, walaupun Adek suka bertingkah." Kalau bukan sekarang, Haechan pasti malu mengutarakan isi hatinya. Dia bukan tipe yang suka sesumbar kalau dia sayang sama abangnya itu. "Abang, Adek sayang Abang."
Jaehyun menerima potongan kue tadi. Dia mengusap lembut rambut Haechan, dan tatapan yang dia buat persis seperti bapak-bapak yang bangga sama anaknya. "Abang juga sayang sama Adek. Makasih, ya, udah mau tumbuh dengan baik." Bahkan omongan Jaehyun sudah seperti bapak-bapak. Memang, ya, Haechan itu anak tidak langsungnya Jaehyun.
Acara berlangsung dengan lancar meski sempat ada adegan sok melo dari Haechan dan Jaehyun. Haechan membuka satu per satu kado yang diterimanya.
Yang pertama, kado dari Jaemin. "Lo pasti suka, Chan. Gue jamin!" Itu yang teman Haechan katakan saat Haechan mau membuka kadonya. Haechan jadi curiga karena Jaemin tidak mungkin akan memberikan kado yang normal padanya.
"Tiket?" Dahi Haechan mengernyit.
Jaemin mengangguk bangga. "Coba, baca tulisannya."
"Tiket bekal makan siang buatan Kak Doyoung. Wooo, nggak modal banget lo kasih kado!" Haechan berseru kencang. "Kak, lihat, nih, Kak, Jaemin kasih tenaga Kakak buat jadi kadonya Haechan!"
Doyoung memutar bola matanya, sudah tidak terkejut dengan tingkah Jaemin. Jaemin sendiri hanya cengengesan. "Itu gue udah modal buat beli kertasnya, Chan," ucapnya mencoba membela diri.
Kado kedua dari Johnny. Haechan tidak banyak berharap sama teman abangnya yang satu itu. Jadi, Haechan sama sekali tidak kecewa saat membuka bungkus dan menemuka setumpuk buku tulis menjadi hadiah yang dia terima. "Makasih, Kak Johnny," ucap Haechan setengah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
BrotherHot•√ [Terbit]
FanfictionCOMPLETED! [Sebagian chapter dihapus untuk kepentingan penerbitan] Follow dulu kuy, biar asik. Warning! CERITA SUKA-SUKA! ALUR TIDAK JELAS, TAPI MASIH BISA DIBACA! • Jaehyun itu gilanya alami, sama lah sama adeknya, Haechan. Intinya, mereka berdua t...