CW // Harsh Words
P.s hidupin data internet yaaa, ada sedikit fake chat(Dini hari, waktu Ata habis nganterin Birru ke IGD)
***
Pagi-pagi sekali, setelah menemani Geeta olahraga di GBK, Kean langsung mengendarai mobilnya menuju apartemen Ata.
Sepupunya itu mendadak hilang setelah mengirim foto seorang perempuan bernama Birru. Diikuti deklarasi tidak masuk akal yang berbunyi: "Gua kenalin ke kalian dulu." "Sebelum dikenalin ke Eyang." Kacau. Kean sampai kesulitan melanjutkan tidur, sementara Ata malah mengabaikan semua panggilan hingga ponselnya mati di pukul tujuh pagi.
Mas Napnap mabok kali, ya? Ketikannya udah kayak orang nggak waras. Tapi kenapa lancar amat sampai nggak ada typo?
Ada banyak faktor yang membuat Kean akhirnya terpaksa menggunakan access card yang sudah berkali-kali Ata tekankan, "Terobos apartemen gua cuma di situasi urgent. Inget???" Persetan, lah. Menurutnya, situasi ini termasuk genting.
Coba bayangkan. Seseorang yang hampir tidak pernah membahas perempuan mana pun setelah lulus sekolah—yang katanya tidak tertarik, lah; masih belum menjadi prioritas, lah; nggak punya cewek nggak akan bikin meninggal, lah—tiba-tiba saja mengumumkan akan membawa "Birru" ke pesta ulang tahun Eyang. Bagaimana Kean tidak menjadi menggebu-gebu? Abi saja sampai langsung menginterogasinya jam dua dini hari tadi. Siapa Birru? Kenapa bisa mendadak muncul? Apa yang udah kita lewatin sampai-sampai hal penting kayak gini nggak ada yang tau? Udah tanya Mbak Mala belum? Dia pasti tau.
Guys, sumpah, katakan mereka berlebihan. Tapi, mengenalkan seorang perempuan ke Eyang, sama saja dengan berjanji akan menikahinya. Alias sudah sangat serius.
Ata pasti sudah gila.
"Anjing!"
Tadi, Kean sudah mengecek sepupunya yang masih bergelung di bawah selimut; tertidur pulas. Aman, masih bernapas. Meski begitu, cukup aneh bagi seorang Ata yang sangat morning person itu jika masih terlelap menjelang hampir pukul sembilan pagi. Momen langka. Jadi, bisa dipastikan: ada yang tidak beres di sini. Karena itu, lah, alih-alih pulang, Kean memilih untuk bersabar menunggunya terbangun dengan duduk diam di sofa apartemen sampai akhirnya mendengar umpatan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Awan Biru
RomanceBirru inget Ata. Yang tampilannya budak korporat banget; rambut berantakan, muka kucel karena terlalu banyak pikiran, kemeja putih yang lengannya digelung hingga siku, tapi jam tangannya mahal. Persis kayak punya Papi. Ata juga inget Birru. Bocah ce...